Guru Juergen Klopp Bisa Jadi Solusi MU Ganti Solskjaer

Rangnick adalah manajer yang kaya pengalaman. Dia pernah menangani banyak tim di Jerman, seperti Hannover, Schalke 04, Hoffenheim, dan RB Leipzig. Meski jarang meraih trofi, Rangnick punya ide yang jelas dan menanamkan fondasi kuat untuk masa depan tim.

Salah satu tim yang mendapatkan efek Rangnick adalah RB Leipzig. Ketika pertama kali promosi ke Bundesliga pada 2016 lalu, Rangnick menyulap Leipzig jadi tim atraktif dengan basis permainan yang ditekankan pada pressing.

Hal itu masih Leipzig terapkan sampai sekarang, meski sudah berganti-ganti pelatih. Hasilnya, Leipzig meledak sebagai salah satu kekuatan baru di Bundesliga, bersaing dengan Bayern Munich dan Borussia Dortmund.

Dari segi taktik, Rangnick juga adalah sosok yang revolusioner. Dia adalah penemu gegenpressing, metode yang kini ditiru dan dikembangkan oleh banyak manajer yang berasal dari Jerman, seperti Juergen Klopp, Thomas Tuchel, dan Julian Nagelsmann.

Basis permainan gegenpressing didapatkan Rangnick usai menyaksikan AC Milan versi Arrigo Sacchi yang begitu agresif. Dia juga yakin taktik gegenpressing bisa diterapkan di Jerman, meski sempat ada anggapan tidak andal pemain lokal dalam memanfaatkan ruang.

Memang, tidak banyak prestasi yang Rangnick dapat dari gegenpressing. Namun, berkat metodenya, banyak juru taktik asal Jerman yang berkembang karena strateginya. Mereka menganggap Rangnick sebagai guru, dan mengembangkan gegenpressing menurut versinya.

Berkat gegenpressing pula, Timnas Jerman tidak hanya menjadi tim yang liat dan sulit dikalahkan. Mereka juga jadi agresif dan cepat, seperti tank yang siap menggilas lawan di medan perang.

Dengan segala pengalaman dan ide yang dimiliki, Rangnick bisa menjadi solusi bagi MU. Setidaknya, dia bisa jadi solusi jangka pendek buat Setan Merah yang kini sedang mencari identitas permainan yang tak kunjung muncul di era Solskjaer. Rangnick, setidaknya bisa bikin MU main lebih agresif.

Sebenarnya, ada potensi juga bagi Rangnick untuk jadi solusi jangka panjang MU. Namun, pada akhirnya, Rangnick masih terlibat dalam proyek Red Bull. Selain itu, manajemen MU juga belum tentu mau melibatkan Rangnick dalam proyek jangka panjang mereka.