Jakarta, IDN Times - Chelsea sempat berada dalam titik nadir. Kekalahan dari Dinamo Zagreb dalam ajang Liga Champions 2022/23, memaksa mereka harus mengganti manajer. Graham Potter pun datang.
Awalnya, Potter sempat diragukan bisa menangani tim sebesar Chelsea. Maklum, karena rekam jejak Potter kurang mentereng lantaran hanya menangani tim-tim sekelas Brighton and Hove Albion serta Osterstund.
Di tengah keraguan itu, Potter memberi jawaban. Pelan-pelan, dia membawa Chelsea kembali ke papan atas Premier League, sekaligus tampil impresif di Liga Champions.