Kabar Gembira! Hadiah Juara Piala Presiden 2025 Naik Jadi Rp5,5 M

- Hadiah juara naik menjadi Rp5,5 miliar
- Enam klub akan berlaga di Piala Presiden 2025, termasuk dua klub dari luar negeri
Jakarta, IDN Times - Kabar gembira datang dari perhelatan Piala Presiden 2025. Hadiah untuk juara musim ini dipastikan akan naik dibandingkan hadian tahun lalu.
Ketua Steering Comitee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, mengatakan, juara akan mendapatkan hadiah sebesar Rp5,5 miliar. Selain itu, hadiah sebesar Rp3 miliar juga disiapkan untuk juara kedua, Rp2 miliar untuk juara ketiga, dan Rp1 miliar untuk juara keempat.
1. Hadiah juara tak boleh turun

Semula, panitia menyiapkan hadiah sebesar Rp5 miliar untuk juara Piala Presiden 2025. Namun, saat konferensi pers berlangsung di Menara Danareksa, Jakarta pada Jumat (13/5/2025), Maruarar bertanya kepada pihak Arema FC yang menjadi juara musim lalu soal besaran hadiah yang mereka terima.
Arema FC mengaku menerima hadiah sebesar Rp5,25 miliar. Hal ini membuat Maruarar memutuskan untuk menaikkan hadiah juara Piala Presiden 2025.
“Kalau begitu saya naikin Rp5,5 miliar juara satu. Karena gak boleh turun, harus naik Rp5,5 miliar juara satu. Juara dua Rp3 miliar, juara tiga Rp2 miliar, juara empat Rp1 miliar. Jadi kalau Piala Presiden hadiahnya gak boleh turun. Minimal sama,” kata Maruarar.
2. Undang enam klub untuk berlaga

Piala Presiden 2025 akan diikuti oleh enam tim. Dua di antaranya merupakan klub dari luar negeri.
Piala Presiden 2025 akan diikuti Persib Bandung dan Dewa United yang menjadi pemuncak klasemen Liga 1 musim 2024/2025. Selain itu, Arema FC yang merupakan juara Piala Presiden 2024 pun ikut berpartisipasi.
Yang berbeda, Piala Presiden 2025 mengundang dua klub luar negeri yakni Port FC (Thailand) dan Oxford United (Inggris). Kedua tim dipilih karena dianggap ikut membangun Timnas Indonesia.
“Karena itu kita mengundang Port FC dari Thailand. Kebetulan Asnawi (Mangkualam) main di sana dan pemiliknya juga Ketua PSSI Thailand, Madam Pang. Dia (Madam Pang) sangat senang bisa menjadi partisipasi untuk sepak bola Indonesia khususnya,” kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam kesempatan yang sama.
“Lalu juga ada juga Oxford United yang kebetulan Ole bermain di sana. Kita tau Ole sekarang bintang kita,” lanjut dia.
3. Tradisi baik yang terus berlanjut

Maruarar memastikan, tradisi baik Piala Presiden untuk tak menggunakan dana APBN dan tidak menerima sponsor dari BUMN akan terus berlanjut.
“Selama Piala Presiden kita tidak pernah menggunakan uang negara, tidak ada APBN, dan tidak ada BUMN. Kita tidak pernah mendapat sponsor dari APBN dan BUMN. Kenapa? Karena kita mau industri olahraga ini maju bukan dengan unsur-unsur dari pembiayaan dari pemerintah,” kata Maruarar.
Selain itu, pelakasanaan Piala Presiden 2025 juga diawasi oleh PWC. Maruarar menyebutkan turnamen ini sudah selayaknya menjadi contoh untuk ajang sepak bola di Tanah Air.
“Ini kan turnamen yang memberi contoh. Tidak memakai uang negara, diawasi PWC dan tidak boleh ada pengaturan skor dan sebagainya. Jadi saya pikir tradisi itu harus ditingkatkan,” kata Maruarar.