4 Kegagalan PSG pada Fase Knockout UCL setelah Memenangi Leg Pertama

- Paris Saint-Germain (PSG) unggul 1-0 atas Arsenal pada leg pertama semifinal UCL 2024/2025, tetapi PSG pernah gagal di fase gugur meski menang di leg pertama.
- PSG kalah produktivitas gol tandang pada beberapa kesempatan, seperti saat bertemu Chelsea pada 2013/2014 dan Barcelona pada 2016/2017.
- PSG juga tersingkir usai memenangi leg pertama melawan Manchester United pada 2018/2019 dan Real Madrid pada 2021/2022, menunjukkan kelemahan mental tim dalam menghadapi tekanan.
Paris Saint-Germain (PSG) berada di atas angin jelang leg kedua semifinal UEFA Champions League (UCL) 2024/2025. Menghadapi Arsenal, sang raksasa Prancis sudah punya modal kemenangan 1-0 pada laga pertama. Padahal, saat itu PSG bermain di markas lawan. Les Parisiens pun hanya butuh hasil imbang saat ganti menjamu Arsenal untuk lolos ke final.
Di atas kertas, peluang PSG untuk melakukannya amat terbuka. Namun, PSG harus tetap waspada. Sejarah membuktikan bahwa mereka pernah menyia-nyiakan kemenangan pada laga pertama. Bahkan, hal itu pernah terjadi empat kali. Inilah empat kegagalan PSG pada fase gugur Liga Champions meski memenangi leg pertama.
1. PSG kalah produktivitas gol tandang dari Chelsea pada perempat final UCL 2013/2014
PSG beberapa kali gugur pada fase knockout Liga Champions karena kalah produktivitas gol tandang. Salah satunya terjadi pada 2013/2014. Saat itu, Les Parisiens sudah mencapai perempat final dan harus bertemu Chelsea. Pada laga pertama yang digelar di Paris, PSG meraih kemenangan 3-1.
Meski menang, PSG belum bisa lega karena Chelsea sukses mencuri satu gol tandang. The Blues pun hanya butuh kemenangan 2-0 untuk bisa melaju ke semifinal. Pada akhirnya, itulah persisnya yang terjadi. Bertamu ke Stamford Bridge, PSG dipaksa menyerah 0-2 hingga tersingkir.
Kekalahan PSG khususnya menyakitkan karena ditentukan gol jelang akhir laga. Demba Ba yang masuk sebagai pemain pengganti mencetak gol kedua Chelsea pada menit 86. Aturan gol tandang pun menyingkirkan PSG pada perempat final UCL dua kali beruntun. Mereka juga mengalami hal serupa pada 2012/2013, kali itu di tangan Barcelona.
2. La Remontada Barcelona mempermalukan PSG pada babak 16 besar Liga Champions 2016/2017
Pada 2016/2017, langkah PSG di Liga Champions lagi-lagi dihentikan Barcelona. Namun, kegagalan Les Parisiens saat itu terbilang lebih memalukan. Pasalnya, PSG menyia-nyiakan keunggulan 4-0 pada laga pertama. Mereka terbantai 1-6 pada leg kedua hingga kalah agregat 5-6.
Peristiwa yang dikenal sebagai La Remontada itu terjadi pada babak 16 besar. Pada laga pertama di Prancis, PSG tak hanya menang telak tetapi juga mendominasi. Barcelona yang memiliki Lionel Messi bahkan hanya bisa membuat satu tembakan ke gawang. Menang 4-0, modal PSG untuk bertamu ke Spanyol pada leg kedua harusnya lebih dari cukup.
Siapa sangka, Barcelona mampu membalikkan keadaan. Mereka mencetak enam gol, termasuk dua gol pada injury time babak kedua. PSG hanya bisa membalas satu kali via Edinson Cavani pada menit 62. Hingga kini, La Remontada masih menjadi salah satu aksi comeback terhebat dalam sejarah Liga Champions.
3. PSG disingkirkan Manchester United pada 16 besar UCL 2018/2019 meski menang di Old Trafford
PSG juga pernah tersingkir pada fase gugur UCL meski lebih dulu menang di markas lawan. Itu terjadi pada babak 16 besar Liga Champions 2018/2019. Bertemu Manchester United, PSG menjadi tamu di Old Trafford pada leg pertama. Hasilnya, Les Parisiens sukses membawa pulang kemenangan 2-0.
PSG pun hanya perlu menghindari kekalahan lebih dari satu gol pada laga kedua di Paris. Itu harusnya jadi tugas mudah di depan pendukung mereka sendiri. Namun, PSG gagal melakukannya. Mereka menyerah 1-3 hingga gugur akibat kalah produktivitas gol tandang.
Manchester United pun melaju ke perempat final secara luar biasa. Sementara, hasil itu membuat PSG menorehkan rekor buruk. Mereka menjadi tim pertama di UCL yang gugur usai menang 2-0 di markas lawan pada leg pertama.
4. PSG gagal mencegah comeback Real Madrid pada babak 16 besar UCL 2021/2022
Kali terakhir PSG gugur pada fase knockout UCL usai memenangi leg pertama adalah pada 2021/2022. Kali itu, mereka terkena comeback Real Madrid pada babak 16 besar. PSG berhasil menang 1-0 di Parc des Princes pada leg pertama. Saat ganti bertamu ke Santiago Bernabeu pun PSG sempat unggul satu gol lebih dulu.
Sayangnya, PSG akhirnya terbukti kalah mental dari Real Madrid. Mereka gagal mencegah kebangkitan Los Blancos dalam 30 menit terakhir laga. Karim Benzema muncul sebagai momok PSG dengan mencetak tiga gol pembalik nasib. PSG pun menelan kekalahan 1-3 hingga tersingkir dengan agregat 2-3.
Empat kegagalan di atas harus menjadi pengingat bagi PSG jelang leg kedua semifinal UCL 2024/2025. Mereka tak boleh bersantai saat menjamu Arsenal jika tidak ingin gagal lagi. Mampukah PSG menuntaskan misi melaju ke final?