Erick Thohir Belum Lapor ke Jokowi Usai Indonesia Kena Sanksi FIFA

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengaku belum melapor kepada Presiden Joko Widodo usai Indonesia diberikan sanksi secara administrasi oleh FIFA. Erick mengaku belum sempat bertemu, karena Jokowi sedang sibuk dalam melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah.
"Oh belum (lapor ke Jokowi). Karena saya baru sampai kemarin, Bapak Presiden masih di luar kota. Mungkin, saya sedang minta waktu ke Bapak Presiden detailnya," ujar Erick di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jakarta, Senin (10/4/2023).
1. Erick bersyukur Indonesia tak kena sanksi berat

Sanksi yang dijatuhkan FIFA ke Indonesia terbilang ringan. Status Indonesia tak kena skorsing. Hanya saja, Indonesia dihentikan aksesnya untuk menerima bantuan FIFA Forward. Sanksi ini diberikan dalam batas waktu tertentu, atau sampai cetak biru transformasi sepak bola nasional bisa dilaksanakan dengan baik.
"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepak bola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, bukan merah," ujar Erick yang tengah berada di Paris, Prancis, dalam rilis PSSI, Kamis (6/4/2023).
2. Lobi Erick berhasil

Lobi Erick kepada FIFA dirasa berhasil. Sebab, Indonesia pada akhirnya terhindar dari sanksi yang berat. Kuncinya, menurut Erick, adalah penjelasan terhadap cetak biru Indonesia atas proses transformasi sepak bola nasional.
"Nantinya, FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," ujar Erick.
3. Publik puas dengan kinerja Erick

Lembaga Survei Indonesia (LSI), menyebut kinerja Erick dalam memperjuangkan Piala Dunia U-20 2023 tetap di Indonesia mendapat banyak apresiasi publik. Hal itu tertuang dalam survei LSI, Minggu (9/4/2023).
LSI mengklaim, sebanyak 80,6 persen responden percaya Erick sudah berupaya optimal agar status tuan rumah milik Indonesia tak dicabut FIFA. Namun cukup disayangkan, FIFA tetap memindahkan perhelatan itu ke negara lain.
"Sebanyak 80,6 persen menilai Erick Thohir sudah habis-habisan agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan.