Ironi di Balik Kebanggaan The Invincibles Milik Arsenal

Pada musim 2003/2004, Arsenal mencatatkan sejarah yang belum bisa disamai klub Inggris lain. Rekor ini adalah The Invincibles yang berarti rekor tak terkalahkan di liga selama semusim. Rekor inilah yang selalu membuat penggemar Arsenal karena mereka satu-satunya klub yang bisa melakukan hal tersebut di Premier League.
Di bawah asuhan Arsene Wenger, tim ini menampilkan gaya permainan yang memukau. The Gunners menggabungkan keterampilan teknis dan serangan cepat yang mengguncang Premier League. Hasilnya, mereka meraih juara dan mencatatkan rekor yang membanggakan. Akan tetapi, terdapat sebuah ironi di balik kebanggaan besar tersebut.
1. Kombinasi skuad yang matang
Arsenal memulai Premier League 2003/2004 dengan percaya diri dan optimisme tinggi. Sebab, mereka memiliki rekor yang bagus pada 2002/2003, yakni dengan menjadi runner-up di bawah Manchester United. Arsene Wenger bertekad untuk membawa timnya ke puncak untuk musim selanjutnya.
Wenger yang dikenal dengan filosofi passing game dan pengembangan pemain muda berhasil membentuk skuad yang solid. Mereka memiliki materi skuad yang terdiri dari pemain muda dan senior berpengalaman. Sebut saja Thierry Henry, Patrick Vieira, Robert Pires, Ashley Cole, Kolo Toure, dan Dennis Bergkamp.
Pada empat laga awal, Arsenal menyapu dengan kemenangan. Mereka mengalahkan Everton, Middlesbrough, Aston Villa, dan Manchester City. Dengan poin sempurna, 12, Arsenal berada di depan Manchester United dalam perburuan juara.