Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
mirror.co.uk

Jakarta, IDN Times - Piala FA selama ini dikenal publik sebagai trofi pelengkap saja, bukan sebagai yang utama buat tim-tim di Inggris. Namun, pada dasarnya, Piala FA memiliki sejarah panjang dan merupakan kompetisi tertua di dunia.

Kompetisi ini pertama kali digelar pada musim 1871/72. Dengan sistem kompetisi terbuka, setiap tim dari segala kasta bisa saja membuat kejutan.

Seiring perkembangan zaman, kompetisi ini memudar gengsinya. Piala FA perlahan kalah dari kompetisi modern seperti Premier League.

Tapi, pada musim 2021/22, gengsi Piala FA terangkat lagi. Penyebabnya, karena Liverpool dan Manchester City yang jumpa di semifinal.

1. Terangkat gara-gara rivalitas terketat di Premier League

Mahrez saat merayakan gol di Liga Premier Inggris. (instagram.com/mancity)

Ya, perhatian publik tersedot ke duel tersebut. Liverpool versus ManCity belakangan memang dikenal sebagai salah satu rivalitas terbaik yang ada di sejarah Premier League.

Bayangkan saja, dalam empat musim terakhir, keduanya kerap beradu kuat dalam urusan trofi domestik. Bahkan, persaingan keduanya sempat terjadi di Liga Champions.

Statistik yang muncul di antara keduanya juga luar biasa. Dalam 15 pertemuan terakhir, keduanya imbang, sama-sama koleksi lima kemenangan dan sisanya berakhir imbang.

Jumlah gol yang diproduksi dalam kesempatan itu juga sangat banyak, yakni 46. Menariknya lagi, selisih poin sejak Agustus 2018 hingga sekarang di antara kedua tim, cuma satu (338 berbanding 337).

2. Sebenarnya, tak pernah turun gengsi

skysports.com

Manajer ManCity, Pep Guardiola, merasa kalau sebenarnya prestise dari Piala FA itu sudah lebih besar ketimbang Premier League. Sebab, sejarah yang mengiringi Piala FA lebih kaya.

Guardiola merasa kalau persaingan Liverpool dan ManCity hanya bagian dari sejarah Piala FA, tidak lebih karena pada dasarnya sudah punya gengsi tinggi.

"Piala FA itu begitu prestisius, terkadang melebihi Premier League. Kami berharap bisa tampil lebih baik ketimbang saat melawan Chelsea musim lalu. Sebab, kami berpeluang main di final," kata Guardiola dilansir Sky Sports.

3. Pertama buat Klopp

twitter/liverpoolfc

Senada dengan Guardiola, bos Liverpool, Juergen Klopp, juga menilai Piala FA merupakan kompetisi bergengsi. Bedanya dengan Guardiola, Klopp kini sedang mengejar dan belajar bagaimana atmosfer Piala FA sesungguhnya.

"Kami sebelumnya sulit tembus semifinal. Ini jadi pengalaman pertama di Wembley. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Kami berharap atmosfer pertandingan yang tersaji nanti begitu panas," ujar Klopp.

Editorial Team