Kyle Walker Siap Hengkang karena Krisis Performa di Manchester City

Usai Manchester City versus Salford City pada putaran ketiga Piala FA 2024/2025, Pep Guardiola mengumumkan, Kyle Walker meminta hengkang dari klub. Keputusan ini mengagetkan publik meski telah lama menjadi spekulasi di kalangan pengamat sepak bola. Guardiola menyebut, sang kapten ingin mengeksplorasi opsi bermain di luar negeri untuk mengakhiri kariernya.
Walker, yang telah menjadi bagian penting dari kesuksesan The Cityzens selama 7 musim terakhir, menghadapi tantangan besar dalam beberapa bulan terakhir. Penurunan performa dan kritik tajam dari pengamat dan penggemar membuat situasi makin sulit baginya. Dengan kontraknya yang masih berjalan hingga 2026, keputusan ini menjadi langkah besar yang membuka babak baru bagi karier Walker.
1. Manchester City dilanda krisis di lini pertahanan hingga mendatangkan bek baru
Musim 2024/2025 menjadi tantangan besar bagi Manchester City akibat cederanya beberapa pemain kunci. Rodri, yang sering menjadi penghubung antara lini tengah dan belakang, harus absen lama akibat cedera anterior cruciate ligament (ACL), sedangkan beberapa bek lainnya mengalami masalah kesehatan. Situasi ini diperparah oleh tantangan fisik pemain-pemain senior, seperti Kyle Walker, John Stones, Manuel Akanji, dan Nathan Ake yang termakan usia dan berdampak kepada daya tahan mereka di lapangan.
Sebagai respons terhadap krisis ini, Manchester City mendatangkan Abdukodir Khusanov dari RC Lens dengan biaya 40 juta euro atau setara Rp668,8 miliar. Pemain muda berusia 20 tahun ini diharapkan mampu memberikan stabilitas jangka panjang di lini belakang. Selain itu, klub juga dikabarkan akan merekrut Vitor Reis, bek muda Brasil, untuk memperkuat pertahanan. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dengan jadwal pertandingan yang padat dan lawan-lawan berat, seperti Paris Saint-Germain (PSG), Chelsea, dan Arsenal menanti dalam beberapa pekan ke depan.
2. Kyle Walker mengalami penurunan performa hingga dicemooh di media sosial
Kyle Walker menghadapi 2024/2025 dengan penuh tantangan. Statistik menunjukkan, performanya mulai menurun dalam beberapa bulan terakhir. Dalam empat pertandingan sebelum laga melawan Salford City pada Piala FA, ia tidak pernah menjadi starter.
Dalam laga melawan Leicester City pada pekan ke-18 dan West Ham United pada pekan ke-19 EPL 2024/2025, Walker terlihat enggan menerima ban kapten yang diberikan oleh Kevin De Bruyne. Tindakan ini menarik perhatian publik dan memunculkan tanda tanya tentang suasana tim. Insiden tersebut dinilai mencerminkan dinamika internal yang sedang tidak stabil di Manchester City.
Selain itu, data performa Walker mengungkapkan penurunan efektivitasnya dalam beberapa aspek permainan. Menurut laporan The Athletic, tingkat keberhasilan tekel Walker turun menjadi hanya 64 persen dibandingkan dengan rata-rata 78 persen pada musim sebelumnya. Ia juga mencatatkan penurunan dalam jumlah intersepsi per pertandingan, dari 1,3 menjadi 0,7. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Walker tidak lagi dapat mempertahankan level performa yang sama seperti pada masa jayanya, meskipun ia masih memiliki kecepatan sebagai atribut andalannya
Kritik terhadap Walker tidak hanya datang dari penampilannya di lapangan, tetapi juga dari media sosial. Pada Desember 2024, Walker mengungkapkan menerima pesan bernada rasis serta gambar olok-olok yang melecehkan dirinya. Situasi ini memperburuk kondisinya secara mental, sehingga ia mempertimbangkan untuk mencari pengalaman bermain di luar negeri. Keputusan Pep Guardiola untuk lebih sering menurunkan Rico Lewis di posisi bek kanan juga mencerminkan menurunnya kepercayaan terhadap Walker.
3. AC Milan dan Liverpool bisa menjadi opsi bagus bagi Kyle Walker melanjutkan kariernya
Kabar keinginan Kyle Walker untuk hengkang dari Manchester City telah menarik minat dari sejumlah klub besar Eropa. AC Milan dikabarkan menjadi salah satu klub yang tertarik untuk merekrutnya, terutama mengingat kebutuhan mereka akan bek kanan. Akan tetapi, Milan menghadapi dilema karena hanya dapat mendaftarkan satu pemain Inggris tambahan, sementara mereka juga mempertimbangkan untuk merekrut Marcus Rashford dari Manchester United. Dengan Walker menjadi opsi yang lebih terjangkau, kemungkinan besar Il Rossoneri akan memilihnya dibanding Rashford.
Selain itu, Dean Saunders, mantan pemain Liverpool, menyarankan agar Liverpool mempertimbangkan Walker sebagai pengganti Trent Alexander-Arnold jika sang pemain bergabung dengan Real Madrid. Meski Walker masih memiliki kecepatan, banyak pengamat percaya, masa terbaiknya sudah berlalu. Guardiola sendiri mengakui, meski Walker telah menjadi bagian penting dari kesuksesan Manchester City, saatnya untuk melanjutkan karier di tempat lain telah tiba.
Krisis performa di Manchester City dan penurunan kontribusi Kyle Walker menciptakan tantangan besar bagi klub. Walaupun Walker akan selalu dikenang sebagai salah satu bek terbaik dalam sejarah klub, keputusan untuk hengkang tampaknya menjadi langkah terbaik bagi semua pihak.