5 Bintang Sepak Bola yang Belum Pernah Meraih Trofi, Siapa Saja?

- Harry Kane meraih trofi pertamanya setelah Bayern Muenchen juara Bundesliga Jerman 2024/2025.
- Antonio Di Natale, Leighton Baines, Bernd Schneider, dan Socrates harus puas mengakhiri karier tanpa trofi juara.
- Son Heung-min belum meraih satu pun trofi juara meskipun bersinar di English Premier League bersama Tottenham Hotspur.
Setelah penantian panjang selama 14 tahun, Harry Kane akhirnya merasakan manisnya mengangkat trofi. Striker berpaspor Inggris tersebut berhasil meraih trofi pertamanya setelah Bayern Muenchen menjuarai Bundesliga Jerman 2024/2025. Kepindahannya dari Tottenham Hotspur benar-benar mengakhiri puasa trofi Harry Kane sejak debut profesionalnya pada 2011.
Trofi memang sering dianggap sebagai tolok ukur kesuksesan seorang pemain sepak bola. Akan tetapi, tidak semua pesepak bola seberuntung Harry Kane. Masih banyak pemain hebat kelas dunia yang justru harus mengakhiri karier sepak bola tanpa satu pun gelar juara. Berikut beberapa nama besar yang harus puas mengakhiri karier tanpa pernah meraih trofi.
Siapa saja?
1. Antonio Di Natale gagal membantu Timnas Italia taklukkan Spanyol di final Euro 2012
Antonio Di Natale dikenal sebagai salah satu penyerang paling tajam di Serie A. Ia mencetak 227 gol dalam 445 pertandingan untuk Udinese, sebuah prestasi yang mengesankan bagi pemain yang bermain di klub papan tengah. Di level internasional, Di Natale membukukan 11 gol dari 42 penampilannya bersama Timnas Italia.
Meski begitu, kariernya minim peluang untuk juara karena hanya bermain di klub seperti Empoli dan Udinese. Striker kelahiran Napoli ini sebenarnya memiliki kesempatan menjuarai Euro 2012 setelah Timnas Italia mencapai final. Sayangnya, Nerazzurri harus takluk 0-4 dari Spanyol. Prestasi terbaiknya datang di level individu, yaitu dua Sepatu Emas Serie A dan gelar Pemain Terbaik Italia 2010.
2. Loyalitas Leighton Baines bersama Everton tidak sebanding dengan torehan trofinya
Leighton Baines menghabiskan sebagian besar karier sepak bolanya bersama Everton sejak bergabung pada 2007. Ia dikenal sebagai bek sayap kiri terbaik di English Premier League (EPL) era 2010-an. Namun, kesetiaannya di Goodison Park harus dibayar mahal dengan tidak memenangkan satupun gelar juara.
Kesempatan terdekatnya mengangkat trofi adalah ketika Everton mencapai babak final Piala FA 2009. Dalam pertandingan tersebut, The Toffees bahkan sempat unggul 1-0 saat babak pertama baru berjalan 1 menit. Sayangnya, Chelsea berhasil membalikkan keadaan lewat gol Didier Drogba dan Frank Lampard. Alhasil, trofi Piala FA 2009 menjadi milik The Blues. Baines akhirnya pensiun pada 2020 tanpa sekalipun merasakan gelar juara, meskipun telah tampil lebih dari 400 pertandingan.
3. Bernd Schneider lebih sering mendapatkan gelar runner-up dibandingkan gelar juara
Bernd Schneider adalah tulang punggung Bayer Leverkusen dan Timnas Jerman pada era 2000-an. Gelandang yang pensiun pada 2009 ini telah tampil 81 kali bersama Die Mannschaft dan menjadi bagian penting di berbagai turnamen besar. Namun, nasib buruk selalu menghampirinya di laga-laga penting dan sering kali hanya meraih posisi runner-up.
Schneider nyaris meraih segalanya, namun selalu terhenti di ambang pintu juara. ia pernah membawa Jerman ke final Piala Dunia 2002, namun takluk 0-2 dari Brasil. Lebih lanjut, bersama Bayer Leverkusen, ia dua kali menjadi runner-up Bundesliga Jerman, dua kali gagal di final DFB Pokal, serta menelan kekalahan 1-2 dari Real Madrid di final Liga Champions Eropa 2002.
4. Socrates memiliki dua gelar akademis yang sangat menunjang aksinya di atas lapangan
Socrates, nama yang mengingatkan kita pada filsuf Yunani terkenal, dikenang sebagai salah satu pemain sepak bola terpintar dalam sejarah sepak bola. Bagaimana tidak, ia menyandang dua gelar akademis sekaligus, yaitu kedokteran dan filsafat. Kecerdasannya terpancar nyata dalam permainannya di atas lapangan. Bersama Timnas Brasil, ia mencatatkan 60 penampilan dan menyumbangkan 22 gol.
Sayangnya, nasib baik belum berpihak padanya dalam urusan gelar juara. Langkah Socrates bersama Timnas Brasil terhenti di babak grup Piala Dunia 1982 setelah takluk dari Italia. Di level klub, Socrates hanya mampu meraih gelar juara regional, tanpa pernah mengangkat trofi nasional maupun internasional layaknya bintang-bintang sepak bola lain. Socrates menghembuskan napas terakhir pada 2011 di usia 57 tahun.
5. Son Heung-min masih menunggu trofi gelar juara pertamanya bersama Tottenham Hotspur
Son Heung-min merupakan bintang Asia paling bersinar di English Premier League (EPL) dalam beberapa tahun terakhir. Ia dikenal karena kecepatan dan ketajaman yang luar biasa di atas lapangan bersama Tottenham Hotspur. Bersama Harry Kane, ia pernah membentuk duet mematikan di lini depan The Lilywhites.
Namun, sejak debut pada 2010 hingga 2025, Son belum pernah meraih satu pun trofi juara. Ia kalah di final Liga Champions Eropa 2019, final Carabao Cup 2021, dan hanya finis sebagai runner-up di English Premier League 2016/2017 di bawah Chelsea. Berbeda dengan Harry Kane yang kini telah meraih gelar juara bersama Bayern Muenchen, Son masih setia menunggu momen mengangkat trofi pertamanya.
Meskipun trofi sering kali menjadi tolok ukur kesuksesan, nama-nama di atas tetap dikenang sebagai pemain bintang kelas dunia. Mereka telah memberikan segalanya di atas lapangan bersama klub masing-masing, meskipun belum pernah merasakan manisnya mengangkat trofi. Namun, bagi para pemain yang masih aktif seperti Son Heung-min, harapan untuk meraih trofi pertama masih terbuka lebar.