Exco PSSI Bela Amali: Kegagalan SEA Games 2025 Tanggung Jawab Saya

- Sumardji bela Amali terkait kegagalan SEA Games 2025
- Tak ingin menyalahkan Amali, Sumardji minta hentikan polemik tanggung jawab
- Amali sempat disudutkan terkait kegagalan Timnas U-22 di SEA Games 2025
Jakarta, IDN Times - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Sumardji angkat bicara soal polemik siapa yang harus tanggung jawab pasca kegagalan SEA Games 2025. Dia membela Zainudin Amali selaku Waketum federasi.
Sumardji menegaskan, kegagalan di SEA Games 2025 ini merupakan tanggung jawabnya selaku Ketua Badan Tim Nasional (BTN). Dia pun meminta maaf atas kegagalan ini.
"Kegagalan ini adalah tanggung jawab saya, saya sudah minta maaf, cukup kegagalan ada di saya, dan saya yang bertanggung jawab sepenuhnya berkaitan dengan SEA Games ini," ujar Sumardji di Kantor I.League, Selasa (16/12/2025).
1. Tak ingin Amali disalahkan

Sumardji mengaku, tak ingin menyalahkan Amali terkait kegagalan di SEA Games 2025. Selain melimpahkan tanggung jawab pada dirinya sendiri, dia menegaskan cara kerja di federasi itu tidak semata-mata dari orang ke orang saja.
"Saya perlu sampaikan bahwa berkaitan dengan kerja kami ini di federasi sama-sama. Jadi tidak person to person. Ini tanggung jawab kami bersama, terutama berkaitan dengan SEA Games," kata Sumardji.
2. Sumardji minta hentikan polemik soal tanggung jawab ini

Lebih lanjut, Sumardji ingin agar publik menghentikan polemik soal siapa yang harus bertanggung jawab atas kegagalan Timnas U-22 ini. Jikapun ada yang harus disalahkan, biarlah itu dirinya.
"Jangan terus dibawa-bawa lagi berkaitan dengan soal siapa yang harus bertanggung jawab (atas kegagalan Timnas U-22 di SEA Games 2025) dan sebagainya," ujar Sumardji.
3. Amali sempat disudutkan

Sebelumnya, sosok Amali selaku Waketum PSSI sempat mendapat sorotan terkait kegagalan Timnas U-22 di SEA Games 2025. Dia jadi sosok yang berani mencanangkan target emas, kendati akhirnya gagal.
Tidak cuma itu, Amali disebut sebagai penanggung jawab Timnas U-22 di SEA Games 2025. Alhasil, sorotan sempat mengarah padanya, apalagi dia juga berani menyebut PSSI harus evaluasi internal usai kegagalan ini.















