Liverpool Tersandung Skandal Kasus Positif COVID-19 Palsu

Jakarta, IDN Times - Liverpool berada di ujung tanduk setelah diduga memalsukan data pemainnya yang positif COVID-19. Atas dugaan itu, otoritas kompetisi di Inggris, EFL, menggelar investigasi demi membuktikan dugaan tersebut.
Kasus ini bermula saat Liverpool melayangkan permohonan resmi agar semifinal Piala Liga melawan Arsenal ditunda, karena kasus COVID-19 di internal klub meningkat drastis. Namun, beberapa klub komplain atas sikap Liverpool karena belakangan hasil tes menunjukkan kalau mayoritas pemain negatif.
Mereka curiga kalau pemain Liverpool tak benar-benar positif COVID-19 sejak awal dan mengajukan komplain resmi. Makanya, EFL langsung bergerak melakukan investigasi terkait kasus ini.
1. Cuma Alexander-Arnold yang positif

Hanya Trent Alexander-Arnold yang benar-benar positif COVID-19 dari hasil tes lateral dan PCR yang dilakukan sebanyak tiga kali. Sisanya, dinyatakan negatif atau tidak terjangkit virus tersebut.
"Kami dihantam banyak kasus positif yang palsu. Tapi, meski mereka tak benar-benar positif, aturannya tak boleh main," kata manajer Liverpool, Juergen Klopp.
2. Situasinya bikin bingung

Entah bagaimana kasus ini bisa terjadi. Sebab, kubu The Reds sudah menjalani tes lateral dan PCR, yang menunjukkan kalau banyak pemain positif.
Itu terjadi hingga dua kali tes. Pada tes ketiga, banyak pemain yang dinyatakan negatif, meski menggunakan tes lateral dan PCR.
Cukup aneh, karena akurasi tes lateral, menurut otoritas kesehatan Inggris, NHS, terbilang sangat tinggi, mencapai 99,97 persen.
3. Entah apa sanksinya

Belum diketahui, apa sanksi yang mengancam Liverpool. Sebab, EFL masih belum mau buka suara lebih lanjut terkait kasus ini.
Mereka hanya memastikan duel semifinal Piala Liga akan berlangsung dengan skema yang berbeda, dengan Liverpool main di kandang lebih dulu pada Jumat dini hari nanti WIB (14/1/2022). Baru setelahnya, Liverpool melawat ke Emirates Stadium, markas Arsenal, pada 20 Januari 2022.