Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lionel Messi usai sukses membobol gawang Kroasia melalui penalti yang dianggap kontroversial di semifinal Piala Dunia 2022. (fifa.com)

Jakarta, IDN Times - Megabintang Paris Saint-Germain dan Argentina, Lionel Messi, mendapatkan ancaman dari dua pria tak dikenal. Messi diancam mau ditembak oleh kedua pria tersebut.

Semua bermula kala pria itu melepaskan sejumlah tembakan ke supermarket milik mertuanya di kawasan Rosario. Dalam serangan yang terjadi dini hari itu, kedua pria tersebut meninggalkan sepucuk surat.

"Messi kami menunggumu. Walikota Rosario, Pablo Javkin, cuma pedagang narkoba, jadi tak bisa melindungimu," begitu isinya dilansir The Guardian.

1. Polisi sedang usut kasus ini

Ilustrasi penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak ada korban dalam insiden ini. Namun, pihak kepolisian tetap akan mengusut tuntas kasus ini.

Jaksa Rosario, Federico Rebola, menyatakan otoritas keamanan saat ini sudah menggelar penyelidikan dengan meninjau rekaman ulang dari insiden tersebut.

2. Angka kriminalitas meningkat di Rosario

Potret salah satu bangunan neoklasik di Rosario, Argentina (instagram.com/rosarioturismo)

Memang, angka kriminalitas di kawasan Rosario terbilang meningkat. Aktivitas gangster, khususnya, tengah menggila.

Supermarket sering menjadi target dari para pelaku kriminal. Mereka biasanya menjarah, bahkan cuma merusaknya.

3. Ada kecurigaan kriminalitas di Rosario dibiarkan

Lionel Messi dan Neymar. (twitter.com/sportsstatus24)

Javkins selaku Wali Kota dan politisi kiri dari koalisi Peronis, sempat mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Dia menuding kalau angka kriminalitas yang meningkat disebabkan oleh pembiaran dari para petugas keamanan.

Bahkan, Javkins sempat curiga kalau semua ini memang dibiarkan polisi atau aparat keamanan lainnya lantaran sudah dapat bayaran.

"Saya meragukan semua orang yang bertugas melindungi kami. Di mana mereka ketika kejadian ini berlangsung? Jelas, ketika ada orang yang bawa senjata dan kemungkinan tak menginvestigasi aksi mereka, sangat mudah bagi gangster beraksi di situasi macam ini," ujar Javkins.

Editorial Team