Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mampukah Morgan Gibbs-White Menjawab Kebutuhan Taktis Tottenham?

potret bola Tottenham Hotspur (pixabay.com/VariousPhotography)
Intinya sih...
  • Kemampuan Gibbs-White diharapkan memperkaya permainan Spurs
  • Gibbs-White menjadi motor serangan balik utama Nottingham Forest
  • Gibbs-White harus bersaing dengan pemain kreatif lainnya di Tottenham

Kabar kepindahan Morgan Gibbs-White ke Tottenham Hotspur menjadi salah satu pergerakan strategis di bawah pelatih baru, Thomas Frank. Pemain dari Nottingham Forest ini diharapkan mampu membawa dimensi baru dalam permainan Spurs. Rekam jejaknya di English Premier League (EPL) menunjukkan kualitas dan konsistensi yang sulit diabaikan.

Pemain yang dikenal eksplosif dalam serangan dan aktif dalam fase transisi ini merupakan pembelian istimewa. Ia menjadi target utama Tottenham usai tampil impresif bersama The Forest dalam 3 musim terakhir. Tidak hanya dari segi statistik, tetapi juga dalam gaya bermain, Gibbs-White sangat cocok dengan filosofi yang diusung Thomas Frank.

1. Thomas Frank sudah lama mengagumi kemampuan Morgan Gibbs-White

Morgan Gibbs-White menjadi nyawa permainan Nottingham Forest dengan mencatatkan 7 gol dan 8 assist di Premier League 2024/2025. Menurut BBC, ia terlibat langsung dalam 148 rangkaian serangan yang menghasilkan tembakan, angka yang tak mampu didekati rekan setimnya. Performa tersebut menempatkannya sebagai satu-satunya pemain Forest yang mencatatkan lebih dari 10 kontribusi gol dalam 3 musim Premier League secara beruntun.

Kehadiran Gibbs-White di Tottenham akan memperkaya opsi posisi nomor 10 yang sebelumnya dihuni James Maddison, Dejan Kulusevski, dan rekrutan baru, Mohammed Kudus. Namun, dari semua nama itu, Gibbs-White membawa karakteristik berbeda dengan gaya bermain direct yang eksplosif dalam progresi bola dan mobilitas vertikal yang tinggi. Sifat permainannya yang dinamis dan penuh intensitas menjadikannya senjata unik dalam sistem permainan Spurs yang terus berkembang.

Thomas Frank, pelatih anyar Spurs, dikenal sebagai pengagum lama Gibbs-White sejak masa kepelatihannya di Brentford. Filosofi permainan Frank yang menekankan transisi cepat dan efektivitas dalam serangan balik sangat cocok dengan kekuatan utama Gibbs-White. Kombinasi ini memberikan harapan baru bagi Tottenham dalam membangun serangan yang lebih tajam dan tak tertebak.

2. Morgan Gibbs-White menjadi motor utama serangan balik Nottingham Forest

Dalam sistem taktis yang bertumpu pada efisiensi dan transisi, Morgan Gibbs-White termasuk kategori elite di Premier League. Data The Athletic menunjukkan, ia terlibat dalam 15 persen dari seluruh skema counter-attack Nottingham Forest pada 2024/2025. Hanya dua pemain lain di liga yang mencatatkan persentase lebih tinggi. Statistik ini menegaskan betapa pentingnya peran Gibbs-White dalam membangun momentum serangan dari lini tengah.

Secara ofensif, kontribusinya juga tak kalah menonjol. Dengan rata-rata 1,96 peluang tercipta dan 0,72 umpan kunci per 90 menit, Gibbs-White menjadi motor serangan utama timnya. Ia juga memainkan peran vital dalam progresi bola ke area berbahaya dengan menyumbang 18 persen dari total peluang terbuka serta 18 persen umpan masuk ke kotak penalti Forest musim lalu. Angka-angka ini memperlihatkan kemampuannya dalam membaca permainan dan mengambil keputusan di zona krusial.

Thomas Frank kemungkinan besar akan mengadaptasi formasi 4-2-3-1 yang sering ia gunakan di Brentford, yang menempatkan Gibbs-White sebagai poros kreativitas di belakang penyerang. James Maddison berpotensi ditarik lebih dalam sebagai pengatur tempo untuk memberi ruang bagi Gibbs-White dalam mengeksplorasi zona antarlini. Dengan kapasitasnya menggiring bola, membuka ruang, dan melepaskan umpan vertikal, ia bisa menjadi pendorong utama dalam menghidupkan fase akhir serangan Spurs.

3. Meski cocok secara profil, Morgan Gibbs-White harus bersaing di lini kreatif

Meski dikenal sebagai pemain kreatif, Morgan Gibbs-White juga menunjukkan dedikasi tinggi dalam aspek defensif. Dilanisr Opta Analyst, ia mencatatkan 2.092 tekanan selama 2024/2025 (tertinggi ke-16 di Premier League) serta rata-rata 1,3 perebutan second ball (bola lepas setelah duel udara atau sapuan)per 90 menit. Kombinasi intensitas dan kecerdasan dalam melakukan pressing membuatnya menjadi aset yang ideal bagi sistem gegenpressing yang diterapkan Thomas Frank.

Selama melatih di Brentford, Frank kerap mengandalkan Mikkel Damsgaard sebagai pemain nomor 10 yang serupa dengan peran Gibbs-White di Spurs. Damsgaard mencatat jumlah tekanan terbanyak di liga musim lalu dan menjadi pusat serangan timnya. Gibbs-White, dengan atribut kerja keras dan respons cepat terhadap perubahan tempo permainan, memiliki potensi besar untuk mengisi peran tersebut.

Namun, tantangan terbesar yang harus dihadapi bukanlah adaptasi taktik, melainkan kompetisi internal. Mohammed Kudus lebih nyaman bermain di tengah, James Maddison adalah pengatur utama sejak musim sebelumnya, dan Dejan Kulusevski yang fleksibel secara posisi, tetapi tetap menjadi andalan di sisi kanan. Integrasi peran Gibbs-White dalam hierarki taktik tim menjadi pekerjaan rumah Frank, apalagi mengingat preferensi dan status setiap pemain.

Meski demikian, keunggulan Gibbs-White dalam hal durabilitas patut diperhitungkan. Sejak 2022/2023, ia hanya melewatkan delapan laga Premier League, yang menawarkan konsistensi fisik yang belum tentu dimiliki rival internalnya. Dalam musim dengan jadwal padat dan ambisi untuk bersaing di berbagai kompetisi, aspek ini bisa menjadi pembeda signifikan dalam menentukan starting line-up.

Kedatangan Morgan Gibbs-White tidak hanya akan memberi Tottenham Hotspur opsi baru di lini serang, tetapi juga menambah dimensi kerja keras dan fleksibilitas taktis. Jika mampu dimaksimalkan dengan tepat, ia bisa menjadi pusat dari proyek Thomas Frank yang bertujuan mengembalikan Spurs ke level tertinggi sepak bola Inggris dan Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us