Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Krisis West Ham Usai Dibantai Chelsea, Potter Bakal Dipecat?

potret luar London Stadium, markas West Ham United (pexels.com/Ray Zhu)
potret luar London Stadium, markas West Ham United (pexels.com/Ray Zhu)

Jakarta, IDN Times - West Ham sudah mengalami krisis meski Premier League baru memasuki pekan kedua. Mereka sudah kalah dua kali dan kebobolan hingga delapan gol hingga Sabtu dini hari WIB (23/8/2025).

Terbaru, West Ham kalah dari Chelsea dengan skor yang begitu telak. Meski sempat unggul lewat gol spektakuler Lucas Paqueta, West Ham akhirnya kalah 1-5.

1. Disoraki fans sendiri

Dalam duel kontra Chelsea, West Ham sudah kebobolan tiga kali sepanjang babak pertama. Hal tersebut membuat West Ham akhirnya disoraki fans sendiri yang memadati London Stadium.

"Kami harus mengasihani diri sendiri. Kami harus mengangkat sendiri tim, bangkit. Cuma itu tugasnya," ujar manajer West Ham, Graham Potter, dilansir situs resmi klub.

2. Gak mau salahkan orang lain

Potter mengaku West Ham terlalu mudah kebobolan. Pertahanan The Hammers rapuh, psikologisnya juga terganggu, dan West Ham harus segera memperbaikinya.

"Kami harus bersama, tak ada gunanya menyalahkan satu atau dua orang. Secara kolektif, kami memang tampil buruk dan bertanggung jawab bersama atas apa yang terjadi," kata Potter.

3. Berharap ada perbaikan

Banyak yang berpendapat Potter menjadi manajer pertama yang dipecat di Premier League usai West Ham menelan dua kekalahan beruntun. Apalagi, dia sudah menelan 11 kekalahan dari 21 laganya bersama West Ham.

Situasi tersebut disadari oleh Potter. Dia juga merasa kinerjanya tak terlalu bagus dan membuat fans kecewa hingga West Ham disoraki seisi London Stadium. Makanya, Potter berjanji bakal memperbaiki diri serta tim di pekan ketiga nantinya.

"Saya kecewa. Ini hidup, karier saya. Saya punya keluarga dan anak. Saya orang biasa, seperti kalian. Saya tahu bagaimana suporter bertindak, tentu saja. Mereka kecewa setelah laga seperti ini. Tapi, saya yakinkan kalian, rasanya sama. Tapi, itulah olahraga dalam level tinggi," kata Potter.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us