Jakarta, IDN Times - Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, mengakui adanya penurunan daya beli tiket penonton, termasuk dari The Jakmania. Semua karena efek pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol).
"Kami sudah diskusi dengan The Jakmania. Nah diperkirakan urusan pinjaman dan judi online mempengaruhi terhadap daya beli tiket dari suporter. Kami akui daya beli tiket Persija menurun," kata Prapanca dalam acara Ngopi Bareng Persija.
Selain karena judol dan pinjol, Prapanca mengaku opsi tontonan olahraga lain juga berpengaruh. Apalagi, saat ini dengan adanya banyak platform tontonan, fans Persija bisa menyaksikan kompetisi dan olahraga lain.
"Selain itu, sekarang lebih banyak opsi untuk penikmat bola bisa menyaksikan pertandingan liga atau olahraga lain. Mungkin, ini bisa juga berpengaruh," kata Prapanca.
Agar fans tetap mau menyaksikan Persija langsung ke stadion, Prapanca menegaskan manajemen siap meningkatkan layanannya. Setiap fans yang ke stadion nantinya akan diberikan roti, air mineral, dan navigasi di stadion.
"Lalu, kami memberikan hiburan dua jam sebelum kick off. Ada merchandise Persija. Kami juga memberikan satu giveaway di setiap musim. Tujuannya agar fans bisa menikmati pertandingan dan hiburan di stadion," kata Prapanca.
Prapanca mengakui, penjualan tiket jadi salah satu sumber pendapatan Persija, selain sponsor, kontribusi hak siar, dan merchandise. Alhasil, ketika ada penurunan daya beli tiket seperti sekarang, manajemen akan segera melakukan evaluasi.
"Perkara daya beli tiket Persija yang menurun ini, itu nantinya akan menjadi bahan evaluasi kami ke depan. Kenapa bisa turun, kami komunikasi dengan The Jakmania perihal penyebabnya, termasuk pinjol dan judol," ujar Prapanca.