4 Pelatih Non-Italia Terakhir yang Finis 4 Besar Serie A

- Leonardo membawa Inter Milan finis sebagai runner-up Serie A 2010/2011
- Rafael Benitez meraih prestasi terbaiknya di Serie A pada 2013/2014 bersama Napoli
- Rudi Garcia dua kali mengantarkan AS Roma menjadi runner-up Serie A
- Igor Tudor mengangkat Juventus dari peringkat lima ke empat besar Serie A 2024/2025
Serie A Italia bisa dibilang adalah liga yang tak ramah pelatih asing. Dari 123 musim Serie A yang sudah berlangsung, hanya 24 edisi yang dimenangi pelatih non-Italia. Sebagai perbandingan, divisi utama Liga Inggris pernah dimenangi pelatih asing 61 kali, sedangkan LaLiga Spanyol 50 kali.
Jumlah pelatih non-Italia yang pernah juara Serie A pun hanya 16 orang. Nama terakhir yang sukses melakukannya adalah Jose Mourinho. Pria Portugal itu meraih scudetto 2008/2009 dan 2009/2010 bersama Inter Milan. Sejak itu, sudah 15 tahun berlalu tanpa ada pelatih asing yang mengangkat trofi Serie A.
Empat pelatih non-Italia sebenarnya sempat unjuk gigi di Serie A sejak 2010. Mereka mampu membawa klubnya bersaing di papan atas. Sayangnya, capaian mereka mentok di empat besar klasemen. Inilah keempat pelatih tersebut.
1. Leonardo membawa Inter Milan finis sebagai runner-up Serie A 2010/2011
Setelah memenangi dua trofi Serie A, Jose Mourinho meninggalkan Inter Milan pada 2010. Nerazzurri pun menunjuk Rafael Benitez untuk menjadi pengganti pada awal 2010/2011. Namun, Benitez hanya bertahan setengah musim. Ia dipecat dan digantikan Leonardo Araujo, pelatih sekaligus eks pemain asal Brasil.
Karier Leonardo sebagai pelatih saat itu belum panjang. Ia baru mulai melatih pada musim sebelumnya, tetapi langsung membawa AC Milan finis di peringkat ketiga Serie A. Bersama Inter Milan, raihan Leonardo ternyata lebih baik. Inter Milan yang sempat terpuruk di papan tengah dibawanya finis sebagai runner-up.
Leonardo juga sukses membawa Nerazzurri memenangi satu trofi pada 2010/2011, yaitu Coppa Italia. Sayangnya, ia justru mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir musim. Sejak itu, Leonardo banting setir menjadi direktur olahraga dan sempat menjabat di Paris Saint-Germain dan AC Milan.
2. Rafael Benitez meraih prestasi terbaiknya di Serie A pada 2013/2014 bersama Napoli
Rafael Benitez sendiri juga sempat unjuk gigi di Serie A. Meski kurang maksimal bersama Inter Milan, Benitez tetap dipercaya menangani Napoli pada 2013–2015. Prestasi terbaik pelatih asal Spanyol itu pun hadir pada musim pertamanya yaitu 2013/2014.
Napoli sempat memuncaki klasemen Serie A pada awal musim tersebut meski tidak lama. Setelah itu, mereka terus bertahan di papan atas. Sayangnya, I Partenopei tak mampu mengejar Juventus yang terlalu superior. Mereka juga kalah bersaing dari AS Roma hingga harus puas finis di peringkat ketiga.
Beruntung, Napoli mendapat pelipur lara berupa gelar juara Coppa Italia 2013/2014. Mereka juga merebut trofi Supercoppa Italiana 2014. Dua trofi itu menjadi persembahan Benitez bagi Napoli. Setelah membawa Napoli finis di peringkat kelima Serie A 2014/2015, Benitez hengkang karena direkrut Real Madrid.
3. Rudi Garcia dua kali mengantarkan AS Roma menjadi runner-up Serie A
Rudi Garcia adalah satu-satunya pelatih di daftar ini yang dua kali finis di empat besar Serie A. Pelatih asal Prancis itu membawa AS Roma menjadi runner-up Serie A 2013/2014 dan 2014/2015. Dalam kedua musim tersebut, AS Roma terpaut 17 poin dari Juventus yang menjadi juara.
Perbedaan poin tersebut memang terbilang masif. Namun, hal itu bisa dimaklumi karena Juventus saat itu sedang amat dominan. Juventus bahkan juara Serie A 2013/2014 dengan rekor 102 poin. AS Roma tak bisa mengejar meski meraih 85 poin, salah satu rekor poin terbanyak mereka di Serie A.
Sayangnya, performa AS Roma menurun pada musim ketiga Garcia. Giallorossi terdampar di peringkat kelima Serie A pada paruh musim. Meski masih terbilang lumayan, itu tak cukup untuk menyelamatkan posisinya. Garcia pun dipecat tanpa sempat mempersembahkan trofi bagi AS Roma.
4. Igor Tudor mengangkat Juventus dari peringkat lima ke empat besar Serie A 2024/2025
Pelatih asing terbaru yang membawa klubnya finis empat besar Serie A adalah Igor Tudor. Ia adalah pelatih asal Kroasia yang saat ini menangani Juventus. Tudor mulai memimpin Juventus pada 23 Maret 2025. Ia menggantikan Thiago Motta yang dipecat saat Serie A 2024/2025 menyisakan sembilan laga.
Saat Motta dipecat, Juventus masih berada di peringkat kelima klasemen. Namun, racikan Tudor sukses mengangkat mereka ke peringkat keempat pada akhir musim. Tudor juga berhasil membawa Juventus memenangi dua laga awal Serie A 2025/2026.
Hanya ada empat pelatih non-Italia yang mampu finis di empat besar Serie A sejak 2010. Pada 2025/2026, ada tujuh pelatih asing yang dipercaya menangani klub Serie A. Adakah yang bisa membawa klubnya finis di empat besar atau bahkan juara?