5 Alasan Mengapa UEFA Nations League Harus Ditiadakan

Nations League terus menuai efek negatif!

Polemik UEFA Nations League seakan tiada henti-hentinya. Memasuki musim kedua yang telah kembali berlanjut satu bulan lalu, liga antarnegara Eropa itu kembali menuai sejumlah protes dari beberapa pelaku sepak bola.

Sebut saja Pep Guardiola, Jurgen Klopp, hingga mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger. Mereka menilai kompetisi tersebut begitu merugikan klub dan negara dalam beberapa aspek yang vital.

Bahkan, seorang pemain profesional seperti Toni Kroos saja sampai melontarkan perkataan bahwa UEFA membuat pesepak bola layaknya boneka mereka. Lantas, mengapa UEFA Nations League terkesan membawa malapetaka dalam sepak bola Eropa? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Inilah 4 Negara yang Lolos ke Semifinal UEFA Nations League

1. Tujuan UEFA Nations League terasa dipenting-pentingkan dan tidak masuk akal

5 Alasan Mengapa UEFA Nations League Harus DitiadakanInstagram.com/Euro2020

Jika menilik tujuannya, seperti yang dilansir dari situs resmi UEFA, Nations League diselenggarakan untuk membuat laga antarnegara Eropa lebih kompetitif. Pasalnya, selain Piala Eropa dan Piala Dunia, negara-negara di benua biru tersebut lebih sering melakoni laga persahabatan saja ketika jeda internasional dalam kalender FIFA.

Menurut UEFA, hal itu kerap kali menimbulkan pertandingan antara tim nasional dengan kekuatan yang tidak seimbang. Untuk itulah mereka membentuk kompetisi yang berformat liga dengan diisi oleh negara-negara di level yang sama. Namun, banyak pihak yang menilai Nations League tidaklah harus diadakan jika hanya untuk alasan tersebut.

Apalagi, dalam jeda internasional sudah diisikan oleh beberapa kompetisi resmi seperti kualifikasi Piala Eropa dan Piala Dunia yang memakan waktu dan persiapan. Melihat hal tersebut, para pelaku sepak bola sampai mengklaim Nations League sebagai kompetisi yang tidak masuk akal karena hanya membuat jadwal semakin padat saja.

Tidak berhenti sampai situ, mereka juga memiliki impresi yang buruk terhadap Nations League dengan menyebut kompetisi tersebut hanyalah ajang UEFA untuk meraup keuntungan semata, mengingat begitu besarnya sponsor dan hak siar yang membiayai liga.

"Kompetisi ini dibuat untuk menghisap fisik semua pesepak bola dan untuk meraup uang sebanyak-banyaknya," kesal Toni Kroos kepada UEFA.

2. Membuat jadwal kompetisi klub Eropa semakin padat  

5 Alasan Mengapa UEFA Nations League Harus Ditiadakansi.com

Sebelum adanya Nations League saja, para klub Eropa sudah mengeluh akibat jadwal padat menyusul dampak dari jeda internasional. Dengan adanya kompetisi tersebut, jelas semakin memadatkan jadwal klub di kompetisi Eropa.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, bahkan sampai geleng-geleng dengan adanya Nations League. Bagaimana tidak, terkhusus di Inggris, kompetisi tersebut menimbulkan efek domino bagi para klub di Premier League. Mereka bisa memainkan tujuh laga dalam rentang waktu 23 hari.

Pasalnya, klub Liga Inggris begitu banyak berlaga dalam kompetisi, seperti Piala Liga, Piala FA, dan Liga Champions ataupun Liga Europa. Tak heran Nations League yang membuat jadwal klub semakin mepet membuat Klopp menilai kompetisi tersebut tidak masuk akal dan tidak manusiawi bagi kondisi para pemain.

3. Fisik pemain semakin menurun  

5 Alasan Mengapa UEFA Nations League Harus Ditiadakanthe18.com

Jadwal yang padat akan menimbulkan waktu istirahat yang semakin sedikit. Hal tersebut pada akhirnya membuat para pemain lebih cepat kelelahan hingga berujung pada fisik yang tidak bugar. Efeknya pun sudah terlihat pada musim 2020/2021 yang tengah berjalan ini.

Hampir setiap klub, khususnya para raksasa Eropa, memiliki permasalahan kebugaran pemainnya. Alhasil, hingga jeda UEFA Nations League pada akhir November lalu usai, tim-tim elite pada saat itu masih banyak yang belum menemukan performa terbaiknya dan berujung pada peringkat di klasemen yang buruk.

Sebut saja Manchester United, Manchester City, Arsenal, Inter Milan, Juventus, hingga Real Madrid yang pada saat itu masih kesulitan di liganya masing-masing dan salah satu faktor yang sering dikeluhkan para pelatih adalah kondisi fisik pemainnya yang tidak seratus persen. Bahkan, Liverpool yang saat ini berada di papan atas Premier League saja banyak menorehkan kemenangan tidak mudah, hingga sempat dikalahkan Aston Villa dengan skor yang mencolok (7-2).

4. Potensi cedera pemain semakin tinggi

5 Alasan Mengapa UEFA Nations League Harus Ditiadakanstandard.co.uk

Jadwal yang semakin padat hingga membuat kondisi kebugaran memburuk dapat berujung kepada cederanya para pemain. Benar saja, beberapa pesepak bola Eropa tercatat sudah memasuki ruang perawatan karena cedera yang dialaminya.

Terkhusus di UEFA Nations League yang telah mengakhiri fase grup pada akhir November lalu, terdapat beberapa korban, di antaranya Jordan Henderson, Andrew Robertson, Ben Chilwell, Marcus Rashford, dan Sergio Ramos. Tidak berhenti sampai situ, di klub pun pemain juga mengalami hal yang sama.

Yang terbaru adalah Raheem Sterling dan Trent Alexander-Arnold yang juga harus menepi ke ruang perawatan karena cedera yang diperoleh ketika Manchester City dan Liverpool bentrok beberapa pekan lalu. Pep Guardiola dan Jurgen Klopp pun mengeluh karena cedera yang dialami anak asuhnya tersebut. Kedua pelatih kesal karena jadwal yang begitu padat sehingga memengaruhi kebugaran pemainnya dan berujung cedera. 

Terlebih lagi, Nations League yang membuat para pesepak bola berpergian dari satu negara ke negara lain juga dapat menciptakan masalah lainnya berupa Covid 19, seperti halnya yang terjadi pada Cristiano Ronaldo beberapa waktu lalu. Dengan begitu, jelas bahwa liga antarnegara Eropa tersebut lebih banyak merugikan klub dan negara.

5. UEFA Nations League membuat fokus negara terpecah

5 Alasan Mengapa UEFA Nations League Harus Ditiadakanbeinsports.com

Tak bisa dimungkiri jika terbentuknya UEFA Nations League saat ini menambah daftar kompetisi mayor di level negara Eropa. Jelas dengan hal tersebut para kontestan akan serius dalam berkompetisi. Terlebih, liga antarnegara Eropa itu menawarkan hadiah yang sangat besar.

Setiap negara yang turut berkompetisi masing-masing akan mendapatkan kompensasi sesuai liga yang diikuti. Plus, jika memuncaki grup atau bahkan menjadi juara, mereka akan mendapati hadiah yang lebih banyak lagi. Tak heran jika setiap tim akan mengerahkan kemampuan terbaiknya di Nations League. Namun, hal tersebut dapat menjadi bumerang tersendiri bagi mereka, khususnya para negara top Eropa.

Pasalnya, fokus mereka bisa jadi terpecah karena di satu sisi setiap tim masih harus mengikuti laga-laga seperti kualifikasi Piala Eropa dan Piala Dunia. Belum lagi dengan adanya potensi cedera pemain akibat intensi Nations League yang tinggi dan dapat berdampak kepada penurunan kekuatan negara-negara Eropa di kompetisi lainnya.

Pro kontra Nations League sepertinya masih akan terus berlanjut mengingat efek kompetisi yang begitu besar bagi klub ataupun negara di Eropa. Namun, tak bisa dimungkiri juga bahwa ada hal baik di dalamnya. Meski begitu, tampaknya UEFA perlu mempertimbangkan kelanjutan Nations League. Sebab, dampak negatif kompetisi tersebut lebih tinggi dibandingkan manfaatnya.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Neymar Bersinar, Luis Suarez Apes

Celvin M Sipahutar Photo Verified Writer Celvin M Sipahutar

Freelance Journalist | @celvinms

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya