Eksplosivitas Maroko Bikin Prancis Waswas

Jakarta, IDN Times - Gelandang Prancis, Adrien Rabiot, mengaku waswas dalam duel kontra Maroko di Al Bayt Stadium, Kamis dini hari WIB (15/12/2022). Rabiot mengaku ada alasan kuat mengapa Prancis khawatir saat harus menghadapi Maroko.
Sejauh ini, Maroko memang sudah merebut hati masyarakat. Permainannya yang militan, ditambah dengan sikap santunnya, membuat tim asuhan Tim asuhan Walid Regragui itu sukses mencuri perhatian.
Belgia sudah diempaskan Maroko. Portugal serta Spanyol juga jadi korban dari kejutan Maroko. Lewat fakta inilah, Rabiot meminta rekan-rekannya waspada akan bahaya The Atlas Lions.
"Maroko sudah cetak sejarah dengan melaju ke semifinal. Kami sadar, jika mereka sampai di sana, itu karena pantas mendapatkannya!" kata Rabiot melansir Tuttomercato.
1. Pertahanan Maroko bagaikan tembok

Soliditas, dirasa Rabiot, menjadi kekuatan Maroko di Piala Dunia 2022. Lini pertahanan Maroko begitu kokoh hingga membuat sejumlah striker beken frustrasi. Tak cuma bek-bek yang tangguh, Maroko juga dibekali oleh kiper sekelas Yassine Bounou.
Bono tampil begitu kokoh di bawah mistar Maroko. Dia sering kali dinobatkan sebagai man of the match atas aksi heroiknya yang rajin melakukan penyelamatan krusial.
"Kami telah menyaksikan pertandingan mereka, kualitas pemainnya luar biasa. Mereka juga tahu bagaimana cara bertahan dengan baik," kata Rabiot.
2. Prancis harus pulihkan kondisi

Rabiot juga berharap rekan-rekannya bisa bugar dengan cepat. Sebab, melawan Maroko yang bermain dengan mengandalkan kemampuan fisik, harus diladeni konsentrasi dan kebugaran tinggi.
"Kami tidak akan meremehkan siapa pun, seperti yang telah dilakukan sejauh ini. Yang terpenting adalah pulih dengan baik, karena kami telah memainkan banyak pertandingan dan kelelahan mulai terasa," ujar Rabiot.
3. Rekor menanti Prancis dan Maroko

Mengintip fakta menarik jelang pertandingan, kedua tim sejatinya sedang berburu rekor di Piala Dunia. Hal tersebut membuat duel mereka diprediksi bakal berjalan seru dan sengit.
Les Bleus berkesempatan untuk mempertahankan gelar juara dunia secara back to back yang belum pernah didapatkan siapa pun dalam 60 tahun terakhir. Sedangkan, Hakim Ziyech dan kawan-kawan bisa menjadi wakil asal Afrika pertama yang memenangkan trofi Piala Dunia.