Carlos Corberan, Pelatih yang Bawa Valencia Bangkit pada 2024/2025

- Carlos Corberan membawa Valencia keluar dari zona degradasi LaLiga
- Corberan pensiun dini sebagai pemain untuk mengejar karier kepelatihan
- Corberan membangun reputasi di Inggris setelah bekerja dengan Leeds United dan Huddersfield Town
Valencia terseok-seok pada periode awal LaLiga Spanyol 2024/2025. Alih-alih bersaing di papan atas seperti yang rutin mereka lakukan, finalis Liga Champions Eropa pada 2000 dan 2001 tersebut justru kesulitan untuk sekadar keluar dari zona degradasi. Namun, semuanya berubah mulai Hari Natal 2025 ketika manajemen menunjuk Carlos Corberan sebagai pelatih baru.
Secara perlahan, pria berusia 42 tahun itu berhasil membawa Los Che bangkit. Per 12 April 2025, mereka ada di posisi 12 dengan 27 poin, berselisih 9 angka dari area turun kasta. Hasil ini merupakan bukti dari status Corberan sebagai juru taktik muda bertalenta. Demi mengejar karier menjadi seorang pelatih, sosok yang lahir pada 7 April 1983 itu bahkan sampai memilih pensiun dini sebagai pemain.
1. Carlos Corberan memilih untuk pensiun dini demi mengejar karier sebagai pelatih
Kegigihan Carlos Corberan untuk menjadi seorang pelatih sudah ditunjukkan sejak belia. Saat masih berusia 23 tahun, ia memilih untuk mengakhiri kariernya sebagai pemain. Saat itu, Corberan yang berposisi sebagai kiper menyadari bahwa talentanya di lapangan tidak istimewa. Ia kesulitan untuk bisa menembus level atas. Kecintaannya kepada sepak bola membawanya menekuni aspek taktik dari permainan ini.
Pekerjaan pertama Corberan di dunia kepelatihan datang pada 2006. Ia direkrut Villarreal untuk menjadi asisten pelatih tim C. Setelah 3 tahun, Corberan mendapat promosi untuk memegang posisi yang sama di tim B. Setahun kemudian, ia akhirnya merasakan atmosfer LaLiga untuk pertama kalinya dari pinggir lapangan. Corberan diminta untuk bergabung dengan tim kepelatihan Juan Carlos Garrido.
2. Carlos Corberan melanglang buana ke berbagai negara demi mendapatkan pengalaman
Carlos Corberan tidak berpuas diri setelah berhasil mencicipi LaLiga. Ia justru menguji dirinya dengan pergi jauh ke Arab Saudi pada Februari 2012. Corberan menerima pekerjaan untuk bekerja sebagai asisten pelatih di Al-Ittihad.
Setelah setahun berada di klub yang kini diperkuat Karim Benzema itu, Corberan sempat pulang ke Spayol. Ia mendapat pekerjaan pertamanya sebagai pelatih kepala. Namun, Corberan hanya menukangi Alcoron U-19.
Pada 2014, Corberan kembali ke Arab Saudi untuk menjadi asisten pelatih dari tim rival Al-Ittihad, Al-Nassr. Ia bertahan selama 2 tahun sebelum akhirnya merasakan pengalaman pertamanya menjabat sebagai pelatih kepala tim senior. Corberan melakukannya di Siprus bersama Doxa Katokopias.
Datang pada November 2016, Corberan hanya bertahan bersama Katokopias sampai Januari 2017. Ia memimpin mereka dalam delapan pertandingan dengan raihan 1 kemenangan, 2 keimbangan, dan 5 kekalahan. Hasil buruk tersebut membuatnya dilepas.
Meski begitu, Corberan langsung direkrut tim Siprus lain, Ermis Aradippou. Kinerjanya jauh lebih baik. Ia mempersembahkan 6 kemenangan dan 2 keimbangan dari 15 pertandingan. Setelah itu, Corberan pun pindah ke Inggris dan berhasil membangun reputasinya.
3. Carlos Corberan berhasil membangun reputasi apik di Inggris
Carlos Corberan tiba di Inggris pada Juli 2017 untuk bekerja bagi Leeds United. Awalnya, ia dipercaya sebagai pelatih tim U-21. Namun, pada 2018, manajemen Leeds United menunjuk Marcelo Bielsa sebagai pelatih tim utama. Corberan diajak bergabung dengan tim kepelatihan sosok asal Argentina itu dan akhirnya melakukan tugas ganda.
Corberan membantu Bielsa dan Leeds United menjadi juara Championship pada 2019/2020. Namun, ketika The Whites bermain di English Premier League pada 2020/2021, Corberan justru mengundurkan diri. Penyebabnya, ia mendapat kesempatan untuk menukangi Huddersfield Town.
Sosok setinggi 1,88 meter ini bertahan bersama Huddesfield Town sampai Juli 2022. Pada musim terakhirnya (2021/2022), ia berhasil membawa mereka lolos ke babak play-off promosi EPL. Sayangnya, mereka kalah dari Nottingham Forest pada partai final dengan skor 0-1.
Pada awal 2022/2023, Corberan memilih hengkang ke Yunani. Ia mendapat tawaran dari Olympiacos. Nahas, ia dipecat setelah baru memimpin tim dalam sebelas pertandingan. Ia hanya bisa mempersembahkan 4 kemenangan, 4 keimbangan, dan menelan 3 kekalahan.
Setelah itu, Corberan kembali ke Inggris ketika dikontrak West Bromwich Albion selama 2,5 tahun pada Oktober 2022. Pada musim pertamanya (2022/2023), ia membawa timnya yang awalnya berada di posisi 24 duduk di peringkat 9 di klasemen akhir Championship. Kinerja Corberan lebih memukau pada musim berikutnya (2023/2024). Ia hampir mengantarkan The Baggies promosi ke EPL sebelum dihentikan Southampton pada babak semifinal fase play-off.
Di Champions musim 2024/2025, Corberan pun kembali membuat West Brom menjadi salah satu pesaing promosi ke EPL. Ia meninggalkan mereka di posisi ketujuh, satu posisi di bawah zona play-off. Setelah itu, Corberan memilih untuk pulang ke Spanyol demi membantu Valencia.
4. Carlos Corberan berhasil membawa Valencia bangkit
Valencia menunjuk Carlos Corberan sebagai pengganti Ruben Baraja pada 25 Desember 2024. Dalam pengumuman resminya, Valencia mengungkapkan, mereka bisa mendapatkan Corberan karena telah membayar kontraknya di West Bromwich Albion. Menurut laporan, kontrak tersebut berada di angka sekitar 3 juta poundsterling (Rp65 miliar). Valencia lantas mengikat Corberan sampai 2027.
Kesediaan Corberan untuk menerima tawaran dari Valencia bukan hanya karena alasan pekeraan. Ini seolah menjadi sebuah panggilan hati baginya. Pasalnya, Corberan merupakan seorang warga lokal. Ia lahir di Cheste, salah satu wilayah yang ada di Valencia.
Dengan skema 4-2-3-1, Corberan berhasil membawa Valencia keluar dari zona degradasi. Pada laga debutnya, ia memang menelan kekalahan dari Real Madrid. Namun, dalam 16 pertandingan selanjutnya hingga 12 April 2025, Valencia hanya meraih tiga hasil minor. Sisanya, mereka mampu meraih 9 kemenangan dan 4 keimbangan.
Sejak Maret 2025 lalu, Valencia bahkan sudah tidak pernah merasakan kekalahan. Mereka meraup 4 kemenangan dan 2 keimbangan. Uniknya, 1 dari 4 kemenangan tersebut diraih dengan menaklukkan Real Madrid di Santiago Bernabeu dengan skor 2-1 pada 5 April 2025.
Kini, Valencia berada di posisi 12 dengan 37 poin. Jarak mereka lebih dekat dengan papan atas dibanding zona degradasi. Tim dengan koleksi enam trofi LaLiga ini bahkan hanya terpaut sebelas angka dari Real Betis yang berada di posisi keenam sebagai tempat untuk lolos ke Liga Konferensi Eropa.
Jika Corberan bisa membuat Jose Gaya dan kolega terus bermain konsisten, target tersebut tentu bukanlah sebuah hal yang mustahil. Namun, andai gagal mencapainya, Corberan masih memiliki waktu pada musim depan. Ia bisa menyiapkan tim dengan lebih baik, termasuk dalam urusan merekrut pemain.