Ironi Persikabo 1973: Dibantu Suporter, Diabaikan Manajemen

- Fans Persikabo 1973 memberikan bantuan sebesar Rp10-11 juta sebagai akibat dari pembiaran manajemen terkait tunggakan gaji.
- Pelatih Persikabo, Djadjang Nurjaman, merasa miris dengan situasi ini dan mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan emosional dari suporter.
- Djanur berharap situasi klub membaik ke depannya dan meminta manajemen untuk menambal posisi yang keropos agar bisa bersaing di play-off.
Jakarta, IDN Times - Sebuah ironi tampak dalam tubuh Persikabo 1973 dalam laga pekan tujuh Liga 2 2024/25. Ada bantuan yang datang dari fans, buntut pembiaran manajemen soal gaji.
Usai laga lawan FC Bekasi City, gabungan fans Persikabo yang termasuk di dalamnya UItras Persikabo Curva Sud (UPCS) dan Kabomania, menyerahkan bantuan untuk Persikabo. Di balik bantuan ini, rupanya ada ironi yang terselip. Terjadi pembiaran yang dilakukan manajemen, terutama terkait tunggakan gaji.
1. Bantuan diserahkan sebesar Rp10 sampai 11 juta

Menurut informasi yang IDN Times himpun, bantuan yang diberikan sebesar Rp10 sampai 11 juta. Pelatih Persikabo, Djadjang Nurjaman, merasa miris dengan situasi ini.
"Ya cukup miris, situasi di lapangan tadi (setelah laga lawan FC Bekasi City). Sampai kami dibantu oleh suporter dan hasil donasinya diberikan kepada kami," ujar pria yang akrab disapa Djanur itu.
2. Bantuan yang emosional

Djanur mengungkapkan, bantuan ini sangat emosional baginya. Mengingat, di tengah hasil-hasil buruk yang didapat Persikabo, suporter selalu hadir dan memberikan dukungan di Stadion Pakansari.
"Bantuan ini sangat emosional bagi saya, dan itu adalah bentuk kepedulian dan kasih sayang kepada tim. Mereka juga keren, karena mendukung meski kami kalah terus," kata Djanur.
3. Harapan agar situasi membaik

Djanur berharap, ke depan situasi Persikabo membaik. Saat ini, klub yang berlokasi di Bogor itu tengah diterpa isu telat gaji selama tiga bulan. Operasional klub juga terganggu karena polemik tersebut.
"Ke depan, jika manajemen Persikabo sehat, kami akan meminta untuk menambal posisi-posisi yang keropos. Sehingga, kami bisa bersaing di play-off dan mengunci posisi aman," kata Djanur.