Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Thomas Partey Jadi Penyebab Arsenal Imbang Lawan Aston Villa?

Emirates Stadium (pexels.com/huyphan)

Arsenal hanya bisa bermain imbang 2-2 saat bertanding melawan Aston Villa pada Minggu (19/1/2025) dini hari WIB. Padahal, The Gunners yang bermain di kandang sendiri, Emirates Stadium, London, Inggris, mampu unggul dua gol lebih dulu melalui Gabriel Martinelli (35') dan Kai Havertz (55'). Namun, tim asuhan Mikel Arteta harus puas dengan satu angka setelah dibobol oleh Youri Tielemans (60') dan Ollie Watkins (68').

Thomas Partey menjadi sorotan setelah pertandingan English Premier League (EPL) 2024/2025 pekan ke-22 ini. Gelandang asal Ghana tersebut dituduh sebagai kambing hitam dari hasil mengecewakan yang didapat oleh Arsenal. Apakah benar demikian? Mengapa pula tuduhan tersebut bisa muncul ke permukaan?

1. Kelengahan Thomas Partey dianggap jadi penyebab Arsenal kebobolan

Sekilas, Thomas Partey memang terlihat sebagai penyebab dari hasil seri yang diraih oleh Arsenal saat melawan Aston Villa. Pada gol pertama Aston Villa, Partey gagal mencegah Lucas Digne dalam melakukan crossing. Jaraknya dengan bek kiri asal Prancis tersebut terlalu jauh. Hasilnya, Digne bisa mengirim bola ke kotak penalti yang sukses ditanduk oleh Tielemans.

Kemudian, pada gol kedua, Partey dianggap keliru dalam membuat keputusan. Sebagai orang terakhir, ia mencoba menaikkan garis pertahanan timnya. Namun, Partey terlambat melakukannya.

Pada saat yang sama, bek kanan Aston Villa, Matty Clash, sudah melepaskan umpan. Pergerakan terlambat dari Partey membuat Ollie Watkins berdiri bebas tanpa penjagaan. Penyerang Timnas Inggris itu pun menuntaskan peluang dengan sebuah tendangan voli.

2. Mikel Arteta memberikan pembelaan untuk Thomas Partey

Analisis di atas ditolak keras oleh Mikel Arteta. Sosok asal Spanyol ini memberikan pembelaan yang kuat untuk Thomas Partey. Menurutnya, dua gol yang dicetak oleh Aston Villa merupakan kesalahan kolektif timnya.

Untuk gol pertama, Arteta menilai semuanya terjadi karena jantung pertahanan timnya yang terbelah. Sebabnya, dua bek Arsenal, Jurrien Timber dan Gabriel Magalhaes, tergeser dari posisinya untuk menempel pemain lawan. Pergerakan tersebut menciptakan celah yang besar di kotak penalti mereka.

Ruang kosong yang ada akhirnya bisa dieksploitasi dengan sempurna oleh Tielemans. Gelandang asal Belgia itu menciptakan sundulan yang keras setelah menang duel atas Mikel Merino. Selain itu, Arteta juga memuji Digne yang bisa membuat umpan yang begitu berkualitas, alih-alih menyalahkan Partey yang gagal mencegahnya.

Lalu, untuk gol kedua, Arteta menilai timnya juga mengalami disorganisasi posisi. Pasalnya, proses gol yang dicetak oleh Ollie Watkins berawal dari sebuah situasi bola mati. Dengan begitu, Arteta menilai banyak pemainnya tidak berada di posisi yang seharusnya.

3. Arsenal mencatat rekor minor saat Thomas Partey bermain sebagai bek kanan

Saat melawan Aston Villa, Thomas Partey dipasang oleh Mikel Arteta sebagai bek kanan. Perubahan taktik ini yang menjadi dasar kritik kepada Partey, terutama untuk gol pertama. Pemain berusia 31 tahun itu dinilai tidak cukup luwes untuk mengisi posisi tersebut. Arteta  emudian membantahnya dengan argumen di atas.

Terlepas dari segala perdebatan yang ada, terdapat satu fakta yang tidak terhindarkan. Statistik menunjukkan, Arsenal meraih hasil yang kurang positif ketika Thomas Partey bermain sebagai bek kanan. Di EPL 2024/2025 hingga pekan ke-22, Partey tercatat sudah bermain sebagai bek kanan sejak awal pertandingan sebanyak enam kali.

Hasilnya, Arsenal hanya bisa menang satu kali. Sementara, 1 pertandingan berakhir dengan kekalahan dan 4 lainnya dengan keimbangan. Dari sisi gol, Arsenal mencetak 9 gol dan kebobolan 8 gol.

4. Cedera jadi sumber utama masalah Arsenal

Pada musim ini, Arsenal memang kehilangan sang bek kanan utama, Ben White, akibat cedera. Saat melawan Aston Villa, Thomas Partey mengisi posisi tersebut karena Jurrien Timber sebagai pengganti dari White terpaksa digeser ke bek tengah. Pasalnya, William Saliba yang merupakan tandem dari Gabriel Magalhaes, juga mengalami cedera.

Arteta menegaskan dirinya tidak ragu dengan kemampuan Partey dalam bermain sebagai bek kanan. Sebagai bukti, di kompetisi lain pada musim ini, Partey mencatatkan dua penampilan tambahan sebagai bek kanan dan hasilnya Arsenal meraih kemenangan. Kemudian, dalam 2 musim sebelumnya, Partey juga pernah 5 kali bermain sebagai bek kanan. Bahkan, saat masih membela Atletico Madrid, Partey tercatat pernah bermain sebagai bek kanan sebanyak 11 kali dan mampu mencetak 1 gol.

Bagi Arteta, ada faktor yang lebih mendasar di balik hasil buruk yang diraih timnya. Menurutnya, cedera menjadi penyebab utama dari segala masalah yang ada. Oleh karena itu, dalam konferensi pers setelah melawan Aston Villa, pelatih berusia 42 tahun itu sempat mengirim kode kepada manajemen untuk segera memberinya personel baru.

Sebagai catatan, selain White dan Saliba, ada ada dua bek Arsenal lain yang tengah mengalami cedera, yaitu Riccardo Calafiori dan Takehiro Tomiyasu. Begitu pun di lini depan. Mereka sudah kehilangan Ethan Nwaneri, Bukayo Saka, dan Gabriel Jesus.

Dengan skuad yang minim seperti saat ini, Arsenal terbuki tidak mampu bersaing dengan Liverpool dalam perebutan trofi. Hingga pekan ke-22, mereka tertinggal 6 angka dari The Reds yang berada di puncak klasemen dengan 50 poin. Jarak tersebut bisa makin lebar mengingat sang rival yang memiliki satu pertandingan tunda. Dengan begitu, menarik untuk menantikan langkah apa yang akan diambil Arsenal pada sisa bursa transfer Januari 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us