Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Akurat Menilai Performa Kiper dengan xGOT

Ricardo Velho, kiper dengan performa terbaik di Eropa paruh 2023/2024 berdasar xGOT. (instagram.com/scfarense)

Tidak seperti posisi lain dalam sepak bola, kiper dan pemain belakang adalah dua posisi yang paling tricky untuk dinilai, setidaknya oleh penonton. Maklum, sepak bola lebih sering dilihat dari produktivitas gol semata. Sesederhana makin banyak gol dan umpan, makin bagus performa sebuah tim. 

Masalahnya gol dan umpan biasa diciptakan oleh pemain depan dan tengah, membuat kita cenderung melupakan kontribusi kiper dan bek yang juga bekerja di lini belakang. Dahulu, kinerja mereka sering disimplifikasi dengan melihat clean sheet dan akumulasi gol kebobolan. Nyatanya, metode itu tidak bisa dibilang adil. Ada cara lebih akurat untuk menilai kinerja pemain belakang dan kiper lewat statistik.

Untuk pemain belakang, sudah ada yang namanya akurasi operan dan pressure actions (dinilai dari seberapa banyak operan yang bisa dihasilkan lawan saat mode menyerang), intersep, dan tekel. Lantas, apa kabar dengan kiper? expected goals on target (xGOT)  jawabannya. Apa itu dan seperti apa perhitungannya? 

1. Statistik xGOT sebenarnya pengembangan dari xG

Guglielmo Vicario, kiper Tottenham Hotspurs dengan goal prevented rate tertinggi di English Premier League paruh pertama 2023/2024. (instagram.com/spursofficial)
Guglielmo Vicario, kiper Tottenham Hotspurs dengan goal prevented rate tertinggi di English Premier League paruh pertama 2023/2024. (instagram.com/spursofficial)

Sebelum muncul istilah expected goals on target (xGOT), kita lebih mengenal yang dinamakan expected goals (xG), yaitu angka yang didapat untuk menilai kualitas tembakan ke arah gawang. Ada beberapa faktor yang menentukan kualitas tembakan tersebut, misalnya dengan organ tubuh apa ia tercipta (kaki atau kepala), jarak ke gawang, berapa banyak tekanan yang didapat, besaran sudut tendangan ke gawang, posisi kiper, dan lain sebagainya. Opta Analyst sebagai pelopor cara perhitungan ini menggunakan database tendangan-tendangan yang berbuah gol dari masa ke masa.

Perhitungan xG ini bisa dilihat dari individu maupun satu tim dengan skala 0 sampai 1 dengan 0 berarti tidak gol dan 1 berarti pasti gol. Jadi, bila diketahui bahwa xG dari seorang pemain atau tim sebesar 0,12 berarti 12 persen dari total tembakan yang mereka hasilkan punya peluang jadi gol. Angka xG juga bisa disajikan dalam bentuk bilangan bulat (bukan persentase atau pecahan) seperti 10,9 atau 7,8 dengan menyertakan akumulasi jumlah tembakan yang tercipta dalam perhitungan.

Perhitungan xG kemudian bisa diolah lagi untuk menghasilkan expected goals on target (xGOT). Bila xG didapat dari tembakan yang diarahkan ke gawang, xGOT hanya menganalisa tembakan-tembakan yang punya peluang tinggi jadi gol dan kemungkinan besar hanya bisa gagal karena keberadaan kiper. Ini dihitung dari kombinasi kalkulasi xG dengan posisi/koordinat di mana tembakan tersebut berakhir. Ini diklaim lebih akurat dan bisa menilai kualitas tembakan dengan lebih saksama, sekaligus mampu membantu pengamat mengevaluasi performa striker sampai penjaga gawang.

2. Angka xGOT untuk mengevaluasi kontribusi kiper

Ricardo Velho (kanan), kiper andalan FC Farense (instagram.com/ricardovelho_33)
Ricardo Velho (kanan), kiper andalan FC Farense (instagram.com/ricardovelho_33)

Sama dengan xG, skala yang dipakai adalah 0 sampai 1. Jadi, misal sebuah tembakan menghasilkan xGOT sebesar 0,3, artinya peluang tembakan itu berbuah gol adalah sebesar 30 persen. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa tembakan tersebut berpeluang 70 persen berhasil digagalkan kiper. Sama seperti xG, xGOT juga bisa disajikan dalam bilangan bulat yang bakal membantu kita melihat kualitas seorang kiper kala menghadapi tembakan-tembakan berbahaya yang mengarah ke gawang.

Sebagai ilustrasi, kita ambil data Opta Analyst untuk Liga Portugal 2023/2024. Kiper yang saat ini menduduki posisi teratas berdasar amatan mereka adalah Ricardo Velho dari SC Farense. Timnya tercatat harus menghadapi ancaman kebobolan (xGOT conceded) sebesar 21,70, yang berarti peluang kebobolannya adalah 21,7 kali. Namun, statistik menunjukkan timnya hanya kebobolan 13 gol. Artinya, Velho berhasil mengagalkan 8,7 gol seorang diri.

Dengan selisih itu, kita bisa mendapatkan goal prevented rate sebesar 1,69 yang tertinggi di Eropa pada paruh musim 2023/2024. Velho disusul Arthur Desmas dari Le Havre (Ligue 1 Prancis) yang mengantongi goal prevented rate sebesar 1,51. Itu didapat dari xGOT conceded senilai 24,20 yang dibagi dengan jumlah gol kebobolan timnya yang hanya 16 gol.

3. Bedanya dengan clean sheet

Arthur Desmas (instagramc.com/hac_foot)
Arthur Desmas (instagramc.com/hac_foot)

Lantas, apa bedanya dengan clean sheet? Clean sheet yang sering dipakai untuk menilai kiper sebenarnya adalah kinerja satu tim menghalangi tim lawan menciptakan gol. Itu berarti ada andil bek dan pemain lain secara umum, alias bukan kontribusi eksklusif seorang kiper. Dengan kata lain, clean sheet sangat bergantung kepada strategi bertahan sebuah tim yang tidak hanya bertumpu kepada kiper.

Dengan xGOT, kinerja kiper bisa diamati dengan lebih akurat dan eksklusif. Angka xGOT bisa membedakan kontribusi kiper dari segi kualitas tembakan yang harus mereka hadapi. Makin tinggi xGOT tembakan yang dihadapi, berarti makin sulit dan besar kontribusi mereka dalam tim. Lewat xGOT pula, pengamat bisa mendapatkan estimasi gol kebobolan seorang kiper yang nantinya bisa dibandingkan dengan jumlah kebobolan di lapangan. 

Selain menilai kiper, xGOT punya banyak potensi lain sebagai alat analisis. Misalnya mengamati area yang paling sering dieksploitasi untuk melepas tembakan ke gawang hingga kemampuan finishing seorang pemain atau sebuah tim. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us