Cara Timnas Indonesia U-22 Redam Taktikal dan Individu Berkualitas Mali

- Taktikal Mali apik, bisa jadi bunglonDari hasil analisis, menurut Indra, Mali bagus secara taktikal. Permainan mereka juga tidak monoton, karena dapat menyesuaikan lawan.
- Taktikal apik Diawara didukung dengan kemampuan individu penuh talenta dari para pemain Mali, yang tentunya akan menambah tantangan Timnas U-22.
- Indra berharap Timnas U-22 dapat menekuk Mali lewat permainan terbuka. Jika mentok, Garuda Muda sudah mematangkan skema bola mati.
Jakarta, IDN Times - Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, telah mengantongi gambaran permainan Mali, jelang berduel di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, pada Sabtu (15/11/2025) malam WIB. Indra menyatakan Mali memiliki taktikal dan individu berkualitas.
Analisis itu menilik dari pertandingan Mali kontra Prancis dan Panama. Berdasarkan catatan Sofa Score, laga tersebut terukir dalam Turnamen Toulon 2025 lalu, yang diikuti Mali U-20. Sementara, terakhir kali Mali U-23 bertanding saat mentas di Olimpiade 2024.
Memang, dari 20 pemain yang dibawa pelatih Foussini Diawara, sebagian besarnya berusia di bawah 21 tahun. Artinya, Timnas U-22 punya alasan untuk tampil lebih percaya diri, karena lebih matang secara umur.
1. Taktikal Mali apik, bisa jadi bunglon

Dari hasil analisis, menurut Indra, Mali bagus secara taktikal. Permainan mereka juga tidak monoton, karena dapat menyesuaikan lawan. Itu terlihat dari saat melawan Prancis dan Panama, di mana mereka menerapkan sistem berbeda.
"Melihat dua game yang dilakukan oleh Mali. Satu mereka bermain dengan Prancis. Dan setelah itu bermain dengan Panama. Dia memainkan dengan cara yang berbeda. Apa artinya tim ini secara taktikal sangat baik," kata Indra Sjafri dalam jumpa pers jelang laga, Jumat (14/11/2025).
2. Didukung dengan kemampuan individu ciamik

Taktikal apik Diawara didukung dengan kemampuan individu penuh talenta dari para pemain Mali, yang tentunya akan menambah tantangan Timnas U-22. Namun, Indra sudah mengantongi cara untuk meredam lawan.
"Dan apalagi mereka terkenal dengan individu-individu yang berkualitas. Tentu kami juga akan merespon dengan tim taktikal yang realistis," ucap Indra Sjafri.
3. Skema bola mati bisa jadi opsi

Indra berharap Timnas U-22 dapat menekuk Mali lewat permainan terbuka. Jika mentok, Garuda Muda sudah mematangkan skema bola mati.
"Kalau nanti ada hal-hal yang misalnya saat open play semuanya mentok, mungkin kami bisa lebih memanfaatkan set piece," ujar eks pelatih Bali United tersebut.

















