Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pelatih Barcelona Nilai Inter Milan Diuntungkan Wasit

Potret trofi Liga Champions di IDN HQ. (IDN Times/Wahyu Kurniawan).
Intinya sih...
  • Hansi Flick kecewa dengan kepemimpinan wasit Szymon Marciniak setelah Barcelona tersingkir dari Liga Champions.
  • Flick merasa keputusan wasit menguntungkan Inter Milan dan enggan menjelaskan secara gamblang terkait keputusan yang merugikan Barcelona.
  • Meskipun dominan dalam pertandingan, Barcelona kalah karena Inter mampu mencetak gol lebih banyak meski hanya memiliki 28% penguasaan bola.

Jakarta, IDN Times - Hansi Flick meluapkan kekecewaannya usai Barcelona gagal ke final Liga Champions musim 2024/25, Rabu (7/5/2025). Flick tidak kecewa dengan performa Barcelona, tetapi kepemimpinan wasit Szymon Marciniak.

Langkah Barcelona terhenti setelah takluk 3-4 dari Inter Milan di Giuseppe Meazza Stadium. Hasil tersebut membuat Barcelona tersingkir dengan agregat 6-7.

"Saya kecewa, tetapi bukan dengan para pemain atau penampilan mereka," kata Flick selepas laga dikutip dari Football Espana.

1. Banyak keputusan menguntungkan Inter?

Dalam laga tersebut, Flick merasa menghadapi dua lawan. Selain harus menghadapi ketangguhan Inter, mereka juga berhadapan dengan sejumlah keputusan wasit yang dianggap menguntungkan tuan rumah.

"Beberapa keputusan yang bersifat 50:50 selalu selalu menguntungkan Inter. Tapi, itulah sepak bola dan kami harus menerimanya," ucap Flick.

2. Flick gak mau jelaskan secara gamblang

Namun, Flick enggan menjelaskan secara gamblang terkait mana saja keputusan yang merugikan Blaugrana. Arsitek berpaspor Jerman itu memilih untuk membicarakannya secara langsung kepada wasit setelah pertandingan.

"Saya tidak suka membicarakan wasit. Saya sudah memberi tahu dia terkait pandangan saya, dan tidak akan dikatakan di sini (jumpa pers)," ujar Flick.

3. Hasil yang tidak adil bagi Barcelona

Flick juga menilai hasil di Giuseppe Meazza terasa menyakitkan buat Blaugrana. Lamine Yamal mendominasi sepanjang laga dan mampu memborbardir pertahanan Inter, namun justru kalah.

Tetapi, sepak bola adalah soal gol. Siapa yang mampu mencetak gol lebih banyak, tentu akan menang. Hal tersebut mampu dilakukan Inter, yang cuma mencatat 28 persen penguasaan bola.

"Ini kekalahan yang berat, tetapi kami harus bangkit. Ini adalah pesan yang ingin saya sampaikan kepada para pemain: mereka seharusnya pantas menang di final," kata Flick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us