Kartu Kuning Gelandang Arsenal Jadi Polemik, Beraroma Judi

Jakarta, IDN Times - Kartu kuning yang pernah diterima gelandang Arsenal, Granit Xhaka, diinvestigasi oleh Agensi Kejahatan Inggris (NCA). Hal tersebut terjadi setelah otoritas sepak bola Inggris, FA, mendorongnya karena mencium adanya kejanggalan.
Kala Arsenal membantai Leeds United, 4-1, di Elland Road, Desember 2021 silam, Xhaka menerima kartu kuning dari wasit Andre Marriner. Kartu kuning itu diberikan kepada Xhaka karena dianggap sudah mengulur waktu, ketika hendak mengambil tendangan bebas.
1. Dirasa ada yang aneh

Kartu kuning yang diterima Xhaka menimbulkan kegiatan aneh di dalam aktivitas perjudian Inggris. Sejumlah orang ternyata memasang taruhan apakah Xhaka dikartu kuning atau tidak dalam duel itu. Tentu, ini menjadi aktivitas taruhan yang tak biasa.
"FA melakukan penyelidikan selama enam bulan atas insiden tersebut dan sekarang telah meneruskannya ke NCA, meningkatkan kekhawatiran atas tindakan korupsi dan kemungkinan kegiatan kriminal," begitu pernyataan FA dikutip Daily Mail, Minggu (19/6/2022).
2. FA serahkan barang bukti ke NCA

FA juga dilaporkan sudah memberikan semua temuan dari penyelidikannya ke NCA. Situs judi ternama di Inggris melaporkan ke FA, memang terdapat aktivitas janggal.
Itu berkaitan dengan uang yang dipertaruhkan. Jumlah taruhannya tak main-main. Mereka menempatkan 52 ribu poundsterling atau setara Rp942 juta untuk menebak apakah Xhaka kena kartu kuning atau tidak.
Pemenang akan menerima 250 ribu poundsterling, senilai Rp4,5 miliar, jika memenangkannya. Aktivitas itu terendus FA. Makanya, mereka mengirimkan kasus ini kepada NCA.
3. Belum ada bukti apakah pemain dan klub terlibat

Sejauh ini, FA tak mencium adanya kecurangan yang dilakukan Arsenal, Leeds, maupun Xhaka. Namun, integritas pertandingan yang jadi sorotan, karena ada kekhawatiran tercoreng akibat aktivitas judi.
Kasus match fixing memang jarang terjadi di Inggris. Namun, empat tahun lalu, bek Lincoln City, Bradley Wood, terbukti bersalah atas keterlibatannya dalam aktivitas judi di perempat final Piala FA.
Dia terbukti bersalah, setelah mengatur skenario pertandingan dengan tujuh rekannya. Hingga akhirnya, Wood disanksi selama enam tahun.