Jadi Balon Exco PSSI, Legenda Timnas Indonesia: Saya Enggak Nyalon

Jakarta, IDN Times - Sederet legendar sepak bola Indonesia menghiasi kontestasi politik PSSI. Mulai dari Bambang Pamungkas dan Ponaryo Astaman yang terdaftar sebagai bakal calon (balon) Wakil Ketua Umum (Waketum), hingga Kurniawan Dwi Yulianto yang terdaftar jadi calon Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Bepe (sapaan Bambang) dan Ponaryo terdaftar bersama 18 nama lainnya sebagai balon waketum. Sedangkan, Kurniawan masuk di antara 78 bakal calon exco yang diumumkan Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI, Amir Burhanuddin pada Senin (16/1/2023).
1. Kurniawan tidak mencalonkan diri

Hanya saja, pecinta sepak bola tanah air tampaknya tidak akan melihat nama Kurniawan di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023 mendatang.
Bomber legendaris Timnas Indonesia itu ternyata tidak berkenan mendaftarkan diri karena hanya dicalonkan anggota lain. Jika memang benar, namanya berpotensi dicoret KP saat verifikasi.
"Saya tidak bisa berkomentar, karena saya tidak mencalonkan diri. Saya tidak mendaftar," kata Kurniawan kepada IDN Times.
2. Kurniawan dicalonkan anggota lain

Amir memang menyebut bahwa 78 nama balon Exco PSSI yang telah diumumkan masih berbentuk bahan mentah. Seluruh nama yang masuk sebelum batas waktu ditetapkan (16 Januari 2023 pukul 18.00 WIB) harus diumumkan, tanpa terkecuali.
"Ini adalah nama-nama yang didasarkan atas usulan atau kesediaan. Ini nama-nama yang mentah, bersumber dari dukungan atau kesediaan. Sangat mungkin nama-nama yang sudah bersuara 'Saya tidak akan mencalonkan', tapi kan ada yang mengusulkan. Itu tetap harus masuk dalam list kami," kata Amir ketika ditemui di Kantor PSSI, Senin (16/1/2023).
3. Kenapa Kurniawan berpotensi dicoret?

Amir menjelaskan, nama yang dicalonkan anggota lain bisa diverifikasi jika ada lembar kesediaan untuk dicalonkan. Nah, karena Kurniawan tidak bersedia mendaftar, namanya dipastikan tidak bisa diverifikasi untuk maju di KLB.
Sama halnya dengan Amir selaku Ketua KP yang ternyata masuk dalam balon Exco PSSI. Dia menegaskan namanya akan dicoret saat verifikasi.
"Nanti akan diverifikasi, antara kesediaan dan dukungan harus confirm. Sama dengan nama-nama kami, memungkinkan kalau dicalonkan. Tetapi, kami pastikan tidak ada lembar konfirmasi (kesediannya). Kapan dicoretnya, nanti saat verifikasi," ujar Amir.