Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diego Godin dan Mimpinya Lihat Uruguay Juara Piala Dunia

Diego Godin dalam wawancara virtual LaLiga, Jumat (16/3/2025). (IDN Times/Tino).

Jakarta, IDN Times - Eks bintang Atletico Madrid dan Timnas Uruguay, Diego Godin, telah pensiun per 1 Oktober 2024. Namun, ada satu misi yang belum berhasil diwujudkan Godin hingga gantung sepatu.

IDN Times berkesempatan berbincang singkat dengan Godin secara eksklusif bersama LaLiga. Terasa membanggakan, karena IDN Times satu-satunya media Indonesia yang tergabung dalam wawancara eksklusif tersebut.

Dalam obrolannya, mimpi yang gagal dicapainya itu ternyata mengantarkan Uruguay juara Piala Dunia.

Godin debut di Piala Dunia pada edisi 2010. Sejak saat itu, Godin selalu memegang peran penting di lini belakang La Celeste, hingga edisi 2022. Itu adalah ajang terakhir Godin bersama Uruguay.

Perjalanan paling jauh Godin di ajang tersebut adalah semifinal. Sejarah tercatat di edisi pertamanya. Namun, misi Godin dijegal Belanda, karena kalah tipis 2-3.

Ada kesan manis yang dapat diraih, yakni dengan memenangkan perebutan tempat ketiga. Namun, La Celeste yang kala itu masih diperkuat Diego Forlan hingga Diego Lugani kembali keok dengan skor 2-3 dari Jerman.

Karena pengabdiannya telah usai, Godin menyerahkan mimpi itu kepada penerusnya. Eks bek Inter Milan optimistis Uruguay dapat mengukir sejarah yang lebih manis, karena negaranya kini diperkuat sederet pemain berkualitas.

Sebut saja Darwin Nunez, Ronald Araujo, hingga Federico Valverde. Mereka tampil di level tertinggi Eropa, bersama klub besar. Pengalaman ini yang diyakini Godin dapat mengantarkan Uruguay lebih dekat dengan gelar Piala Dunia.

Selain Uruguay, Godin juga berbicara soal Atletico Madrid. Pria 39 tahun itu senang melihat Los Rojiblancos masuk dalam persaingan gelar LaLiga musim ini. Namun, ada yang harus dilakukan untuk juara.

Bagaimana dengan generasi baru Timnas Uruguay, yang diperkuat banyak pemain muda potensial, misalnya Nunez, Araujo dan Valverde?

Nah, saya pikir Uruguay memiliki generasi pemain muda yang sangat bagus. Uruguay selalu dikenal karena mampu melahirkan pemain-pemain berkualitas. Para pemain yang Anda sebutkan, Araujo dan Nunez, saat ini bermain di tim-tim terbaik di Eropa, di beberapa klub terbesar.

Bahkan, salah satu dari mereka adalah kapten. Dalam hal ini, Ronald Araujo dan Fede Valverde masuk dalam starting eleven di masing-masing klubnya.

Seberapa optimistis Anda dengan mereka?

Jadi, menurut saya, generasi pemain muda Uruguay sangat bagus. Mereka tidak hanya muda, tetapi juga memiliki banyak pengalaman bermain di Eropa. Mereka juga sangat penting bagi tim. Karena kita harus ingat, kita sedang membicarakan tim-tim terbaik di Eropa.

Kami sangat antusias dengan generasi baru ini di negara kami, terutama untuk Piala Dunia berikutnya. Karena kami berharap bisa tampil dengan sangat baik di Piala Dunia (2026) itu, dan tentu saja, kami bermimpi untuk memenangkan Piala Dunia.

Kamu punya kenangan manis bersama Atletico, mencetak gol penentu di markas Barcelona yang membuat Atletico juara LaLiga 2013/14. Bagaimana perasaan Anda kala itu?

Bagi kami, memenangkan gelar di Camp Nou itu sangat tidak mudah. Ada begitu banyak emosi dan kegembiraan. Jika saya harus memilih, momen itu yang paling berkesan di Atletico. Tentu saja kuncinya adalah gol penentu yang saya cetak.

Atletico saat ini masih masuk dalam perburuan gelar. Pandangan Anda seperti apa?

Saat pertama saya gabung, Atletico masih jauh dari Barcelona dan Real Madrid, tetapi sekarang ini adalah tim yang bisa bersaing setara. Kami telah memenangkan LaLiga melawan mereka. Kami mencapai final Liga Champions, Copa del Rey, dan Piala Super.

Jadi, Anda bisa membayangkan bagaimana klub ini telah berkembang dengan pesat. Klub ini memiliki pemain yang lebih berkualitas, dengan talenta muda potensialnya.

Apakah Anda setuju, Atletico kalah secara finansial dengan Madrid dan Barcelona?

Kompetisi yang semakin seimbang dalam aspek olahraga dengan Real Madrid dan Barcelona sangat penting. Kami memang tidak bisa bersaing dengan mereka dalam hal finansial. Tetapi, dalam hal olahraga, kami bisa memberi perlawanan.

Seperti apa filosofi atau pribadi dari Diego Simeone?

Diego Simeone merupakan seorang pelatih yang sangat intens. Dia berhasil mempertahankan pekerjaannya selama bertahun-tahun dan mengubah Atletico menjadi lebih baik dari tim ketika saya masih bermain di sana.

Filosofi yang ditanamkan Diego masih sama hingga saat ini. Dia selalu menginginkan para pemainnya memberikan kontribusi yang terbaik di setiap menit yang diberikan.

Namun, Diego juga mengatakan dirinya bukanlah pelatih yang selalu intens kepada pemain. Dia juga suka memberikan candaan dan meluapkan emosinya saat di lapangan.

Ketika di luar pertandingan, Diego juga suka mengundang semua orang untuk makan bersama, jalan-jalan sambil berdiskusi santai, bahkan mengantarkan anaknya ke sekolah. Saya tahu karena tinggal di dekat rumahnya. Bahkan, kami beberapa kali bertukar momen kekeluargaan bersama.

Saya yakin Diego akan terus melakukan pekerjaan ini, karena sangat paham tentang klub ini, dan mengerti apa yang dibutuhkan oleh Atletico. Hal tersebutlah yang menjadi kunci bagi klub.

Kalau pandanganmu tentang suporter Atletico?

Basis suporter Atletico, saya selalu suka mengatakan ini. Mereka berbeda. Bukan lebih baik atau lebih buruk, tapi berbeda. Dan, ketika tim bermain di Metropolitano, atmosfernya pun berbeda. Kita melihat itu beberapa hari lalu dalam derby melawan Real Madrid (leg dua 16 besar Liga Champions 2024/25).

Saya yakin kami memiliki basis suporter yang luar biasa di belakang tim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Satria Permana
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us