Liverpool Harus Ubah Skema Usai Gravenberch Datang

Jakarta, IDN Times - Kedatangan Ryan Gravenberch ke Liverpool bisa memaksa manajer Juergen Klopp mengubah sistemnya. Sebab, karakter Gravenberch cukup mirip dengan salah satu gelandang anyar Liverpool, Dominik Szoboszlai.
Hanya saja, Gravenberch bukan gelandang yang punya kemampuan olah bola mumpuni seperti Szoboszlai. Keistimewaannya, terletak pada visi permainan dan imajinasi yang kaya.
1. Klopp akui Gravenberch berbakat
Klopp menyatakan Gravenberch punya kelebihan dalam visi permainannya. Kualitas umpan serta penempatan posisinya terbilang di atas rata-rata. Setidaknya, karakter Gravenberch mirip dengan Georginio Wijnaldum.
"Dia sangat bertalenta, bisa menguasai bola, berbahaya ketika berperan sebagai gelandang box-to-box. Dia cermat dalam menempatkan posisi dan melepaskan umpan," ujar Klopp dilansir situs resmi klub.
2. Seimbangkan Mac Allister dan Szoboszlai
Liverpool sebenarnya mencari gelandang yang karakternya mirip Fabinho. Namun, pemain 21 tahun tersebut dianggap bisa menjadi alternatif dan memperkaya skema main The Reds.
Gravenberch kemungkinan diberikan peran yang lebih bebas bersama Liverpool ketimbang di Bayern Munich. Nantinya, ada potensi Mac Allister diplot lebih ke dalam untuk menyeimbangkan permainan.
Memang, ada Wataru Endo yang bisa mengisi pos gelandang jangkar. Performa Endo saat debut juga tak buruk. Hanya saja, Gravenberch dianggap bisa memberikan opsi yang lebih banyak buat Liverpool..
3. Baru debut setelah jeda Internasional
Gravenberch belum bisa dimainkan saat Liverpool menghadapi Aston Villa di Anfield, Minggu (3/9/2023). Itu karena dia belum didaftarkan hingga batas waktu pada Jumat (1/9/2023) pukul 12.00 waktu setempat. Dengan begitu, debut gelandang Belanda itu baru bisa tercipta usai jeda internasional.
"Ini hari yang sangat intens dan mari kita lihat apakah dia bisa berlatih besok atau tidak. Tidak perlu terburu-buru," kata Klopp.