Celtic dan Hobinya Rekrut Pemain Asia sejak Era Postecoglou

Celtic punya posisi strategis untuk menarik pemain Asia

Tak hanya klub Belgia, Sint-Truidense V.V., yang gemar merekrut pemain Asia. Di Skotlandia, Celtic mengaplikasikan pola serupa dengan 8 pemain Asia (5 berkebangsaan Jepang dan 3 asal Korea Selatan) dalam skuad terbaru mereka pada 2023/2024. Ini bukan fenomena baru, melainkan sudah terlihat sejak era Ange Postecoglou (2021--2023).

Lumrah saja, Postecoglou datang ke Celtic dari klub Jepang, Yokohama F. Marinos. Selama tiga musim kariernya di Jepang, Postecoglou seolah sudah memetakan pemain-pemain potensial asal Asia untuk ditarik ke Skotlandia bersamanya. Bukan keputusan acak, Postecoglou dan Celtic memberi eksposur besar untuk pemain-pemain Asia yang relatif tidak terdeteksi.

Apa yang bisa kita amati dan analisis dari kegemaran baru Celtic merekrut pemain Asia? Samakah dengan yang terjadi dengan Sint-Truiden?

1. Tradisi Postecoglou dilanjutkan Brendan Rodgers pada 2023/2024

Celtic dan Hobinya Rekrut Pemain Asia sejak Era PostecoglouKyogo Furuhashi (paling depan) jadi striker andalan Celtic sejak era Ange Ange Postecoglou. (instagram.com/celticfc)

Beda dengan Sint-Truiden yang merekrut pemain Asia, terutama Jepang, karena ikatan sponsor, kegemaran baru Celtic murni karena sosok pelatih Ange Postecoglou yang datang ke Celtic Park pada awal musim 2021/2022. Kala itu, Postecoglou langsung memboyong 4 pemain Jepang sekaligus, yakni Daizen Maeda (Yokohama F Marinos), Reo Hatate (Kawasaki Frontale), Kyogo Furuhashi (Vissel Kobe), dan Yosuke Ideguchi (Gamba Osaka). Tiga dari mereka berhasil tampil sempurna dan masuk skema reguler Postecoglou di Celtic. Hanya Ideguchi yang dipinjamkan ke Avispa Fukuoka.

Pada musim keduanya, Postecoglou tak kapok mendatangkan pemain Asia ke Celtic Park. Selain meneken kontrak permanen atas Maeda, Celtic memboyong Oh Hyeon Gyu (Suwon Bluewings), Tomoki Iwata (Yokohama F Marinos), dan Yuki Kobayashi (Vissel Kobe). Usai ditinggal Postecoglou yang hengkang ke Tottenham Hotspur, pola rekrutmen Celtic tak banyak berubah. Brendan Rodgers menambahkan dua pemain Korsel dalam skuadnya, Yang Hyun Jun (Gangwon) dan Kwon Hyeok Kyu (Busan iPark) serta membeli Tomoki Iwata dari Yokohama setelah meminjamnya selama semusim.

2. Salah satu berkah Brexit

Celtic dan Hobinya Rekrut Pemain Asia sejak Era PostecoglouOh Hyeon Gyu dan Daizen Maeda (instagram.com/celticfc)

Kecenderungan Celtic ini bisa dilihat sebagai berkah Brexit. Sejak keluarnya Inggris Raya dari skema Uni Eropa berlaku, klub-klub Inggris Raya (termasuk Skotlandia) mensyaratkan visa atau izin kerja khusus untuk para pemain asal negara anggota Uni Eropa. Ini memang terdengar sebagai sebuah hambatan untuk satu pihak, tetapi di sisi lain membuka peluang untuk lainnya.

Lewat regulasi baru itu, pemain asal negara-negara Uni Eropa punya posisi yang sama dengan pemain asing asal Benua Asia dan Amerika. Artinya posisi mereka sebenarnya relatif setara sejak Brexit berlaku. Bila klub-klub Inggris lebih memprioritaskan pemain Amerika Latin, tim Skotlandia mulai melirik Asia.

3. Benang merah antara Skotlandia dan pemain Asia

Celtic dan Hobinya Rekrut Pemain Asia sejak Era PostecoglouYang Hyun Jun, pemain baru Celtic asal Korea Selatan. (instagram.com/celticfc)

Mengapa Asia? Ada dua jawaban paling masuk akal untuk itu. Pertama, untuk bisa dapat visa atau izin kerja di Skotlandia, khususnya Scottish Premiership (liga utama Skotlandia), pemain tak perlu memenuhi kriteria seketat English Premier League (EPL) dan liga-liga di bawahnya. Menurut regulasi baru tahun 2021 yang diberi nama Governing Body Endorsement (GBE), untuk bisa dapat visa exemption (pengecualian visa), pemain harus mengantongi batas minimal poin.

Poin itu dilihat dari performa mereka di klub terakhir (menit bermain dan jumlah partisipasi dalam turnamen/liga). Bahkan, liga terakhir di mana pemain itu berkarier dibagi lagi jadi beberapa kategori berdasarkan ranking tertentu. Semakin tinggi kategori, poin yang didapat ikut terdongkrak.

J1 League dan K-League masuk dalam kategori terendah yang jelas tidak menguntungkan bila mereka hendak bersaing masuk langsung ke EPL. Scottish Premiership, terutama Celtic, bisa dilihat sebagai batu loncatan untuk dapat eksposur dan merasakan kompetisi Eropa. Sebaliknya, Celtic diuntungkan dengan harga pemain Asia yang relatif lebih murah dibanding pemain asal Amerika Selatan dan Eropa. Harga pemain yang didatangkan Celtic dari J1 League dan K-League berada di angka 1--3 juta euro (Rp16--49 miliar). Hanya Kyogo Furuhashi yang valuasinya lebih dari 5 juta euro (Rp83 miliar).

Pola rekrutmen Celtic mulai menampakkan hasil. Meski belum ada pemain Asia mereka yang berhasil tembus EPL, setidaknya nama-nama tertentu dapat menit bermain yang stabil. Rival-rival mereka pun mulai melirik strategi ini. Glasgow Rangers misalnya sempat berniat mendatangkan Cho Gue Sung (Korea Selatan) pada musim dingin 2023, tetapi gagal. Hearts sudah merekrut dua pemain Jepang sepanjang 2023 ini, yakni Kyosuke Tagawa (FC Tokyo) dan Yutaro Oda (Vissel Kobe).

Baca Juga: 7 Pemain yang Diandalkan Ange Postecoglou selama Melatih Celtic

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya