Patrick Dorgu, Calon Bek Kiri MU yang Bakal Jadi Andalan Ruben Amorim

Manchester United dikabarkan telah mencapai kesepakatan terkait transfer bek kiri Lecce, Patrick Dorgu. Menurut jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano, pihak Lecce dan MU telah menyetujui transfer sang pemain dengan harga sebesar 30 juta euro atau Rp506 miliar plus 5 juta euro atau Rp84 milliar add-ons.
Dorgu akan mengisi posisi wing back kiri Manchester United dalam sistem permainan yang diterapkan Ruben Amorim dengan 3-4-3. Lantas, mengapa Manchester United begitu berminat kepada Dorgu sampai menebusnya dengan harga 30 juta euro? Berikut profil lengkap sang pemain.
1. Memulai kiprahnya sebagai pesepak bola bersama FC Nordsjaelland
Patrick Dorgu lahir di Copenhagen pada 26 Oktober 2004. Ia memiliki darah Nigeria dari orang tuanya. Dorgu mengawali kiprahnya sebagai pesepak bola kala bergabung dengan akademi FC Nordsjaelland. Ia mampu menunjukkan perkembangan pesat ketika membela FC Nordsjaelland U-19 dengan rekor 3 gol dan 2 assist dalam 25 laga di semua kompetisi pada 2021/2022.
Performa apiknya itu membuat Lecce tertarik mendatangkannya. Dorgu awalnya didatangkan Lecce dengan status pemain pinjaman pada Juli 2022. Ia kemudian dipermanenkan setahun kemudian. Dorgu melakoni debutnya di Serie A Italia kala Lecce menang 2-1 atas Lazio pada 20 Agustus 2023. Ia saat itu masih berusia 18 tahun 9 bulan 25 hari.
2. Bek kiri lincah dengan kemampuan fisik kuat dan naluri menyerang
Patrick Dorgu merupakan seorang pemain yang biasa mengisi posisi bek kiri. Menurut Transfermarkt, ia bermain dalam 72 laga sebagai bek kiri sepanjang kariernya. Meski begitu, Dorgu termasuk pemain serbabisa yang dapat ditempatkan sebagai gelandang kiri, wing back kiri dan kanan, serta penyerang sayap kanan. Ia cukup lincah dengan kemampuan fisik kuat dan naluri menyerang tinggi.
Dilansir Sky Sports, Direktur Teknik FC Nordsjaelland, Alexander Riget, menceritakan awal karier Dorgu saat masih bermain di tim muda. Menurutnya, sang pemain sudah tampil cukup menonjol saat masih berusia 12 tahun di tim FC Nordsjaelland U-13. Dorgu merupakan sosok pendengar yang baik dan fokus dengan setiap instruksi yang diberikan pelatih. Riget juga mengatakan Dorgu tipe pendiam dan pemikir, tetapi selalu memberikan segalanya saat tampil di atas lapangan.
3. Tampil apik bersama Lecce dalam 1,5 musim terakhir
Dorgu mulai mencuri perhatian klub-klub besar Eropa ketika tampil apik bersama Lecce dalam 1,5 musim terakhir pada 2023/2024 dan paruh pertama 2024/2025. Ia bermain di tim utama Lecce pertama kali kala menghadapi Como 1907 pada Coppa Italia 2023/2024. Dorgu kemudian menjalani debut di Serie A saat Lecce menang 2-1 atas Lazio pada 20 Agustus 2023.
Dilansir Forbes, pelatih Lecce, Roberto D'Aversa, mengatakan alasannya menurunkan Dorgu di laga Lazio karena percaya dengan kualitasnya. Ia yakin sang pemain punya potensi sehingga layak mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri dan membuat kesalahan. Dorgu mencetak 2 gol dan 1 assist dalam 34 laga di semua kompetisi pada 2023/2024. Ia kemudian menorehkan 3 gol dan 1 assist dari 23 penampilan di seluruh kompetisi pada paruh pertama 2024/2025.
4. Mengidolakan Eden Hazard, Theo Hernandez, dan Alphonso Davies
Dilansir Hayters, Dorgu mengungkapkan kekaguamannya kepada legenda Chelsea, Eden Hazard. Ia pernah bermain sebagai striker dan menyukai gaya permainan Hazard selama bersinar bersama Chelsea pada 2012--2019. Namun, Dorgu kini mengidolakan pemain lain yang berposisi bek kiri sepertinya.
Ia menyukai gaya permainan bek kiri AC Milan, Theo Hernandez, dan pemain Bayern Muenchen, Alphonso Davies. Menurut Dorgu, mereka saat ini termasuk bek kiri terbaik di dunia. Kedua sosok tersebut menginspirasi Dorgu yang juga bermain di posisi bek kiri bersama Lecce.
Atribut yang dimiliki Dorgu dinilai cocok dengan sistem yang diterapkan pelatih Manchester United, Ruben Amorim. Ia dapat mengisi posisi wing back kiri dan kanan dalam formasi 3-4-3. Selain itu, Dorgu juga bisa memerankan penyerang sayap. Akankah Dorgu dapat memenuhi harapan fans dan manajemen Manchester United? Patut dinanti.