Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
france24

Jakarta, IDN Times - Bagi Ermenegildo Pinheiro da Costa Miranda, Neymar bukanlah murid yang istimewa. Sebab nilai akademik Neymar biasa saja dan ia sering tidak fokus.

“Dia punya masalah dengan pelajaran matematika," kata Miranda seperti dikutip dari ESPN. "Yang ada di kepalanya hanya bola, bola, dan bola. Tak ada yang lainnya.”  

Miranda adalah Direktur Administrasi Sekolah Liceu di Sao Paulo, Brasil. Neymar adalah salah satu muridnya. Bersama adiknya, Neymar mendapat beasiswa dari sekolah ini. Namun Neymar lebih suka berlatih sepak bola di akademi sepak bola Santos. "Dia sering datang ke kantor saya untuk meminta izin bermain bola," kata Miranda.

Meski nilai akademik Neymar tak cukup memuaskan, namun Miranda kini selalu tersenyum setiap kali mengingat Neymar. Sebab bekas muridnya itu kini telah menjadi pemain bintang. Bahkan Neymar adalah tulang punggung Tim Nasional Brasil di Piala Dunia 2018 ini.

Seperti apa perjalanan Neymar sehingga akhirnya menjadi bintang seperti saat ini? Berikut kisahnya..

1. Neymar kecil tumbuh di jalanan  

Unsplash/ Ozan Safak

Meski telah bergabung dengan akademi sepak Santos sejak berusia 11 tahun, namun Neymar kecil masih suka bermain bola di jalanan bersama teman-temannya.

Gawangnya hanya berupa dua sandal jepit. Bolanya bisa apa saja, bisa bola plastik atau sekedar buntalan plastik yang diikat. Maklum, sebagian besar warga Brasil saat itu hidup miskin –sekitar 50 orang hidup miskin di Brasil pada 2002. Keluarga Neymar satu di antara mereka.  

2. Ayah Neymar bekerja serabutan  

Editorial Team

Tonton lebih seru di