Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

David Beckham Bakal Menerima Gelar 'Sir' dari Kerajaan Inggris

potret David Beckham (commons.wikimedia.org)
potret David Beckham (commons.wikimedia.org)
Intinya sih...
  • David Beckham menerima gelar kebangsawanan "Sir" dari Kerajaan Inggris.
  • Ia menjadi tokoh Manchester United keempat yang menerima gelar "Sir" dan memiliki kontribusi besar di bidang olahraga, filantropi, dan budaya populer.
  • Penobatan ini menandai pencapaian luar biasa dalam karier panjang Beckham serta dedikasinya terhadap negara dan masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

David Beckham akhirnya mendapatkan kehormatan tertinggi dari Kerajaan Inggris. Ia akan menerima gelar kebangsawanan yang akan membuatnya dikenal sebagai "Sir David Beckham". Penghargaan ini diumumkan sebagai bagian dari Daftar Kehormatan Ulang Tahun Raja Charles III pada 2025. Keputusan ini menjadi penanda penting dalam karier panjang Beckham yang penuh prestasi dan kontribusi sosial.

Meski namanya telah lama diusulkan untuk gelar tersebut, butuh lebih dari 1 dekade bagi pengakuan ini untuk resmi diumumkan. Sejak menerima gelar the Order of the British Empire (OBE) pada 2003, Beckham menjadi figur publik yang konsisten dalam bidang olahraga, filantropi, dan budaya populer. Kini, pada usia 50 tahun, publik Inggris dan dunia menyaksikan mantan kapten Timnas Inggris itu naik satu tangga lebih tinggi dalam hierarki kehormatan kerajaan.


David Beckham menjadi tokoh Manchester United keempat yang menerima gelar "Sir"

Selain ikon sepak bola Inggris, David Beckham juga figur global dengan pengaruh yang melampaui dunia olahraga. Ia mencatatkan lebih dari 100 penampilan bersama tim nasional Inggris, dan selama karier klubnya, membawa Manchester United meraih 6 gelar juara English Premier League (EPL) serta 1 trofi juara Liga Champions Eropa, diikuti dengan masa sukses di Real Madrid, LA Galaxy, AC Milan, hingga Paris Saint-Germain. Dengan pengakuan ini, Beckham menjadi tokoh Manchester United keempat yang menerima gelar "Sir," mengikuti jejak Sir Bobby Charlton, Sir Matt Busby, dan Sir Alex Ferguson.

Kontribusi Beckham tidak berhenti di dunia olahraga. Sejak 2005, ia menjabat sebagai duta besar untuk UNICEF yang fokus kepada peningkatan hak dan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Ia juga aktif mendukung King’s Foundation, lembaga amal milik Raja Charles III yang bergerak dalam pendidikan dan pelestarian alam, termasuk keterlibatannya dalam promosi keterampilan kerajinan tradisional serta pelestarian lingkungan melalui peternakan lebah di Cotswolds.

Gelar kebangsawanan yang akan diberikan ini menjadi simbol pengakuan atas dedikasi jangka panjang Beckham terhadap negaranya. Ia merupakan tokoh publik yang mampu menyatukan popularitas, kerja kemanusiaan, dan kedekatan dengan nilai-nilai kerajaan. Tak diragukan lagi, peran Beckham jauh melampaui lapangan hijau.

Penobatan gelar bangsawan David Beckham sempat tertunda akibat berbagai skandal

Meskipun prestasinya luar biasa, jalan David Beckham menuju gelar "Sir" penuh liku dan tidak bebas dari hambatan. Setelah menerima OBE pada 2003, namanya diajukan untuk knighthood pada 2011, terutama karena perannya dalam membantu London memenangkan hak tuan rumah Olimpiade 2012. Namun pada 2013, Beckham tersandung kasus ketika namanya dikaitkan dengan skema penghindaran pajak melalui Ingenious Media, perusahaan produksi film dan media. Ia kemudian dinyatakan tak bersalah 4 tahun setelahnya.

Situasi semakin pelik ketika pada 2017, media Eropa membocorkan email pribadi Beckham yang berisi kata-kata kasar terhadap komite kehormatan yang menolak pengangkatannya. Ia dilaporkan menyebut anggota komite sebagai “a bunch of c***s (gerombolan pengecut),” walau timnya mengklaim email tersebut telah dimanipulasi oleh peretas. Meski demikian, pernyataan tersebut sempat mencoreng citranya di mata publik dan elite kerajaan.

Namun, reputasi Beckham lambat laun mulai membaik dan hubungannya dengan kerajaan membaik. Dalam momen emosional pada 2022, ia mengantre selama 13 jam bersama masyarakat umum untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Ratu Elizabeth II di Westminster Hall. Tindakan itu dianggap tulus dan menyentuh yang memperkuat persepsi bahwa Beckham memiliki rasa hormat yang mendalam terhadap institusi kerajaan. Perlahan namun pasti, ia membangun kembali reputasinya hingga akhirnya gelar yang dinanti tiba juga.

David Beckham telah dikenal akrab dengan Kerajaan Inggris melalui berbagai kegiatan

Lebih dari sekadar penganugerahan gelar, momen ini sekaligus menegaskan kedekatan yang telah lama terjalin antara keluarga David Beckham dan keluarga kerajaan. Victoria Beckham, yang lebih dulu menerima OBE untuk kontribusinya di industri fesyen, kini akan resmi menyandang gelar Lady Beckham. Pasangan ini telah menjadi wajah publik yang sering muncul di berbagai acara kerajaan, dari pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton hingga Chelsea Flower Show bersama Raja Charles dan Ratu Camilla.

Hubungan dekat ini bukan hanya seremonial. Beckham menjalin kolaborasi aktif dengan King’s Foundation dan mendukung berbagai program edukasi serta konservasi yang sejalan dengan visi Raja Charles III. Ia bahkan bertukar tips mengenai peternakan lebah dengan sang Raja di Highgrove, menunjukkan bagaimana ia bertransformasi menjadi sosok yang sangat akrab dengan kehidupan dan nilai-nilai kerajaan. 

Transformasi ini menunjukkan evolusi yang unik dalam perjalanan publik Beckham, dari seorang bocah East End yang menjadi superstar sepak bola dunia, hingga menjadi tokoh yang dipercaya dan dihormati dalam lingkaran istana. Ia bukan sekadar pesepak bola, melainkan simbol baru kebangsawanan modern, berprestasi, berdedikasi, dan relevan di berbagai bidang. Kini, dengan gelar Sir David Beckham, ia mengukir babak baru dalam hidupnya, berdiri sejajar dengan tokoh-tokoh besar Inggris dari berbagai generasi.

Penobatan David Beckham sebagai “Sir” menandai puncak dari perjalanan panjang yang penuh pencapaian, tantangan, dan dedikasi luar biasa terhadap negara dan masyarakat. Dengan gelar ini, ia diingat bukan sekadar sebagai legenda sepak bola, melainkan pula sebagai representasi kehormatan dan keteladanan Inggris masa kini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us