Hamburger SV, Raksasa Jerman yang Akhirnya Kembali ke Bundesliga

Hamburger SV (HSV) memastikan diri bakal bermain di Bundesliga Jerman 2025/2026. Mereka meraih tiket promosi usai membantai Ulm dengan skor 6-1 dalam pertandingan Bundesliga 2 pekan ke-33, Minggu (11/5/2025). Dengan satu laga tersisa, HSV tidak mungkin lagi keluar dari dua besar sebagai batas untuk naik kasta secara otomatis.
Hasil ini begitu istimewa karena menjadi akhir dari penantian panjang mereka untuk bermain lagi di kompetisi teratas. Selama 7 musim beruntun, HSV harus rela tampil di liga domestik level kedua. Padahal, tim asal Hamburg tersebut bisa dianggap sebagai salah satu raksasa di Jerman. Mereka bahkan merupakan salah satu pendiri Bundesliga.
1. Hamburger SV merupakan salah satu tim terbesar di Jerman
Hamburger SV memiliki status yang cukup terhormat di dunia sepak bola Jerman. Mereka merupakan merupakan 1 dari 12 peserta Bundesliga musim perdana pada 1963/1964. Pada era ini, HSV berhasil tiga kali menjadi juara (1979, 1982, 1983). Sementara, sebelumnya, HSV mengoleksi tujuh trofi Oberliga Nord (1926, 1953, 1955, 1956, 1957, 1959, 1960). Selain itu, tim yang bermarkas di Volksparkstadion tersebut juga memiliki 3 Piala DFB-Pokal (1963, 1976, 1986) dan 2 Piala Liga Jerman (1973, 2004).
Di luar Jerman, pamor HSV juga tidak kalah mentereng. Mereka pernah menjadi juara Liga Champions Eropa pada 1982/1983. Selain HSV, hanya Bayern Munich (6 kali) dan Borussia Dortmund (2 kali) sebagai tim jerman yang sudah mencicipi rasanya mengangkat trofi Si Kuping Besar. Pada 1979/1980, mereka pun sebetulnya sempat mencapai final. Namun, Kevin Keegan dan kolega kalah dari Nottingham Forest. Selain UCL, HSV juga menjadi kampiun Piala Winners UEFA pada 1976/1977.
2. Hamburger SV terdegradasi dari Bundesliga pada 2017/2018
Sayangnya, memasuki periode 2010-an, Hamburger SV mulai mengalami penurunan. Mereka berakhir di posisi ke-15 di Bundesliga 2011/2012. Pada 2013/2014 dan 2014/2015, HSV mengukir rekor yang lebih buruk karena bertengger di posisi 16 dan selamat dari degradasi hanya berkat kemenangan pada fase play-off.
Puncaknya, pada 2017/2018, HSV pun akhirnya terkena degradasi setelah duduk di posisi 17. Ironisnya, sebelum musim tersebut, mereka sebetulnya tercatat sebagai satu-satunya tim yang tidak pernah terdegradasi dari Bundesliga. HSV pun latas bertarung selama 7 musim di Bundesliga 2 sebelum akhirnya mengunci tiket promosi pada 2024/2025.
3. Hamburger SV berhasil meraih promosi pada 2024/2025
Selama 6 percobaan pertama bermain di Bundesliga 2, Hamburger SV sebetulnya tidak pernah jauh dari zona promosi. Mereka empat kali duduk di posisi keempat dan dua kali berakhir di posisi ketiga yang merupakan zona play-off. Satu kesamaan dari musim-musim kegagalan tersebut adalah kebiasaan mereka yang mengalami kemunduran jelang kompetisi berakhir.
Namun, pada 2024/2025, cobaan justru datang pada awal musim. Pada 24 November 2024, saat kompetisi baru berjalan 13 pekan, manajemen memilih untuk memecat Steffen Baugmart akibat gagal mempersembahkan kemenangan dalam empat pertandingan beruntun. Merlin Polzin yang bertindak sebagai asisten pun diminta untuk menjadi pelatih interim.
Momen tersebut justru menjadi titik balik HSV di Bundesliga 2 2024/2025. Polzin tidak terkalahkan dalam empat pertandingan pertamanya. Meski hanya satu yang berakhir dengan kemenangan, ia dipercaya manajemen untuk menjadi juru taktik anyar permanen. Setelahnya, secara mengagumkan, HSV pun melaju kencang. Selama 16 pertandingan, mereka meraih 9 kemenangan, 4 keimbangan, dan cuma terkena 3 kekakalahan.
Hingga akhirnya, saat-saat yang dinantikan tersebut pun tiba pada 11 Mei 2025. Mereka berpesta enam gol ke gawang Ulm. Hasil tersebut membuat HSV memastikan meraih tiket promosi ke Bundesliga 2025/2026. Pasalnya, tiga poin membuat mereka kembali ke puncak klasemen dengan 59 angka. HSV unggul empat poin dari SV Elversberg yang ada di posisi ketiga. Dengan satu pertandingan tersisa, mereka pun sudah mendapat garansi akan berakhir di dua besar.
Pada Minggu (18/5/2025), HSV akan menjalani laga terakhirnya melawan SpVgg Greuther Fuerth. Jika menang, maka mereka akan melengkapi musim sukses ini dengan gelar juara Bundesliga 2. Namun, Polzin dan anak asuhnya tidak boleh berpuas diri. Ujian sesungguhnya akan terjadi pada musim depan saat mereka kembali bermain di Bundesliga.