Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kritik Buat Komdis PSSI: Kerjanya Mirip Tilang Elektronik

Logo PSSI di Kantor PSSI. (IDN Times/Tino).

Jakarta, IDN Times - Founder Football Institute, Budi Setiawan, melayangkan kritik pedas terhadap Komite Disiplin PSSI. Cara Komdis PSSI bekerja, disebutnya, seperti sistem tilang elektronik.

Respons ini hadir setelah beberapa klub merasa keputusan Komdis PSSI keliru, termasuk Persebaya Surabaya. Mereka menganggap beberapa keputusan Komdis tidak tepat, bahkan dirasa tak memiliki akal sehat.

"Cara kerja Komdis PSSI seperti tilang elektronik. Tidak ada mengundang klub untuk diminta keterangan. Klub hanya menerima vonis," ujar Budi saat diwawancarai IDN Times.

1. Tidak ada kreativitas dalam hukuman Komdis PSSI

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). (pssi.org).

Budi juga menyoroti Komdis PSSI yang tidak kreatif dalam memberikan hukuman. Dalam tiga sidang yang sudah dilakukan sejauh ini, hukuman lebih banyak hadir dalam bentuk denda. Tidak ada yang sifatnya edukatif.

"Komdis tidak kreatif dalam memberikan hukuman, hanya denda. Tidak ada hukuman yang bersifat edukatif. Selama tiga tahun ini memangnya hukuman denda dapat mendidik klub atau suporter yang melanggar? Kan selalu berulang," ujarnya.

2. Harus ada terobosan yang dilakukan Komdis

Suporter Bonek Mania. IDN Times/Hendy Wardhana

Menurut Budi, Komdis PSSI harus melakukan terobosan dalam hal pemberian hukuman. Paling tidak, hukuman yang dijatuhkan bersifat konstruktif dan bisa dijadikan yurisprudensi.

"Tidak ada terobosan hukum dari Komdis PSSI untuk menelurkan sebuah keputusan hukum olahraga yang konstruktif, yang dapat dijadikan yurisprudensi," ujar Budi.

3. Komdis bersidang layaknya pengadilan sesat

Persebaya di laga persahabatan lawan Persija di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (18/6/2023). (IDN Times/Ardiansyah Fajar).

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, menuturkan Komdis PSSI bersidang layaknya pengadilan sesat. Sebab, pengadilan nyatanya harus mendengarkan pernyataan dari saksi, atau kehadiran dari terdakwa. Tak ada praktik macam itu dalam sidang Komdis PSSI.

Belum lagi, dalam beberapa vonis, Komdis juga menegaskan tak ada upaya banding. Candra melihat, ini adalah sebentuk kediktatoran, padahal sejatinya Komite Banding juga bagian dari yudisial PSSI.

"Sesuai namanya, Komdis harusnya punya tugas mulia. Menegakkan aturan pertandingan secara baik dan benar. Bukan malah asal menghukum dan menjadi mesin penghasil denda bagi PSSI," kata Candra.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us