Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Merasa Dikerjai Soal Hukuman, Dewa United Surati Komdis PSSI

Selebrasi Egy Maulana Vikri dengan para pemain Dewa United, saat membobol gawang Madura United, Kamis (2/2/2023). (Dok. Dewa United).

Jakarta, IDN Times - Liga 1 2023/24 baru berjalan tiga pekan, beragam masalah sudah menghampiri Dewa United. Terbaru, mereka akan mengirimkan surat untuk Komite Disiplin (Komdis) PSSI, terkait hukuman yang diberikan.

Jadi, salah seorang pemain asing Dewa United, Dimitrios Kolovos, harus absen saat Dewa United bertemu Persib di pekan ketiga Liga 1 2023/24. Nah, alasan di balik absennya Kolovos ini agak menarik perhatian. Dewa United merasa dikerjai.

1. Dewa United baru dapat surel soal Kolovos H-5 jam laga

Logo PSSI di Kantor PSSI. (IDN Times/Tino).

Kolovos baru mengantongi dua kartu kuning jelang laga lawan Persib. Dewa United menyangka, dia masih bisa dimainkan karena jumlah kartu itu belum membuatnya absen. Namun, H-5 jam jelang lawan Persib, hal yang tak terduga terjadi.

Tiba-tiba saja, masuk email dari Komdis PSSI, Kolovos mendapatkan sanksi larangan bermain sebanyak tiga laga, termasuk lawan Persib. Sontak, pihak Dewa United kaget. Apalagi, ternyata sanksi ini sudah diumumkan pada 13 Juli 2023. Semua mendadak.

2. Merugikan Dewa United secara psikologis

Para pemain Dewa United saat merayakan gol ke gawang Arema FC dalam laga pekan pertama BRI Liga 1 2023-24 yang berlangsung di Indomilk Arena Tangerang, Minggu 2 Juli 2023. (Dok. PT. Liga Indonesia Baru)

Presiden Dewa United, Ardian Satya Nagara, mengaku keputusan soal Kolovos merugikan pihaknya secara teknis dan psikologis. Apalagi, Kolovos sudah masuk skema pelatih Jan Olde Riekerink untuk laga lawan Persib.

"Selain itu, hal lainnya yang kami sayangkan adalah pada surat tersebut tertera tanggal 13 Juli 2023, namun kami baru menerima pada 14 Juli 2023 pukul 13.57 WIB atau hanya hitungan jam sebelum kick-off pertandingan melawan Persib," ujar Ardian, dilansir situs resmi Dewa United.

"Dengan hanya memiliki waktu lima jam, tim pelatih harus melakukan perubahan dan pastinya itu bukan sebuah hal yang ideal untuk sebuah persiapan pertandingan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia," lanjutnya.

3. Harapan agar kejadian serupa tak terulang

Dewa United kalahkan PSIS Semarang 2-1, Senin (29/8/2022). (Instagram/@dewaunitedfc).

Ardian pun berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan. Apalagi, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah mencanangkan transformasi sepak bola Indonesia. Jangan sampai hal minor macam ini terjadi kembali.

"Tentunya manajemen Dewa United FC memiliki harapan besar kepada federasi, operator liga maupun semua stakeholder sepak bola Indonesia agar kedepannya hal-hal seperti ini tidak lagi terulang, baik untuk kami maupun tim lainnya," ujar Ardian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us