Kelakar Silvio Berlusconi soal Milan, Monza, dan Mafia Italia

Jakarta, IDN Times - Silvio Berlusconi, tak bisa dimungkiri, adalah sosok yang unik. Jika tidak begitu, mana mungkin dia bisa menjadi pemilik AC Milan, Monza, bahkan sempat jadi Perdana Menteri Italia selama tiga periode.
Dengan keunikannya selama hidup, tak heran ketika Berlusconi meninggal dunia, banyak yang mengucapkan belasungkawa. Dia meninggal dunia pada Senin (12/6/2023), usai bergulat dengan penyakit leukemia kronis yang dia derita.
Sepanjang hidup juga, Berlusconi kerap mengutarakan ucapan-ucapan menarik. Berikut kumpulan ucapan-ucapan menarik dari ayah dari Barbara Berlusconi ini, dilansir Goal International.
1. Kesamaan antara Milan dan Paus

Di masa lalu, Berlusconi pernah bertemu Paus di Vatikan. Dalam pertemuan itu, dia mengaitkan antara Milan dan Paus. Kemiripan itu tampak dalam ide yang diusung Milan dan Paus.
"Yang Mulia, izinkan saya mengatakan bahwa Anda sedikit mirip dengan Milan. Saya dan Milan kerap bepergian jauh dari rumah, untuk membawa ide kemenangan ke dunia," kata Berlusconi.
2. Mafia, pizza, dan AC Milan

Pada 1995, Milan sempat mencapai puncak keterkenalan. Pada musim 1993/94, diasuh Fabio Capello, Milan sukses menghentikan dominasi Total Football yang diterapkan Johan Cruyff di Barcelona dalam ajang Liga Champions.
Pada musim 1994/95, Milan kembali ke final Liga Champions lagi. Sayang, mereka kalah dari Ajax ketika itu. Nah, buah dari keterkenalan ini, Berlusconi menyamakan Milan dengan dua hal yang identik dengan Italia, mafia dan pizza.
"Kami berharap dapat membentuk tim yang mampu menampilkan pertunjukan karena kami memiliki tanggung jawab terhadap fans kami di seluruh dunia. Kami adalah hal yang paling terkenal tentang Italia, setelah mafia dan pizza," ujar Berlusconi.
3. Gagal daratkan Diego Maradona

Di masa lalu, Berlusconi hampir saja merekrut Diego Maradona. Dia yakin, dengan disiplin yang ada di Milan, Maradona akan jadi pemain yang lebih hebat. Namun, pada akhirnya ada satu hal yang dia sadari, Maradona adalah Naples.
"Maradona adalah Naples, dia adalah simbol tim Napoli. Ikon seperti dia tidak dapat dibeli dan tidak dapat dipindahkan. Itu seperti mengambil hati seluruh kota dan mentransfernya ke Milan. Itu tidak adil, itu tidak bisa dilakukan," ujar Berlusconi.
4. Bikin sejarah di Monza

Menjadi pemilik Monza sejak 2018, Berlusconi membawa klub pada sejarah. Untuk pertama kalinya, mereka merasakan atmosfer Serie A pada musim 2022/23. Berlusconi pun berkelakar.
"Banyak hal telah berubah. Ketika kami tiba, hanya ada 300 orang yang menonton Monza, sekarang ada 10 ribu orang," ujar Berlusconi.
5. Kenangan akan Scudetto 1988

Berlusconi pernah mengenang Scudetto yang Milan dapat pada 1988. Saat itu, Milan sukses menghentikan dominasi Napoli, dan mengunci gelar di kandang Napoli, Stadion San Paolo. Baginya, itu adalah pengalaman berkesan.
"Hari itu (1 Mei 1988), mengatasi Napoli yang sangat kuat itu, Milan secara efektif memenangkan Scudetto pertama. Menurut FIFA, Milan asuhan Arrigo Sacchi memainkan sepak bola terindah dalam sejarah," ujar Berlusconi.
"Yang pasti sensasi melihat permainan tim itu tidak ada bandingannya. Saya senang bahwa ayah saya, yang telah membimbing saya, sejak saya masih kecil, untuk bersuka cita dan menderita untuk Milan, masih hidup untuk melihatnya," tambahnya.
Begitulah Silvio Berlusconi. Begitu cintanya dia pada sepak bola, sehingga AC Milan dan Monza saja dia bawa pada kesuksesan.