5 Pelatih yang Tangani Tim Sama dalam Dua Edisi Piala Dunia

Gareth Southgate ditunjuk jadi pelatih Timnas Inggris sejak 2017. Ia masih dipercaya menaungi The Three Lions berkat kesuksesan membawa negaranya ke semifinal Piala Dunia 2018. Ini memecahkan rekor yang terakhir direngkuh Inggris 28 tahun sebelumnya. 

Sebelum ditunjuk melatih tim senior Inggris, Southgate sempat menangani Timnas Inggris U-21 selama tiga tahun. Di Piala Dunia 2022 ini, Southgate menorehkan prestasi baik dengan jadi tim yang belum terkalahkan sejak fase grup. Ia harus melewati hadangan sang juara bertahan Prancis pada babak perempat final. 

Adenor Leonardo Bacchi alias Tite sudah menangani Timnas Brasil sejak 2016. Ia masih dipercaya menangani Selecao tahun ini meski pada Piala Dunia 2018 hanya mampu mengantar timnya sampai perempat final. Tite juga belum memberikan gelar apa pun untuk Selecao, tetapi singgasananya masih kokoh.

Di bawah komandonya, Brasil tak kehilangan identitas sebagai tim yang menghibur dan dinamis. Ia pandai melakukan rotasi dan tak ragu memberi kesempatan pada nama-nama baru untuk membuktikan diri. 

Talenta Tite mulai tercium ketika ia menukangi klub asal Sao Paulo, Corinthians pada musim 2010/2011. Ia berhasil mempersembahkan beberapa gelar prestisius untuk Corinthians, termasuk dua gelar juara Liga Brasil dan juara Piala Dunia Antarklub FIFA pada 2012. 

Sejak ditunjuk pada Oktober 2017, Zlatko Dalic masih bertahan di singgasananya sebagai pelatih kepala Timnas Kroasia. Penunjukan menjelang Piala Dunia 2018 rupanya sebuah keputusan tepat sebab Kroasia sukses melenggang sampai partai final. Sebuah momen perdana untuk tim kuda hitam asal Balkan tersebut. 

Dalic sebenarnya bukanlah pelatih dengan jam terbang tinggi. Pengalamannya, kebanyakan berkutat di klub lokal Kroasia dan Timur Tengah. Namun, semua terjawab ketika ia berhasil membuat Kroasia jadi tim yang ditakuti sepanjang dua edisi Piala Dunia berturut-turut. 

Setelah gagal total di Piala Dunia 2014, Fernando Santos dapat mandat membenahi Timnas Portugal. Kepercayaan itu dijawabnya dengan persembahan Piala Eropa untuk pertama kalinya di tahun 2016.

Meski tak banyak berprestasi di Piala Dunia 2018 dan Euro 2020, jabatan Santos sebagai pelatih Timnas Portugal tidak bergeming. Lolos ke babak 8 besar Piala Dunia 2022, ia masih punya potensi membuktikan kecerdikannya sebagai juru taktik

Usai kemelut internal saat masih di bawah komando Raymond Domenech, Prancis akhirnya menunjuk Laurent Blanc sebagai pelatih jelang Euro 2012. Sayangnya, Blanc gagal membawa Prancis menembus semifinal. 

Ia kemudian didepak dan digantikan Didier Deschamp. Secara perlahan, Deschamp terbukti mampu membenahi tim Ayam Jantan. Itu dibuktikan dengan keberhasilan Prancis mampu menembus final Euro 2016. 

Pada Piala Dunia 2018, ia sukses membawa Les Bleus meraih gelar juara dunia kedua kalinya. Tak pelak, posisinya sebagai pelatih belum tergantikan. Apalagi sejauh ini Prancis tampil apik di Piala Dunia 2022. 

Bukan sekadar soal gelar, terkadang pelatih tim nasional dipertahankan karena dianggap berjasa membawa perubahan pada timnya dan menunjukkan peningkatan performa. Bagaimana menurutmu sepak terjang kelima pelatih tersebut pada Piala Dunia 2022 kali ini?