7 Mantan Pemain Empoli yang Sukses Merebut Gelar Serie A di Klub Lain

Kiper kelahiran Cesena ini identik dengan AC Milan. Pasalnya, Sebastiano Rossi memang lama berseragam Il Diavolo Rosso, yakni sejak 1990 hingga 2002. Selama kurun waktu tersebut, ia lima kali merebut titel Serie A dan sekali menjuarai Liga Champions.

Rossi mengawali karier profesional di klub kota kelahirannya pada 1982. Ia sempat dipinjamkan ke sejumlah tim dan salah satunya Empoli pada musim 1984/1985. Sayangnya, selama di klub tersebut, ia tidak pernah tampil sekali pun di liga domestik.

Pemain berjuluk Aeroplanino ini identik dengan Sampdoria dan AS Roma. Di dua klub tersebut, Montella memang menjadi penyerang yang cukup subur. Bahkan, ia sukses merebut titel Serie A musim 2000/2001 bersama AS Roma, disusul Piala Super Italia 2001.

Sebelum besar bersama AS Roma, ternyata Montella mengawali karier profesional bareng Empoli. Ia membela klub tersebut sejak 1990 hingga 1995. Bersama Gli Azzurri, Montella mampu mencetak 26 gol dalam 51 partai di liga domestik.

Perjalanan karier Eusebio Di Francesco persis seperti Vincenzo Montella. Pemain yang biasa berposisi sebagai gelandang ini bergabung dengan tim senior Empoli pada 1987. Sempat pindah ke beberapa klub, ia akhirnya mereguk sukses kala membela AS Roma.

Di Francesco adalah anggota klub ibu kota Italia ketika menjuarai Serie A musim 2000/2001. Selesai berkarier bersama Il Giallorossi, ia sempat berseragam Piacenza, Ancona, dan Perugia. Di Francesco kemudian memutuskan pensiun pada 2005 dan sekarang berprofesi sebagai pelatih.

Karier Ignazio Abate cukup unik. Ia pernah membela tim junior AC Milan pada 1999 dan masuk skuad senior pada 2003. Namun, Abate tidak mendapatkan banyak kesempatan dan lebih sering dipinjamkan. Akhirnya, ia memutuskan pindah ke Empoli pada 2007.

Cuma semusim di Empoli, Abate lantas hijrah ke Torino sebelum akhirnya balik kucing ke AC Milan pada 2009. Di periode keduanya bersama Il Rossoneri, ia mampu merebut titel Serie A musim 2010/2011 serta dua kali menjuarai Piala Super Italia (2011 dan 2016).

Penyerang kelahiran Napoli ini datang ke Empoli dari AC Milan pada 2003 dengan status pinjaman. Setelah itu, Boriello kembali "disekolahkan" ke sejumlah klub sebelum akhirnya berlabuh di AS Roma pada 2010. Lalu, pada Januari 2012, Juventus meminjam jasanya.

Tampil setengah musim, Boriello bermain 13 partai di liga domestik dan menyumbangkan dua gol. Ia adalah anggota klub berjuluk Nyonya Tua saat merengkuh gelar Scudetto musim 2011/2012. Namun, manajemen Juventus memutuskan tidak membelinya secara permanen.

Kasus pesepak bola yang biasa bermain di posisi gelandang ini sedikit berbeda. Marchisio adalah produk asli Juventus dan mentas di tim senior pada 2005. Namun, ia sempat "disekolahkan" ke Empoli pada musim 2007/2008 dan membuat 26 pertandingan di liga.

Setelah itu, Marchisio kembali ke klub Kota Turin dan merengguk sukses besar. Ia mengantarkan tim merebut 7 kali titel Serie A, 4 kali Coppa Italia, dan 3 kali Piala Super Italia. Atas segala jasanya, fans Juventus lantas menjulukinya Pangeran Kecil.

Mirip dengan Claudio Marchisio, Sebastian Giovinco juga merupakan talenta binaan Juventus. Ia bergabung dengan tim senior pada tahun 2006. Kemudian, pada Juli 2007, Giovinco dipinjamkan ke Empoli selama semusim dan membuat 35 pertandingan di liga.

Kembali ke Juventus, Giovinco sempat menjadi anggota klub kala merebut titel Serie A 2012/2013 dan 2013/2014. Namun, penampilannya di Tim Zebra memang tidak terlalu berkembang. Pada 2015, ia memutuskan hijrah ke Toronto FC di Major League Soccer.

Sejumlah pemain memang mengawali karier di klub kecil. Ada yang jejak kariernya hanya sebatas tim kelas menengah, tetapi tidak sedikit yang akhirnya dilirik klub papan atas dan lantas merengguk sukses besar.