6 Laga Awal AC Milan Era Sergio Conceicao di Serie A

- AC Milan era Sergio Conceicao mengawali Serie A Italia 2024/2025 dengan 3 kemenangan, 2 hasil imbang, dan 1 kekalahan.
- Sergio Conceicao menerapkan strategi fleksibel berorientasi pada kemenangan tanpa pakem taktik yang kaku.
- Pemain kunci seperti Tijjani Reijnders menjadi andalan dalam strategi permainan yang keras dan disiplin namun menimbulkan ketegangan dengan beberapa pemain.
AC Milan mengangkat Sergio Conceicao pada 30 Desember 2024 lalu. Pengangkatan ini diambil menyusul hasil kurang memuaskan Paulo Fonseca, pelatih AC Milan sebelumnya. Selama menangani Rossoneri, pelatih asal Portugal itu hanya mencatatkan 7 kali menang, 6 kali seri, dan 4 kali kalah dari 17 laga di semua ajang dengan berada di peringkat delapan. Hasil ini dianggap tidak sesuai dengan harapan klub.
AC Milan kini menaruh harapan kepada Sergio Conceicao untuk membawa perubahan positif. Dalam kurun waktu lebih dari 1 bulan, eks manajer FC Porto tersebut setidaknya sudah memimpin 6 laga awal AC Milan di Serie A Italia 2024/2025. Lalu, seperti apa hasilnya? Mari kita lihat ulasannya!
1. Performa AC Milan era Sergio Conceicao dalam enam laga awal di Serie A 2024/2025 naik turun
AC Milan era Sergio Conceicao mengawali enam laga awal Serie A 2024/2025 dengan hasil yang belum sepenuhnya mulus. Performa mereka masih naik turun. Hasilnya, mereka mencatatkan 3 kali menang, 2 kali imbang, dan 1 kali kalah.
Kemenangan diraih saat menghadapi Como 1907, Parma Calcio 1913, dan Empoli pada giornata ke-19, 22, dan 24. Sementara itu, hasil imbang terjadi saat laga melawan Cagliari Calcio dan Inter Milan pada giornata ke-20 dan 23. Satu-satunya kekalahan datang saat bertandang ke markas Juventus pada giornata ke-21.
Meski belum sepenuhnya konsisten, performa AC Milan tetap menunjukkan potensi besar untuk bersaing di papan atas klasemen Serie A 2024/2025. Hal ini terlihat dari strategi yang diterapkan oleh Sergio Conceicao. Dia berupaya menerapkan strategi berbeda.
2. Sergio Conceicao menjalankan strategi berbeda dari dua pendahulunya
Sergio Conceicao menerapkan strategi yang berorientasi pada kemenangan. Tidak ada pakem taktik yang kaku. Yang ada hanyalah tekad untuk meraih tiga poin di tiap laganya.
Pendekatan ini pun membuat AC Milan tampil fleksibel. Mereka terlihat menyesuaikan gaya bermain dengan situasi di lapangan demi satu tujuan utama, yaitu menang. Meski begitu, Conceicao tetap memiliki pakem formasi yang sering digunakan, yaitu 4-3-3.
Dilansir Total Football Analysis, Conceicao menerapkan pendekatan yang mengutamakan keseimbangan antara pertahanan solid dan serangan cepat. Untuk mencapai itu, dia membangun lini belakang yang kokoh guna meredam tekanan lawan. Pada saat yang bersamaan, timnya juga disiapkan untuk melancarkan serangan balik secara efisien dan mematikan. Oleh karena itu, dia kerap mengandalkan sayap-sayap cepat, seperti Rafael Leao atau Theo Hernandez, di sisi kiri AC Milan.
3. Ada enam pemain kunci yang selalu diandalkan Sergio Conceicao
Untuk menjalankan taktiknya, Conceicao mengandalkan beberapa pemain kunci. Sedikitnya ada enam pemain yang selalu tampil. Mereka adalah Tijjani Reijnders, Rafael Leao, Mike Maignan, Theo Hernandez, Yunus Musah, dan Tammy Abraham.
Tijjani Reijnders, misalnya, tampil solid di lini tengah sebagai pengatur tempo permainan. Selain menjaga aliran bola, dia juga aktif dalam membantu serangan dengan pergerakan tanpa bolanya yang cerdas. Berkat kontribusinya itu, dia sendiri sudah mengemas dua gol sejauh ini.
4. Sergio Conceicao belum bisa menahan emosi
Sergio Conceicao dikenal dengan gaya melatih yang keras dan disiplin. Dia bahkan tak ragu menegur pemainnya secara langsung jika ada yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Namun, pendekatan tegas ini justru menimbulkan masalah.
Dilansir Sempre Milan, sudah ada dua pemain yang menjadi korban, Alvaro Morata dan Davide Calabria. Morata dipinjamkan AC Milan kepada Galatasaray hingga Januari 2026, sementara Calabria dilepas ke Bologna dengan status pinjaman hingga Juni 2025. Sementara itu, Christian Pulisic dan Theo Hernandez juga dikabarkan tidak menyukai gaya kepelatihan Conceicao. Namun, kedua pemain ini masih bertahan.
Enam laga awal Sergio Conceicao bersama AC Milan di Serie A 2024/2025 menunjukkan hasil yang cukup beragam. Dengan 3 kali menang, 2 kali imbang, dan 1 kali kalah, Rossoneri masih dalam proses adaptasi dengan gaya bermain sang pelatih. Meski menghadapi tantangan, termasuk ketegangan dengan beberapa pemain, Conceicao tetap berupaya membangun tim yang lebih solid dan kompetitif. Pertanyaannya, mampukah Sergio Conceicao membawa AC Milan kembali ke jalur juara?