3 Jebolan Akademi yang Dijual Mahal Liverpool

Raheem Sterling bergabung dengan akademi Liverpool saat berusia 15 tahun pada 2010. Tak butuh waktu lama, ia berhasil menyita perhatian manajemen hingga disodori kontrak profesional untuk bergabung dengan tim utama 2 musim berikutnya. Kualitasnya dianggap cukup untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Saat membela Liverpool U-21, Sterling sempat mencetak 8 gol dan 9 assist dari 22 laga.

Kemampuan Sterling sebagai seorang winger menunjukkan perkembangan positif selama menjadi bagian dari tim utama The Reds. Menit bermainnya terus bertambah hingga menjadi pilihan utama pada 2013–2015. Diturunkan dalam 129 laga selama berseragam Liverpool, ia mengemas 23 gol dan 18 assist. Statistik tersebut membuat Manchester City kepincut hingga memboyongnya dengan dana sebesar 63,7 juta euro (Rp1,21 triliun) pada musim panas 2015. Biaya transfer itu menjadikannya pemain lulusan akademi termahal yang pernah dijual oleh Liverpool.

Karier Sterling semakin berkembang bersama The Citizens. Ketajamannya meningkat begitu pesat hingga mampu mempersembahkan sederet trofi bergengsi. Sebelum hengkang ke Chelsea pada 2022, ia memenangi empat trofi English Premier League.

Akademi Liverpool tercatat sebagai satu-satunya tempat bagi Jarell Quansah mengasah kemampuan ketika junior. Ia bahkan telah bergabung sejak 2008, saat usianya belum genap 7 tahun. Kemampuan Quansah sebagai seorang bek terus berkembang hingga akhirnya dipromosikan ke tim utama pada 2023.

Namun, pemain kelahiran Warrington itu mendapat tantangan berat di tim senior. Ia harus berjuang keras untuk mendapat tempat utama dan bersaing dengan sederet bek senior berpengalaman. Hingga 2025, dirinya baru bermain dalam 58 laga dengan kontribusi 3 gol dan 3 assist.

Dengan beberapa pertimbangan, Quansah akhirnya memilih untuk meninggalkan Liverpool pada musim panas 2025. Meski belum mampu mendapat tempat utama di lini pertahanan The Reds, Bayer Leverkusen rela mengeluarkan dana besar untuk mendapatkannya. Die Werkself menebusnya dengan biaya transfer mencapai 35 juta euro (Rp666 miliar) dengan durasi kontrak hingga 2030 mendatang. Keputusan ini bisa saja menjadi titik balik dalam kariernya.

Neco Williams mulai menimba ilmu di akademi Liverpool ketika belum genap berusia 10 tahun pada 2009. Kerja kerasnya di level junior berakhir manis seiring dengan keberhasilannya menembus tim utama pada musim dingin 2020. Sebagai seorang bek sayap, dirinya sempat tampil apik di tim U-23 dengan mengemas 2 gol dan 2 assist dari 25 laga. Ia juga pernah menjadi andalan di tim U-18.

Namun, kiprah Williams di tim utama tak berjalan seperti yang diinginkan. Ia gagal bersaing hingga sempat dipinjamkan kepada Fulham pada 2022. Pada musim panas 2022, pemain asal Wales tersebut mengambil langkah besar dalam kariernya dengan meninggalkan The Reds. Nottingham Forest merekrutnya dengan mahar sebesar 20 juta euro (Rp381 miliar).

Williams menampilkan etos kerja apik sejak awal bergabung hingga menjadi pemain penting di skuad Nottingham Forest pada 2024/2025. Ia bermain dalam 39 laga di berbagai ajang dengan torehan 1 gol dan 3 assist. Berkat kontribusinya, Nottingham Forest finis di peringkat ketujuh English Premier League.

Jarell Quansah menjadi nama terbaru yang masuk dalam daftar ini. Pemain yang membawa Timnas Inggris U-21 juara Euro 2025 tersebut akan memulai babak baru dalam kariernya sebagai penggawa Bayer Leverkusen pada 2025/2026. Dengan potensi yang dimiliki, mampukah ia bersaing dan merebut tempat utama di jantung pertahanan?