5 Pemain Bintang yang Memilih Pindah Klub di Waktu yang Salah

Pada bursa transfer musim panas 2016, pelatih Manchester United saat itu, Jose Mourinho, memutuskan untuk mendatangkan sejumlah nama baru seperti, Paul Pogba, Zlatan Ibrahimovic, dan Henrikh Mkhitaryan. Ketika Pogba dan Ibrahimovic tampil cukup baik, tidak demikian dengan Mkhitaryan. Ia justru terlihat kesulitan untuk beradaptasi dengan kultur sepak bola Inggris.

Hanya bertahan 1,5 musim, Mkhitaryan kemudian ditukar dengan Alexis Sanchez dari Arsenal pada bursa transfer musim dingin 2018. Karena tak juga menemukan performa terbaiknya bersama Arsenal, sang pemain dilepas ke klub Italia, AS Roma, pada musim panas 2019.

Sebelum Mkhitaryan, Manchester United juga pernah membeli pemain lain dari Borussia Dortmund, yaitu Shinji Kagawa. Pemain asal Jepang itu direkrut pada bursa transfer musim panas tahun 2012. Selama membela Dortmund, Kagawa dikenal sebagai sosok gelandang serang yang kreatif.

Akan tetapi, hal tersebut justru tak terlihat sama sekali selama berseragam Manchester United. Ia sangat jarang dimainkan sebagai starter selama dua musim. Karena performanya yang cenderung menurun, Kagawa dijual kembali oleh Setan Merah ke Dortmund pada musim panas 2014. Kini pria berusia 32 tahun itu membela klub Yunani, PAOK Thessaloniki.

Nama Mario Gotze pertama kali mencuat ketika membela Borussia Dortmund. Banyak sekali yang menilai dirinya saat itu sebagai salah satu pemain muda yang sangat menjanjikan. Bayern Munchen pun memutuskan untuk merekrut sang pemain pada bursa transfer musim panas 2013.

Namun, performa Gotze justru sangat menurun dan jarang mendapatkan waktu bermain di bawah asuhan Pep Guardiola. Setelah tiga musim membela Bayern Munchen, ia kemudian memutuskan untuk kembali ke Borussia Dortmund. Kini pemain berusia 29 tahun itu membela klub Belanda, PSV Eindhoven.

Manchester United membuat keputusan yang cukup mengejutkan dengan membeli Angel Di Maria dari Real Madrid pada musim panas 2014. Pemain asal Argentina ini saat itu sedang berada di puncak kariernya karena baru saja meraih penghargaan pemain terbaik di final Liga Champions. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ia bergabung Setan Merah dengan biaya yang sangat mahal, 75 juta euro atau setara dengan Rp1,2 triliun.

Sempat menikmati awal yang baik, Di Maria justru mengalami hal buruk setelahnya karena sempat menderita cedera dan memiliki hubungan yang kurang baik dengan Louis van Gaal. Bahkan, banyak yang menilai sang pemain sebagai rekrutan terburuk sepanjang sejarah Setan Merah. Hanya bertahan semusim, ia kemudian dilepas ke Paris Saint-Germain dan kini menjadi salah satu pemain kunci.

Philippe Coutinho mulai bergabung dengan Barcelona pada Januari 2018 setelah didatangkan dari Liverpool. Kehadirannya saat itu diharapkan bisa memberikan pengaruh besar karena tim tak kunjung menemukan pengganti Neymar. Akan tetapi, gelandang serang asal Brasil itu justru terlihat kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain Barcelona.

Coutinho bahkan sempat dipinjamkan ke Bayern Munchen selama satu musim. Walau sempat tampil apik di Jerman, ia tetap tak bisa bermain impresif ketika membela Barcelona. Kini pemain berusia 29 tahun itu masih bergelut dengan cedera dan berpeluang dijual Barcelona pada bursa transfer musim panas tahun ini.

Tentunya ada banyak faktor yang membuat kelima pemain di atas gagal bersinar bersama klub-klub besar itu. Meski performanya tak terlalu maksimal, setidaknya mereka patut berbangga karena pernah menimba ilmu dari tim elite tersebut.