Kasper Hjulmand, Manajer Baru Bayer Leverkusen Pengganti Erik ten Hag

- Kasper Hjulmand diangkat sebagai manajer baru Bayer Leverkusen setelah memimpin Timnas Denmark ke semifinal Euro 2020.
- Hjulmand memiliki pengalaman melatih di Bundesliga Jerman dan sukses membawa Nordsjaelland meraih gelar juara Superliga Denmark.
- Ia dikenal sebagai manajer adaptif yang fleksibel dalam menerapkan sistem permainan, sering mengubah formasi tergantung lawan yang dihadapi.
Bayer Leverkusen bergerak cepat usai memecat Erik ten Hag dari posisi manajer. Die Werkself menjatuhkan pilihannya kepada manajer asal Denmark, Kasper Hjulmand pada 8 September 2025. Lewat laman resmi Bayer04, pria berusia 53 tahun itu diikat kontrak dengan durasi 2 tahun sampai Juni 2027.
Hjulmand bukan sosok baru di Bundesliga Jerman. Sebelumnya, ia pernah menangani FSV Mainz 05 usai kepergian Thomas Tuchel pada Juli 2014. Namun, penunjukkan Hjulmand sebagai manajer baru memunculkan segudang pertanyaan terkait kapasitasnya. Tidak sedikit yang meragukan sang manajer bisa kembali menampilkan performa impresif seperti ketika Bayer Leverkusen dilatih Xabi Alonso.
Lantas, sehebat apa kualitas Kasper Hjulmand selama berkarier sebagai manajer?
1. Memulai kiprahnya di dunia kepelatihan kala menangani tim junior Lyngby BK
Kasper Hjulmand tidak begitu dikenal selama berkarier sebagai pemain. Ia lebih banyak menghabiskan kariernya dengan membela klub-klub kasta kedua kompetisi liga Denmark. Hjulmand memutuskan gantung sepatu pada Juni 1998.
Ia mulai merintis karier di dunia kepelatihan sepak bola kala menangani tim muda Lyngby BK pada Juli 1998--2003. Hjulmand lalu diangkat sebagai pelatih Lyngby BK U-19 selama 2 tahun pada Juli 2003--Juni 2005. Ia naik jabatan menjadi asisten manajer Lyngby BK asuhan Ben Christensen selama setahun pada Juli 2005--Juni 2006. Setelah Christensen meninggalkan Lyngby BK pada Juni 2006, Hjulmand ditunjuk untuk mengisi posisi manajer tim utama.
2. Kariernya mulai meroket ketika melatih Nordsjaelland pada 2011--2014
Kiprah Kasper Hjulmand selama melatih tim utama Lyngby BK tidak berjalan mulus. Ia menelan 21 kekalahan, 9 berimbang, dan hanya meraih 5 kemenangan dalam 35 pertandingan. Hjulmand meninggalkan Lyngby BK pada Juni 2008.
Ia kembali bertugas sebagai asisten manajer Morten Wieghorst di Nordsjaelland pada 2008--2011. Hjulmand dan Wieghorst turut mengantarkan Nordjaelland menjuarai Oddset Pokalen pada 2009/2010 dan 2010/2011. Ia kemudian dipromosikan menjadi manajer tim utama Nordsjaelland pada Juli 2011. Hjulmand sukses mengantarkan Nordsjaelland meraih gelar juara Superliga Denmark pada musim pertamanya 2011/2012. Ia mencatat rekor 56 kemenangan, 25 berimbang, dan 39 kekalahan dalam 120 pertandingan sebagai manajer Nordsjaelland.
3. Sempat melatih FSV Mainz selama semusim sebelum kembali ke Nordsjaelland pada Januari 2016
Kasper Hjulmand memutuskan merantau ke Jerman untuk pertama kali ketika menggantikan Thomas Tuchel sebagai manajer FSV Mainz pada Juli 2014. Sayangnya, ia gagal membawa Mainz tampil impresif pada 2014/2015. Hjulmand mencatat 5 kemenangan, 10 berimbang, dan 9 kekalahan dalam 24 pertandingan bersama Mainz. Ia akhirnya dipecat pada Februari 2015.
Hjulmand lalu kembali menangani Nordsjaelland pada Januari 2016. Sayangnya, rekornya malah lebih buruk dari periode pertamanya. Hjulmand menorehkan 49 kemenangan, 31 berimbang, dan 44 kekalahan dalam 124 laga di semua kompetisi dalam periode keduanya melatih Nordsjaelland pada Januari 2016--Maret 2019.
4. Menciptakan kejutan kala membawa Timnas Denmark melaju sampai Euro 2020
Kasper Hjulmand ditunjuk melatih Timnas Denmark pada Agustus 2020. Ia langsung dihadapkan tugas membawa Denmark lolos ke Euro 2020 yang diselenggarakan pada musim panas 2021. Setelah masuk putaran final Euro 2020, Hjulmand langsung dihadapkan dengan insiden mengerikan ketika gelandang Denmark, Christian Eriksen, pingsan saat laga pertama fase grup menghadapi Finlandia.
Meski melalui kejadian emosional di awal turnamen, perjalanan Denmark asuhan Hjulmand begitu luar biasa pada Euro 2020. Mereka melaju sampai semifinal setelah mengalahkan Wales dan Republik Ceko pada 16 besar serta perempat final. Denmark kemudian tersingkir dari Euro 2020 usai kalah 0-2 dari Inggris pada semifinal. Sayangnya, prestasi tersebut gagal terulang ketika Denmark gugur pada 16 besar Piala Dunia 2022 dan Euro 2024. Hjulmand meninggalkan posisinya sebagai manajer timnas Denmark tidak lama setelah tersingkir dari Euro 2024.
5. Manajer adaptif dan fleksibel dalam menerapkan sistem permainan
Kasper Hjulmand bukan termasuk manajer yang memiliki pakem sistem permainan seperti Pep Guardiola. Ia selalu beradaptasi dengan komposisi timnya dan lawan-lawan yang dihadapi. Dilansir The Coaches Voice, Hjulmand menggunakan formasi 4-3-3 kala melatih Nordsjaelland pada periode pertama dan kedua. Ia dapat membuat variasi menjadi 3-4-3 atau 4-2-3-1 dengan mengedepankan penguasaan bola.
Hjulmand kerap kali menginstruksikan kedua full back untuk bermain lebih fleksibel. Saat tim bermain dengan formasi 3-4-3, kedua bek sayap akan memulai pertandingan lebih maju saat menyerang dan turun sejajar dengan dua bek ketika bertahan. Hjulmand beberapa kali mengganti formasinya dari tiga bek menjadi empat bek selama Euro 2020 tergantung lawannya.
Hjulmand mengandalkan permainan mid-block ketika melatih Nordsjaelland dalam periode keduanya dan Timnas Denmark. Ia menginstruksikan para pemainnya untuk melakukan pressing secara konsisten dan menyerang dengan efektif. Hjulmand menggunakan formasi 4-3-3 saat memulai pertandingan, tetapi berubah menjadi 4-1-4-1.
Kasper Hjulmand akan menghadapi tantangan berat bersama Bayer Leverkusen pada 2025/2026. Ia dituntut mengembalikan performa Die Werkself seperti ketika masih ditangani Xabi Alonso. Pemecetan Erik ten Hag yang baru menjalani dua laga Bundesliga Jerman membuktikan besarnya tekanan dan tuntutan sebagai manajer Bayer Leverkusen.