Jelang El Clasico, Gerard Pique Buka Aib Presiden Barcelona

Pique terang-terangan mengatakan kepada publik mengenai prilaku buruk klubnya kepada para pemain. Dia menyoroti masalah kebijakan pemotongan gaji yang membuat suasana tim menjadi kurang bagus.

Tak hanya itu, rekan-rekannya di skuat Barcelona pun kesal dengan perlakukan klub kepada sang mega bintang, Lionel Messi. Padahal pemain asal Argentina tersebut sudah memberikan segalanya selama mengabdi untuk Barcelona.

"Saya akhirnya meminta [Lionel] Messi bertahan. Saya mengatakan kepadanya, satu tahun lagi dan era baru bakal hadir," kata Pique kepada La Vangurdia.

Dia juga kecewa kepada manajemen dan presiden klub, mengapa Lionel Messi sampai harus mengirim burofax saat meminta hengkang.

Burofax sendiri merupakan layanan yang disediakan Kantor Pos Spanyol untuk mengirimkan dokumen yang diperlukan untuk membuktikan bahwa dokumen tersebut telah dikirim dan juga isi dari dokumen tersebut.

"Tak semestinya Messi harus berkomunikasi dengan burofax. Itu tandanya dia tak didengar manajemen klub. Seharusnya, menilai apa yang sudah diberikan Messi untuk klub, dia layak dapat segalanya, bahkan stadion baru bisa saja menggunakan namanya," ujar mantan pemain Manchester United.

Kritik pemain senior Barcelona tersebut kepada Bartomeu tak berhenti sampai di situ. Dia juga membocorkan fakta jika presiden klub terlibat dalam skandal Barcagate, yakni kasus manajemen yang sengaja menghujani kritik kepada penggawa Blaugrana melalui media sosial melalui agensi I3 Ventures.

Walau Bartomeu membantahnya, Pique tetap yakin, presiden Barcelona itu merupakan dalang di balik skandal besar yang sempat menghebohkan publik.

Perseteruan keduanya pun membuat orang-orang semakin yang jika kondisi internal Barcelona jelang duel melawan El Real sedang tidak sehat.

Terlepas dari kasus tersebut, para penggawa Barcelona pastinya tetap tak mau kalah saat bentrok dengan Real Madrid. Terlebih, mereka enggan kehilangan muka di depan para pendukungnya.