Jakarta, IDN Times - Chelsea masih bisa diselamatkan dari ancaman kebangkrutan. Menteri Digital Inggris, Chris Philp, menyatakan ada satu cara yang membuat Chelsea selamat dari ancaman tersebut usai sanksi terhadap Roman Abramovich resmi dijatuhkan.
Philp menyatakan cara menyelamatkan Chelsea tak akan enak dan disenangi oleh Abramovich. Sebab, metode tersebut membuat The Rom akan rugi bandar. Memangnya apa?
Dijelaskan Philp, saat ini aktivitas Chelsea hanya sebatas berkompetisi, bukan melakukan bisnis sepak bola atau komersial lainnya. Lisensi yang dikeluarkan pemerintah Inggris, cuma sebatas operasional.
Transfer, perpanjang kontrak pemain, penjualan souvenir dan tiket, hingga melego kepemilikan klub, kini dilarang.
Lewat kondisi itu, Philp menjelaskan, satu-satunya cara menyelamatkan Chelsea, hanya lewat pemerintah Inggris.
"Jika ada calon pembeli, maka bisa melalui pemerintah Inggris dan bertanya soal kondisi yang berlaku agar bisa diberikan jalan keluar untuk bisa dijual. Pun, klub bisa melakukannya dengan mendekati pemerintah," ujar Philp dilansir The Sun.
Namun, Philp menegaskan, proses penjualan tak akan melibatkan Abramovich. Rekening Abramovich dilarang untuk dicantumkan dalam proses jual-beli Chelsea.
"Dia tak bisa mengambil keuntungan dari penjualan dalam bentuk apapun," tegas Philp.
Inilah yang membuat Abramovich bisa saja berang. Sebab, berapa pun harga yang ditetapkan buat Chelsea, Abramovich tak akan dapat uang dari penjualan.
Chelsea memang terancam kebangkrutan setelah sanksi terhadap Abramovich berlaku. Karena sanksi itu, Chelsea kemungkinan besar tak mendapatkan pemasukan dari berbagai sektor.
Padahal, pengeluaran Chelsea terbilang besar. Untuk gaji saja, Chelsea punya beban hingga 333 juta poundsterling atau setara Rp6,2 triliun. Nilai itu belum termasuk operasional klub dalam mengarungi berbagai ajang.
Ada prediksi menyebutkan kalau cuma ada waktu 81 hari buat menyelamatkan Chelsea dari kebangkrutan. Namun, analisis lain menyatakan Chelsea hanya memiliki 17 hari lagi.