Dari Treble, Inter Milan Malah Berpotensi Tanpa Gelar

- Inter Milan gagal meraih treble musim ini setelah kekalahan di kompetisi domestik
- Kekalahan dari Bologna dan AS Roma membuat posisi Inter di klasemen tergeser oleh Napoli
- Fabio Capello menilai Inter terlalu sombong dan kehilangan hasrat, serta perlu memiliki kekuatan mental yang kuat
Jakarta, IDN Times - Inter Milan sebenarnya berpotensi meraih treble di musim 2024/25. Namun, pada akhirnya potensi terburuk pun muncul, yaitu tanpa gelar musim ini.
Penampilan Inter sempat merosot dalam beberapa pekan terakhir. Mereka memang ciamik di semifinal leg 1 Liga Champions 2024/25, ketika sukses menahan imbang Barcelona di Estadi Olimpic Lluis Companys.
Namun, performa berbeda Inter tunjukkan di kompetisi domestik. Mereka kalah dalam tiga laga di level domestik, Serie A dan Coppa Italia, yang memberi pengaruh besar terhadap posisinya dalam perburuan gelar .
1. Inter tergeser oleh Napoli, kalah di Coppa Italia
Kekalahan dari Bologna dan AS Roma, membuat posisi Inter di klasemen sementara tergeser oleh Napoli. Padahal, keduanya sempat menorehkan poin yang sama, 71, dan ada potensi playoff digelar untuk menentukan siapa yang juara.
Sementara, Inter tak berdaya menghadapi saudara sekotanya, AC Milan, di Coppa Italia. Kekalahan pada semifinal leg 2 memupus potensi treble Inter musim ini.
2. Kenapa Inter bisa begitu?
Eks pelatih Timnas Inggris, Fabio Capello, merasa Inter terlalu sombong hingga akhirnya jatuh sendiri. Hal ini berujung pada kegagalan mereka mengatasi tekanan yang ada.
"Lebih dari segalanya, saya pikir Inter kurang memiliki kerendahan hati, atau terlalu fokus pada Liga Champions. Para pemain juga tampak kehilangan hasrat," ujar Capello, dilansir La Gazzetta dello Sport.
3. Mampukah Inter comeback?
Capello mengakui, Inter jadi salah satu tim kuat di Italia sekarang. Namun, dia mengingatkan kepada para pemain Nerazzurri agar tetap memiliki kekuatan mental untuk mengarungi sisa musim yang ada.
"Harus dikatakan, muncul tekanan lebih besar saat ini dibandingkan dengan masa saya, terutama dalam hal liputan media dan media sosial. Lebih sulit bagi seorang pesepakbola untuk memiliki energi mental," kata Capello.