Publik Stamford Bridge merasa sangat kehilangan di awal musim 2019/20. Penyebabnya tak lain adalah hengkangnya Eden Hazard ke Real Madrid. Wajar, gelandang serang asal Belgia itu merupakan kunci serangan Chelsea.
Sayangnya, di Real Madrid, sang pemain gagal memenuhi ekspektasi publik sepak bola. Ia sering mengalami cedera dan tampil biasa-biasa saja. Lalu, bagaimana nasib para pemain yang dilepas bareng Hazard? Yuk, simak langsung ulasannya!
Mungkin tak banyak yang menyadari keberadaan Ola Aina dalam skuad Chelsea. Maklum, pemain jebolan akademi mereka itu hanya sempat mencatatkan enam penampilan untuk tim utama.
Pada bursa transfer musim panas 2019/20, bek kanan asal Nigeria itu akhirnya dilepas secara permanen ke Torino dengan tebusan Rp170 miliar. Musim ini, Aina kembali mendapat tempat reguler di posisi wingback kiri setelah musim lalu sempat dipinjamkan ke Fulham.
Hampir sepuluh musim terikat kontrak di Chelsea, Tomas Kalas hanya mampu tampil dalam empat pertandingan. Setelah berulang kali dipinjamkan ke klub lain, ia akhirnya dilepas secara permanen pada pembukaan bursa transfer musim 2019/20 ke Bristol City dengan biaya Rp156 miliar.
Bek Timnas Ceko tersebut menjadi andalan di lini belakang tim yang bermarkas di Ashton Gate stadium itu. Sayangnya, hingga kini ia belum mampu membawa klubnya promosi ke Premier League. Saat ini, Bristol masih tertahan di posisi 18 klasemen Championship.
David Luiz merupakan salah satu bek terbaik Chelsea yang sukses menghadirkan 6 gelar ke Stamford Bridge. Ia pertama kali dilepas Chelsea ke PSG pada 2014 dan ditebus kembali dua tahun kemudian. Lantas, Luiz dilepas lagi ke Arsenal pada 8 Agustus 2019 dengan tebusan Rp151 miliar.
Setelah kontraknya di Emirates stadium berakhir pada Juli 2021, bek berusia 34 tahun itu sempat berstatus tanpa klub selama dua bulan. Flamengo resmi menjadi klub barunya pada September lalu. Ia terikat kontrak di sana hingga 31 Desember 2022.
Kenneth Omeruo didatangkan Chelsea pada tahun 2012 lalu dari Standard Liege U-19. Namun, ia tak pernah sekali pun tampil membela tim utama. Pada 13 Agustus 2019, ia hijrah secara permanen ke Leganes dengan tebusan Rp87 miliar.
Hingga kini, bek asal Nigeria itu masih setia membela klub yang bermarkas di Estadio Municipal Butarque itu. Sayangnya, Leganes masih terperosok di posisi 15 klasemen LaLiga 2 dan masih belum aman dari ancaman degradasi.
Gary Cahill didatangkan Chelsea dari Bolton Wanderers pada tahun 2012 dengan mahar Rp146 miliar. Selama enam musim bermukim di Stamford Bridge, ia sukses mempersembahkan total delapan gelar.
Di bursa transfer musim panas 2019 ia dilepas ke Crystal Palace secara gratis. Kini, bek berusia 36 tahun itu menjadi pilar utama Bournemouth yang berlaga di Championship.
Sejak didatangkan dari Dinamo Zagreb pada tahun 2016, Eduardo memang diproyeksikan untuk menjadi kiper ketiga Chelsea. Sayangnya, ia tak sekali pun dipercaya tampil mengawal gawang Chelsea.
Eduardo kemudian dilepas secara gratis ke Sporting Braga pada tahun 2019. Usai memutuskan pensiun dari dunia sepak bola pada akhir musim 2019/2020, hingga kini, kiper utama Portugal di Piala Dunia 2010 itu masih dipercaya menjadi pelatih kiper di Sporting Braga.
Todd Kane sudah bergabung di akademi Chelsea sejak tahun 2001 saat ia masih berusia 8 tahun. Sayangnya, ia tak kunjung mampu menembus tim utama dan terus dipinjamkan ke klub lain.
Pada 27 Juli 2019, bek sayap berusia 28 tahun itu akhirnya dilepas secara cuma-cuma ke QPR. Musim ini, Kane tampil membela Coventry City di Championship. Ia sukses mencatatkan 1 gol dan 3 assist dari 11 laga.
Tak seperti Hazard, sebagian besar para pemain di atas hengkang karena masa depannya yang kelabu di Chelsea. Kini, mereka sukses menjadi andalan di klubnya masing-masing.