Capaian 5 Juara Bertahan Piala Afrika Terakhir sebelum 2025

- Nigeria gagal lolos ke Piala Afrika 2015 setelah menjuarai edisi 2013
- Pantai Gading tersingkir di fase grup Piala Afrika 2017
- Kamerun hanya sampai babak 16 besar Piala Afrika 2019
Dalam sebuah kompetisi, juara bertahan biasanya menjadi salah satu unggulan. Pengalaman juara serta kekuatan yang tak banyak berubah menjadi faktor pendukung. Hal itu pun berlaku di Piala Afrika 2025. Pantai Gading yang berstatus juara bertahan adalah salah satu unggulan teratas untuk menjadi kampiun.
Meski demikian, tren terbaru Piala Afrika sebenarnya tak berpihak pada Pantai Gading. Sejak 2010, tidak ada juara bertahan Piala Afrika yang sukses mempertahankan gelar. Mereka justru kerap tersingkir lebih cepat, atau bahkan gagal ikut serta. Dalam lima edisi terakhir sebelum 2025, inilah capaian para juara bertahan Piala Afrika.
1. Nigeria gagal lolos ke Piala Afrika 2015 setelah menjuarai edisi 2013
Pada 2015, Piala Afrika berlangsung tanpa penampilan sang juara bertahan, Nigeria. Pasalnya, Nigeria tak mampu melewati babak kualifikasi. Usai menjuarai Piala Afrika 2013, Nigeria memang tetap harus ikut kualifikasi untuk tampil di edisi berikutnya. Hasilnya, mereka gagal jadi peserta.
Nigeria tergabung di Grup A babak kualifikasi bersama Afrika Selatan, Kongo, dan Sudan. Super Eagles sejak awal tampil buruk, bahkan baru bisa menang pada laga keempat. Hasil seri 2-2 kontra Afrika Selatan pada laga terakhir memastikan mereka gagal lolos. Nigeria finis di peringkat tiga klasemen, kalah dari Afrika Selatan dan Kongo yang melaju.
2. Pantai Gading tersingkir di fase grup Piala Afrika 2017
Piala Afrika 2015 sendiri akhirnya dimenangi Pantai Gading. Namun, nasib buruk juara bertahan ternyata juga menghinggapi mereka. Pantai Gading tampil buruk di Piala Afrika 2017. Mereka tersingkir pada fase grup setelah hanya meraih 2 hasil imbang dan 1 kekalahan dalam 3 laga.
Pada laga pertama, Pantai Gading tertahan tanpa gol oleh Togo. Les Elephants lalu hanya bisa mengimbangi Republik Demokratik Kongo 2-2. Kekalahan 0-1 dari Maroko pada laga terakhir pun mengunci nasib Pantai Gading. Mereka finis di peringkat tiga klasemen grup dengan oleh-oleh hanya dua poin.
3. Kamerun hanya sampai babak 16 besar Piala Afrika 2019
Berikutnya, ada Kamerun, kampiun Piala Afrika 2017. Kamerun pun menjadi salah satu unggulan juara di Piala Afrika 2019. Hingga selesainya fase grup, status itu masih tepat bagi mereka. Kamerun lolos sebagai runner-up Grup F dengan 1 kemenangan dan 2 hasil imbang, plus tak sekali pun kebobolan.
Sayangnya, langkah Kamerun akhirnya hanya sampai babak 16 besar. Menghadapi Nigeria, gawang Kamerun akhirnya jebol juga, bahkan tiga kali. Brace Odion Ighalo dan satu gol Alex Iwobi membuat dua gol Kamerun sia-sia. Kamerun pun menyerah 2-3 dan tersingkir.
4. Aljazair gugur di fase grup Piala Afrika 2021 dengan raihan satu poin
Aljazair juga tampil buruk sebagai juara bertahan Piala Afrika. Setelah memenangi edisi 2019, Aljazair gagal melewati fase grup Piala Afrika 2021. Padahal, mereka masih dibela sejumlah pemain kunci yang membawa mereka juara, termasuk sang kapten Riyad Mahrez.
Aljazair bahkan gagal memenangi satu laga pun di Piala Afrika 2021. Mereka memulai turnamen dengan hasil 0-0 kontra Sierra Leone, negara yang baru tampil di Piala Afrika setelah 25 tahun absen. Setelah itu, Aljazair digebuk Guinea Ekuatorial dan Pantai Gading. Aljazair pun tersingkir sebagai juru kunci Grup E dengan raihan hanya satu poin.
5. Senegal kalah adu penalti dari Pantai Gading di babak 16 besar Piala Afrika 2023
Terbaru, ada Senegal, yang tampil di Piala Afrika 2023 dengan status juara bertahan. Senegal berhasil lolos dari fase grup dengan meyakinkan. Mereka menyapu bersih tiga laga Grup C dengan hasil sempurna. Berturut-turut, Senegal menang 3-0 atas Gambia, 3-1 atas Kamerun, dan 2-0 kontra Guinea.
Sayangnya, Senegal pun cepat tersingkir pada fase knockout. Mereka langsung gugur pada babak 16 besar karena tak mampu mengatasi Pantai Gading. Laga itu berakhir imbang 1-1 dalam waktu normal, lalu dimenangi Pantai Gading 5-4 via adu penalti. Senegal tersisih, sementara Pantai Gading terus melaju dan akhirnya juara.
Para juara bertahan tak mampu berbuat banyak dalam lima edisi Piala Afrika terakhir. Tak satu pun dari mereka melangkah lebih jauh dari babak 16 besar. Apakah nasib buruk serupa akan menimpa Pantai Gading di Piala Afrika 2025?


















