Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Elche, Tim Promosi yang Mengejutkan LaLiga Lewat Penguasaan Bola

ilustrasi bola
ilustrasi bola (unsplash.com/benhershey)
Intinya sih...
  • Elche masih unbeaten hingga pekan ketujuh LaLiga 2025/2026
  • Elche menjalankan prinsip penguasaan bola dengan kuat
  • Elche sempat mengalami krisis finansial hingga terdegradasi ke kasta ketiga
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

LaLiga Spanyol 2025/2026 sudah berjalan selama 7 pekan hingga 29 September 2025. Pemandangan menarik terlihat di papan atas di mana Elche tengah menempati peringkat keempat. Klub berjuluk Los Franjiverdes ini hanya berada di bawah duo pesaing gelar juara, Barcelona dan Real Madrid, serta Villarreal yang memang rutin bertarung di zona Liga Champions Eropa (UCL).

Keberhasilan Elche duduk di tempat tersebut memang istimewa. Sebabnya, mereka adalah tim promosi. Makin mengagumkan, klub asal wilayah Valencia ini mencapainya dengan cara yang tidak biasa. Elche konsisten memperagakan gaya bermain penguasaan bola. Sebuah skema yang bertolak belakang dengan statusnya sebagai pendatang anyar.

1. Elche masih unbeaten hingga pekan ketujuh LaLiga 2025/2026

Elche telah mengumpulkan 13 poin dari 7 pertandingan pertama di LaLiga 2025/2026. Hebatnya, mereka sama sekali belum tersentuh kekalahan. Hanya Barcelona yang memiliki catatan serupa. Elche menorehkan 3 kemenangan dan 4 keimbangan. Sekilas, raihan tersebut terlihat mengecewakan. Mereka lebih sering seri dibanding menang. Namun, kesimpulan seperti itu sangatlah tidak tepat jika melakukan penelusuran lebih dalam.

Sebabnya, hasil imbang yang didapat tim yang terbentuk pada 1923 ini terjadi kala bertemu klub-klub besar seperti Real Betis (1-1), Atletico Madrid (1-1), Sevilla (2-2), dan Osasuna (1-1). Empat hasil seri tersebut bahkan diraih Pedro Bigas dan kolega setelah selalu kebobolan lebih dulu. Selain itu, skuad asuhan Eder Sarabia ini juga melewati tiga di antaranya dengan bermain tandang. Elche hanya imbang di kandang ketika mengawali musim kontra Real Betis.

Tiga laga lain yang berakhir dengan kemenangan juga bukan tanpa catatan menarik. Elche membungkam Levante dengan skor 2-0. Levante merupakan tim yang mengalahkan mereka dalam perebutan gelar juara Segunda Division 2024/2025. Pada pekan kelima, Elche kembali menang cleansheet atas sesama tim promosi, Real Oviedo (1-0). Teranyar, pada pekan ketujuh, Elche unggul dengan skor 2-1 dari Celta Vigo yang menjadi salah satu wakil LaLiga di Liga Europa.

2. Elche menjalankan prinsip penguasaan bola dengan kuat

Performa Elche di LaLiga 2025/2026 sejauh ini memukau bukan hanya karena raihan hasil akhir yang positif, melainkan juga berkat gaya bermain yang impresif. Tim yang bermarkas di Estadio Martinez Valero ini begitu kuat dalam menjalankan prinsip penguasaan bola. FBRef mencatat, rata-rata penguasaan bola Elche (57,9 persen) sejauh ini hanya kalah dari Barcelona (71,4 persen) dan Real Madrid (60,9 persen). Tidak hanya itu, mereka juga berada di peringkat ketiga untuk urusan jumlah sentuhan (4.774) dan umpan sukses (3.446).

Gaya bermain seperti ini bukanlah hal baru bagi Elche. Mereka mulai melakukannya di Segunda Division pada 2024/2025. Elche merupakan tim dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi (61,5 persen). Catatan ini membantu mereka menjadi kontestan yang paling jarang kebobolan (34 gol). Jika membandingkan dengan data di LaLiga 2025/2026, Elche pun sudah merasakan keuntungan dari penguasaan bola yang tinggi untuk pertahanan. Hingga pekan ketujuh, mereka baru kebobolan enam gol. Hanya Barcelona dan Villarreal yang memiliki rekor pertahanan lebih baik dari mereka (5 gol).

Elche memang mulai menerapkan gaya bermain penguasaan bola mulai awal 2024/2025 sejak dilatih Eder Sarabia. Sosok yang lahir di Bilbao pada 12 Januari 1981 ini merupakan penganut mazhab tersebut. Itu setidaknya terlihat dari rekam jejaknya. Sarabia merupakan asisten Quieque Setien di Las Palmas (2015—2017), Real Betis (2017—2019), dan Barcelona (2020). Ia lantas memulai pertualangannya sebagai kepala pelatih di level senior dengan menukangi FC Andorra (2021—2024). Sarabia berhasil membawa klub milik Gerard Pique itu promosi dari kasta ketiga ke kasta kedua.

3. Elche sempat mengalami krisis finansial hingga terdegradasi ke kasta ketiga

Dengan LaLiga 2025/2026 yang baru berjalan 7 pekan, terlalu dini memang untuk menyebut Elche telah meraih prestasi yang tinggi. Namun, jika menengok kondisi mereka beberapa waktu lalu, hasil sejauh ini tidak bisa dimungkiri begitu membanggakan. Pada 2014/2015, Elche mendapat hukuman degradasi dari LaLiga karena krisis finansial. Padahal, saat itu, mereka berakhir di posisi 13.

Situasi keuangan yang memprihatinkan pun benar-benar menghancurkan klub. Setelah 2 musim bermain di kasta kedua, mereka akhirnya terdegradasi ke kasta ketiga pada 2017/2018. Beruntung, Elche masih memiliki kualitas yang cukup untuk langsung bangkit. Mereka kembali ke Segunda Division semusim kemudian dan akhirnya bisa naik lagi ke LaLiga pada 2020/2021.

Sayangnya, daya saing Elche masih terlalu lemah untuk ukuran LaLiga. Mereka bertahan di kompetisi teratas selama 3 musim sebelum jatuh kembali ke Segunda Division. Setelah berakhir di posisi sebelas pada 2023/2024, Elche melesat menjadi runner-up bersama Eder Sarabia pada 2024/2025. Kini, mereka tengah melanjutkan progres di LaLiga 2025/2026.

Prestasi terbaik Elche di LaLiga Spanyol adalah peringkat kelima. Ini terjadi pada 1963/1964. Dengan potensi yang sudah ditunjukkannya selama 7 pekan perdana, bakal berakhir di mana Elche di LaLiga 2025/2026?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

6 Pertarungan Terakhir Barcelona dan PSG di Liga Champions

30 Sep 2025, 06:52 WIBSport