Mauricio Pellgerino menjadi pelatih ke-9 yang dipecat pada musim ini. Alasannya, Pellegrino dianggap gagal melakukan tugasnya sebagai pelatih Southampton setelah hanya meraih 5 kemenangan dari 30 pertandingan Liga Inggris musim ini.
Hal ini membuat Southampton berada dalam posisi berbahaya di klasemen sementara Liga Inggris. Benarkah demikian?
Dilansir dari Goal.com, klub Southampton resmi memecat pelatih mereka, Mauricio Pellegrino, setelah dianggap gagal membawa prestasi Southampton lebih baik lagi di musim ini. Betapa tidak, Southampton kini berada dalam posisi 17 dari 20 tim kasta tertinggi Liga Inggris untuk sementara ini.
Pada musim ini saja, Southampton hanya meraih 5 kali menang, 13 kali seri, dan 12 kali kalah dari 30 kali bertanding sehingga hanya meraih 28 poin saja, terpaut 1 poin dari penghuni zona degradasi, Crystal Palace dan Stoke City.
Kekalahan 3-0 atas tim promosi, Newcastle United, membuat pihak manajemen Southampton tampaknya sudah habis kesabaran. Pellegrino sendiri tercatat dikontrak selama 3 tahun sejak bergabung pada awal musim ini.
Tak hanya Pellegrino saja, asisten pelatih mereka, Carlos Compagnucci dan Xavier Tamarit juga memutuskan hengkang dari Southampton menyusul kabar dipecatnya Pellegrino belum lama ini.
"Southampton Football Club hari ini dapat mengkonfirmasi bahwa mereka telah berpisah dengan manajer tim utama Mauricio Pellegrino. Asisten manajer Carlos Compagnucci dan asisten pelatih tim utama Xavier Tamarit juga berpisah dengan klub tersebut. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Mauricio, Carlos dan Xavier atas usaha mereka selama berada di Southampton, dan berharap mereka dapat melakukannya dengan baik untuk masa depan," ungkap pernyataan yang disampaikan oleh pihak klub, berdasarkan situs resmi klub Southampton, Southamptonfc.com.
Mantan pelatih Southampton ini didatangkan dari Deportivo Alaves awal musim ini, setelah di musim lalu berhasil mengantarkan klub tersebut mencapai babak final Piala Spanyol, namun dikalahkan oleh Barcelona di pertandingan tersebut.
Sehingga Deportivo Alaves sendiri didaulat sebagai runner-up Piala Spanyol musim 2016/2017. Tak hanya itu saja, Pellegrino juga berhasil membawa Deportivo Alaves bertahan di Liga Spanyol. Karena pada saat itu berstatus sebagai klub promosi dengan menempati peringkat 9 klasemen akhir Liga Spanyol musim 2016/2017.
Rupanya, kompetisi sepak bola Inggris bukan tak asing lagi bagi Pellegrino. Pasalnya, saat masih berstatus sebagai pemain, Pellegrino sempat bergabung dengan klub Inggris, Liverpool, yang kala itu dilatih oleh Rafael Benitez pada tahun 2005.
Sayangnya, Pellegrino hanya bermain selama beberapa bulan saja serta tampil sebanyak 12 kali. Ia juga tidak pernah mencetak gol dan pindah ke Alaves sebelum akhirnya memutuskan pensiun di klub tersebut.
Karier kepelatihan Mauricio Pellegrino dimulai dari klub Valencia pada tahun 2012 lalu dan hanya bertahan selama 6 bulan saja mulai dari Juni 2012 hingga Desember 2012. Tak lama kemudian, klub Argentina, Estudiantes, menjadi pelabuhan berikutnya untuk Pellegrino setelah bertahan selama 2 tahun mulai dari April 2013 hingga 2015.
Setelahnya, klub Argentina lainnya, Independiente, juga tertarik mendatangkan Pellegrino sebagai pelatih dan hanya bertahan selama 1 tahun saja. Di klub inilah, persentase kemenangan Pellegrino saat itu mencapai 51,2 dalam 41 pertandingan yang dilakoninya saat itu.
Tak butuh waktu lama, klub promosi Liga Spanyol, Deportivo Alaves, mendatangkan Mauricio Pellegrino yang diharapkan mampu mempertahankan Alaves di kasta tertinggi Liga Spanyol. Terbukti, Pellegrino mampu mempertahankan Alaves di kasta tertinggi Liga Spanyol, dan hanya bertahan selama 1 musim saja setelah Southampton tengah mencari pelatih baru untuk menggantikan Claude Puel.
Bersama Southampton, Pellegrino justru tampil kurang baik di musim ini. Untuk masalah prestasi sendiri hanya saat melatih Deportivo Alaves saat membawa klub tersebut meraih runner-up Piala Spanyol musim 2016/2017.