Cara Satoru Mochizuki Cari Pemain Timnas Wanita

Jakarta, IDN Times - Sebuah dilema terjadi ketika PSSI menunjuk Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas Wanita Indonesia. Bagaimana caranya dia mendapatkan pemain, sedangkan kompetisi sepak bola wanita belum ada di Tanah Air?
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjabarkan bagaimana caranya Satoru nanti mencari pemain. Dia akan menggandeng beberapa pihak serta rutin menggelar turnamen sepak bola wanita usia dini.
"Kemarin sudah ada MilkLife yang melatih 314 guru, targetnya 16 ribu pemain akan jadi bagian dari ekosistem baru sepak bola wanita yang dibangun, mulai dari U-10 sampai U-12. Untuk ASBWI (Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia) nanti mendorong U-15 lebih bagus lagi," kata Erick di Menara Danareksa, Selasa (20/2/2024).
1. Erick akui talent pool sepak bola wanita masih terbatas

Erick mengakui, sudah bicara dengan Satoru mengenai talent pool sepak bola wanita yang masih terbatas. Tak ada juga Liga 1 untuk sepak bola wanita setelah 2019 silam, apalagi kompetisi rutin untuk U-15 wanita.
"Tak ada juga liga perempuan di level utama. Jadi, kami akan membuat dua rencana untuk dua-tiga tahun ini, salah satunya memastikan talenta terbaik masuk Timnas. Terkait kelompok umur, coach Satoru yang akan menentukan,"ujar Erick.
2. TC jangka panjang dari cara lain yang ditempuh

Untuk menyiasati ketiadaan kompetisi, Erick berujar Timnas Wanita akan menempuh pemusatan latihan (TC) jangka panjang. Tidak cuma di dalam, dia juga mengizinkan TC dihelat di luar negeri.
"Di FIFA Matchday itu Timnas Wanita kita akan main. Saat TC pun, saya bolehkan TC di luar negeri dan beruji coba. Bisa juga nanti TC di Jakarta atau Bali," kata Erick.
3. PSSI tengah susun cetak biru sepak bola wanita

Timnas Wanita pernah menorehkan prestasi apik, dengan lolos Piala Asia Wanita pada 2022 silam. Agar prestasi serupa bisa terulang, Erick menyatakan PSSI tengah menyusun cetak biru untuk sepak bola wanita.
"Salah satunya, akhir bulan ini akan digelar turnamen wanita U-10 dan U-14. Lalu, dibuat zona-zona yang diikuti klub, sehingga baru bisa dijadikan liga. Turnamen-turnamen muda ini menampung bakat sepak bola wanita kita, sekaligus membantu coach Satoru Mochizuki," ucap Erick.